GERAKAN PRAMUKA SAKA BHAYANGKARA

SELAMAT DATANG DI BLOG SAKA BHAYANGKARA POLSEK DARMARAJA
KWARTIR RANTING GERAKAN PRAMUKA DARMARAJA


Thursday, 6 January 2011

NAVIGASI DARAT

MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN




ILMU MEDAN, PETA DAN KOMPAS
(NAVIGASI DARAT)



1. Pengantar

Sejalan dengan lajunya perkembangan jaman, dalam rangka mendukung tercapainya tugas operasional Polri serta dalam mengantisipasi laju perkembangan masyarakat, insan Brimob Polri dituntut untuk mampu melaksanakan tugas di lapangan secara profesional.

Brimob Polri sebagai salah satu pengemban tugas Polri dituntut untuk selalu siap apabila dihadapkan pada tantangan-tantangan tugas Polri yang berintensitas tinggi. Untuk membentuk Personel Brimob yang memiliki kemampuan menghadapi tugas Polri yang berintensitas tinggi tersebut maka diperlukan kemampuan menguasai berbagai medan dengan menggunakan Peta dan Kompas. Dengan penguasaan medan secara tepat maka akan sangat membantu dalam penyusunan strategi dalam pelaksanaan tugas-tugas operasional Brimob.

Untuk membekali kemampuan tersebut di atas, maka dalam bahan ajar ini akan diuraikan secara garis besar mengenai : Medan, Peta, dan Kompas.



2. Standar Kompetensi

Memahami dan mampu membaca peta dalam rangka penguasaan medan darat.


BAB I

MEDAN DAN PETA



Kompetensi Dasar

Memahami medan dan peta.



Indikator Hasil Belajar

1. Mendefinisikan pengertian medan.
2. Menjelaskan macam-macam medan.
3. Menjelaskan bentuk-bentuk medan ditinjau dari tinggi rendahnya medan.
4. Menjelaskan bentuk-bentuk medan ditinjau dari luasnya Pemandangan.
5. Menjelaskan bentuk-bentuk medan ditinjau dari dapat / tidaknya dilalui.
6. Mendefinisikan pengertian Peta.
7. Menjelaskan macam-macam Peta.
8. Menjelaskan Peta menurut Skalanya.
9. Mendefinisikan pengertian tanda-tanda Peta.
10. Mendefinisikan pengertian Bahasa Peta.
11. Menjelaskan warna-warna yang terkandung dalam Bahasa Peta.





1. Medan

1.1. Pengertian Medan

Medan adalah permukaan bumi beserta segala sesuatu benda yang ada diatasnya yang tetap dan tidak dapat dipindah-pindahkan.

Ilmu Medan adalah ilmu yang mempelajari tentang :

 Susunan / bentukan, sebagian serta lapisan kulit bumi dan air.
 Untuk menentukan suatu posisi atau tempat tertentu dengan tepat.
 Untuk memastikan benar / tidaknya suatu arah perjalanan.

1.2. Macam-macam Medan

 Medan Baik adalah apabila Medan tersebut menguntungkan pihak kita didalam gerakan, kedudukan, pertempuran, perawatan, pengangkutan dan sebagainya.
 Medan Buruk adalah apabila Medan tersebut merugikan atau menghambat pihak kita dalam gerakan, kedudukan, pertempuran, perawatan, pengangkutan dan sebagainya.

1.4. Bentuk-bentuk Medan

1.4.1 Ditinjau dari tinggi rendahnya medan

 Medan Rata adalah Medan yang sama sekali / hampir rata. Yang membedakan dari tinggi ke rendah atau sebaliknya hampir tidak tampak atau berangsur-angsur sedemikian rupa, sehingga tidak boleh merupakan sudut yaag lebih besar dan 1,5 derajat.
 Medan Tidak Rata adalah Medan yang perbedaan antara tinggi rendahnya atau sebaliknya amat besar serta mendaki dan menurun sangat tajam.
 1.4.2 Ditinjau dari Luasnya Pemandangan

 Medan Terbuka adalah Medan dimana tidak terdapat rintangan yang menghalang-halangi penglihatan (bebas pandang).
 Medan Tertutup adalah Medan dimana terdapat rintangan atau adanya benda-benda, tanam-tanaman yang menghalangi penglihatan.

1.4.3 Ditinjau dari Dapat / Tidaknya Dilalui

 Medan Terpotong adalah Medan dimana terdapat rintangan yang menghalangi, menghambat gerakan kita (sungai, pagar, rawa dan lain-lain).
 Medan Tidak Terpotong adalah Medan yang tidak terdapat penghalang sama sekali.





2. Peta

2.1. Pengertian Peta

Peta adalah suatu lukisan / gambar dengan garis (Line Drawing) dari sebagian permukaan bumi yang dibuat atas skala yang menyatakan perbandingan ukuran dari keadaan di peta dengan keadaan di Medan (Terren).

2.2. Macam-Macam Peta

 Peta Planimetri adalah Peta biasa, tidak menggambarkan tentang keadaan perbedaan tinggi / rendah dari permukaan bumi.
 Peta Aeronautik adalah Peta yang dipakai dalam kalangan Penerbangan.
 Peta Hydrographi adalah Peta yang dipakai dalam kalangan Pelayaran.
 Peta Topographi adalah Peta yang dibuat dengan selengkap-lengkapnya, yaitu dengan menggambarkan keadaan serta benda-benda yang ada di medan dengan tanda-tanda topographi yang menyatakan perbedaan ketinggian dengan menggunakan garis tinggi / garis bunga (Hechures).
 Peta Photo adalah Peta yang dibuat dengan cara memotret dari udara guna melengkapi Peta Topographi.
 Peta Schet (Bagan) adalah Peta yang dibuat dengan cara kasar dari suatu daerah kecil, misalnya peta Wilayah Polsek.
 Peta Schet Panorama adalah Peta yang dibuat secara kasar mengenai daerah kecil yang merupakan suatu lukisan dari suatu daerah ; biasanya dibuat kurang teliti ; merupakan pelengkap peta topographi dan semua benda yang dianggap penting digambar.
 Peta Oleat (Overlays) adalah Peta yang dibuat diatas kertas minyak dengan cara menjiplak atau ngeblat, guna mendampingi Peta Topographi.
 Biasanya dibuat dan dilampirkan bersama-sama dengan Laporan Gerakan Pasukan.

2.3. Peta menurut Skalanya

2.3.1 Peta Umum
 Dibuat atas Skala Kecil.
Skala Lebih Kecil dari 1 : 1.000.000 ; Misalnya 1 : 5.000.000.
 Dipakai oleh Komandan / Staf dari suatu Kesatuan yang Besar didalam membuat Rencana Umum untuk mempelajari Strategi dan Logistik Umum.

2.3.2 Peta Strategi
 Dibuat atas Skala Sedang.
Skala 1 : 100.000 s/d 1 : 125.000.
 Biasanya dipakai untuk membuat Rencana Operasi oleh Kesatuan yang Besar (termasuk gerakan-gerakan, penempatan dan perbekalan pasukan).






2.3.3 Peta Taktik

 Dibuat atas Skala Besar.
Skala 1 : 25.000 s/d 1 : 50.000.
 Dibuat sangat teliti dan lengkap.
 Dipakai oleh Pimpinan / Komandan di dalam pertempuran yang sebenarnya, maka peta ini disebut Peta Pertempuran.

2.4. Keadaan Peta ; Tanda Peta / Medan ; Penilaian Medan ; Pengaruh Medan dan Bahasa Peta.

2.4.1 Tanda-tanda Peta

Tanda Peta adalah gambaran sederhana yang dibuat pada peta untuk menyatakan obyek dan keadaan di peta agar sesuatu yang ada dipermukaan bumi dapat digambarkan dalam peta, maka hal tersebut digambar dengan tanda-tanda peta.

Contoh : Jurang ; Danau ; Rawa-rawa Hutan dan sebagainya.

2.4.2 Tanda-tanda Medan Buatan

 Benda di atas bumi.
 Berhubungan dengan bumi.
 Tidak menjadi bagian dari bumi.
Contoh : Bangunan-bangunan ; Rumah ; Jalan ; Tugu ; Rel Kereta Api dan sebagainya.

2.4.3 Titik Tanda
 Bagian atau benda lapangan.
 Benda medan yang warna dan bentuknya kelihatan jelas dari jauh.

Contoh : Timbunan Tanah / Batu ; Pohon dan bangunan-bangunan yang selisih warnanya dapat dilihat dari jauh dengan jelas.

2.4.4 Penilaian Medan

Penilaian Medan tergantung pada :
 Maksud dan tujuan yang dikehendaki.
 Jumlah dan jenis pasukan yang menggunakan.
 Jumlah dan jenis lawan yang dihadapi.

2.4.5 Tujuan Penilaian Medan adalah :
 Untuk menguraikan arti dari Penilaian Medan.
 Menunjukan pengaruh-pengaruh medan atas penempatan taktis.






2.4.6 Pengaruh Medan

Medan sangat mempengaruhi terhadap seluruh tindakan-tindakan pertempuran bahkan pengaruh tersebut kadang-kadang memaksa, baik sebelum - sedang dan sesudah gerakan-gerakan pasukan sedang berjalan.
Misalnya : Dalam Serangan ; Pertahanan ; Pengintaian dan Tembakan Bantuan.

Jadi jelaslah disini bahwa antara Ilmu Medan dan Pengetahuan Taktis adalah saling berhubungan dalam mensukseskan gerakan pasukan.

Hubungannya adalah :
Ilmu Medan ; mempelajari tentang data keadaan Medan.
Pengetahuan Taktis ; mempelajari tentang cara penggunaan Medan.
Hal mana merupakan syarat mutlak bagi seorang Pimpinan, untuk menilai Medan secara cepat dan tepat dalam kepentingan tugasnya.

Sedangkan untuk mengenal Medan dengan tepat dan jelas, hendaknya dapat membaca peta dengan baik ; sedangkan untuk membaca peta dengan baik, maka harus terlebih dahulu memahami tentang "Bahasa Peta".

2.4.7 Bahasa Peta

Bahasa Peta adalah sejumlah tanda atau warna yang dibuat secara sederhana, yang menggambarkan tentang bagian-bagian dan benda Medan.

Warna-warna tersebut adalah :
 Merah ; menggambarkan tentang konstruksi dari konstruksi jalan dari batu / aspal.
 Hitam ; menggambarkan tentang konstruksi dari kayu, bamboo, tanaman dan rel kereta api.
 Biru ; menggambarkan tentang konstruksi dari besi, sawah, perairan (Laut ; Danau ; Sungai dan lain-lain).
 Hijau ; menggambarkan tentang suatu perkampungan / daerah tumbuh-tumbuhan.
 Coklat ; menggambarkan tentang dataran tinggi.
 Kuning ; menggambarkan tentang jalan, kuburan, batas perkebunan.







BAB II

SKALA , MENGUKUR JARAK PADA PETA
DAN KOORDINAT



Kompetensi Dasar

Memahami dan terampil mengukur jarak dan menentukan Koordinat peta.


Indikator hasil belajar

1. Mendefinisikan pengertian Skala.
2. Menjelaskan cara mengukur jarak pada Peta.
3. Memperagakan pengukuran jarak pada Peta.
4. Menjelaskan cara menentukan Tempat pada Peta dengan Sistem Koordinat.
5. Memperagakan penentuan Tempat pada Peta dengan Sistem Koordinat.
6. Memperagakan penentuan tempat pada peta dengan sistem Koordinat 4 angka.
7. Memperagakan penentuan tempat pada peta dengan sistiem Koordinat 6 angka.



1. Skala

Skala adalah perbandingan ukuran antara keadaan di Peta dan keadaan didalam Medan.
Segala sesuatu yang ada di peta, adalah hal-hal yang juga ada di dalam Medan dengan menggunakan ukuran yang diperkecil menurut perbandingan tertentu. Perbandingan inilah yang disebut Skala.

Misalnya ; Jarak di Peta antara Desa A dengan Desa B = 2 cm ; sedangkan jarak tersebut didalam medan = 1 Km (100.000 cm), maka perbandingan antara kedua jarak tersebut adalah = 2 cm : 100.000 cm = 2 : 100.000 = 1 : 50.000.
Sebaliknya jarak didalam Peta = 5 cm ; sedangkan skala dari peta = 1 : 100.000, maka jarak sebenarnya didalam Medan adalah 100.000 x 5 cm = 500.000 cm = 5 Km.
Jelaslah disini bahwa, Skala itu sebenarnya adalah perbandingan yang diperoleh dari hasil-bagi dari Jarak di Peta dengan Jarak di Medan.













Tidak semua benda dan keadaan didalam medan dapat digambarkan didalam Peta atas Skala.
Misalnya ; suatu jalan yang didalam Medan lebarnya 4 meter ; Skala 1 : 50.000 cm = 4.000 mm : 50.000 = 4 : 50 = 2 : 25 = 0,08 mm.
Ukuran sebesar ini tidak / sulit sekali digambarkan di dalam Peta, maka jalan tersebut digambarkan lebih tebal dan dengan memakai tanda Topographi tertentu.















2. Cara mengukur Jarak

2.1 Cara menyatakan Skala pada Peta.
 Memakai Perbandingan.
Misal ; Skala = 1 : 50.000.
 Menggunakan Skala Grapik.
Misal ;
























 Memakai Skala Angka dengan Huruf.
Misal ; 2 cm adalah sama dengan 1 km.

2.2. Cara mengukur Jarak pada Peta

Dalam mengukur jarak pada Peta ; untuk mengetahui jarak tersebut didalam Medan, maka dapat memakai cara-cara sebagai berikut :
 Mengukur jarak pada Peta dengan memakai alat penggaris (Lineal).
Contoh :

 Siswa mengukur Jarak peta dengan penggaris dari titik koordinat A ke titik koordinat B = 10 cm.







 kemudian hasil pengukuran tersebut dikalikan dengan Skala pada Peta ( contoh skala 1 : 50.000 cm ), jadi untuk mengukur Jarak Medan
=




JM = 10 x 50.000 cm
1
JM = 500 000 cm
JM = 5000 m
Jm = 5 km

 Mengukur jarak pada Peta dengan memakai secarik kertas ; lalu mencocokkan hasil pengukuran dengan Skala Grafik dari Peta itu.
 Mengukur jarak pada Peta dengan memakai alat penggaris (Lineal) dan menyamakan hasil pengukuran tersebut dengan Skala Angka dan Huruf.
 Mengukur jarak pada Peta dengan memakai alat pengukur jarak peta (Mapmeasure) ; kemudian mengalikan hasil pengukuran tersebut dengan Skala dari Peta itu.

2.3. Menentukan Tempat pada Peta dengan Sistem Koordinat

2.3.1 Koordinat Peta

 Menurut Sistem Koordinat ; bumi dibagi menjadi vak-vak persegi dengan ukuran 1 km.
 Garis Lurus Horisontal dan Vertikal yang menjadi tepi vak-vak tersebut dinamakan Koordinat Peta. Tiap-tiap garis koordinat diberi Nomor 00 - 99 ; baik dan kiri maupun dari bawah ke atas.
 Maksud sistem ini ialah untuk memudahkan menentukan letak suatu tempat di Peta dan mencegah kekeliruan / kesalahan dalam menyebutkan tempat tersebut di Peta


















2.3.2 Cara menentukan / mencari Koordinat

 Sistem 4 (Empat) Aneka
 Sebutkan angka / nomor Koordinat Vertical dan Horizontal secara berurutan.
 Sebutkan angka / nomor Koordinat Vertikal yang berada di kiri titik tersebut (KOKI).
 Sebutkan angka / nomor Koordinat Horizontal yang berada di bawah titik tersebut (KOBA)










 Sistem 6 (Enam ) Angka

Vak yang berukuran 1 km, dimana titik berada dibagi menjadi 100 vak kecil dengan memakai 9 Garis Vertikal dan 9 Garis Horizontal ; yang diberi nomor 1 sampai dengan 9 ; baik ke kiri - ke kanan maupun dari bawah ke atas, kemudian sebutkan Angka / Nomor Koordinat secara berurutan, sebagai berikut :

 Sebutkan angka / nomor koordinat vertikal yang berada di kiri titik tersebut.
 Sebutkan pula angka / nomor koordinat vertikal vak kecil yang berada di kiri titik tersebut.
 Sebutkan angka nomor koordinat horizontal yang berada di bawah titik tersebut.
 Sebutkan pula angka / nomor koordinat horizontal vak kecil yang berada di bawah titik tersebut.
Penyebutan angka / nomor koordinat tidak boleh terbalik ; artinya harus vertikal dulu baru horizontal.
Contoh :













Titik A terletak di koordinat 123 437
BAB III

ARAH POKOK, DEKLINASI, VARIASI MAGNIT,
DEKLINASI MAGNIT DAN AZIMUTH


Kompetensi Dasar

1. Memahami arah pokok, deklinasi, variasi dan deklinasi magnit.
2. Memahami dan mampu menghitung azimuth.

Indikator hasil belajar

1. Menjelaskan macam arah utara.
2. Menjelaskan Deklinasi Peta (DP).
3. Menggambarkan Deklinasi Peta (DP).
4. Menjelaskan Deklinasi Magnit (DM).
5. Menggambarkan Deklinasi Magnit (DM).
6. Menjelaskan Increase dan decrease.
7. Menggambarkan Increase dan decrease.
8. Mendeskripsikan Deklinasi Magnit (DM).
9. Menjelaskan Azimuth.
10. Menggambarkan macam-macam Azimuth.
11. Menghitung Azimuth di dalam Medan dengan Kompas




1. Arah Pokok

Dalam hal membaca Peta maupun potong kompas arah pokok yang dipergunakan adalah arah utara dan ada 3 (tiga) macam arah utara yaitu :

1.1 Utara Sebenarnya (US)

Adalah arah utara yang sesuai dengan / dan kedudukan kita ke kutub utara bumi. Arah ini adalah sesuai pula dengan arah Garis Meridian Utara - Selatan pada peta. Utara ini adalah utara yang tetap.

Utara Sebenarnya (US) :
 Garis Lurus bertanda Bintang (US) True North.
 Arah kedudukan kita ke Kutub Utara.
 Utara ini adalah utara tetap.










1.2. Utara Peta (UP)

Adalah arah yang sesuai dengan Arah Koordinat Vertikal pada Peta. Pada Peta arah ini adalah bagian atas pada Peta.

Utara Peta (UP) :
 Garis Lurus bertanda "GN" (UP) Grith North.
 Pada peta, arah ini adalah bagian atas peta tersebut.

1.3. Utara Magnit (UM)

Adalah arah yang sesuai dengan arah jarum jam magnit kompas yang menuju ke kutub magnit bumi dan yang berada di Bothia Felix di sebelah Utara Canada.
Utara Magnit (UM) :
 Garis Lurus bertanda "Panah" Magnetis North.
 Jarum Magnit Kompas menuju ke arah kutub magnit yang berada di Bothia Felix sebelah Utara Canada.








2. Deklinasi

Arah US ; UP dan UM ; biasanya tidak sama apabila garis tersebut dilihat dari suatu titik, sehingga menimbulkan sudut-sudut perbedaan yang dinamakan Deklinasi.
Besarnya Deklinasi selalu diukur dari US, karena US adalah Utara yang tetap dan pasti.

2.1. Deklinasi Peta (DP)
Adalah suatu sudut perbedaan antara US dan UP ; diukur dari US dengan dinyatakan disebelah Timur / Kanan dari US.

Contoh : Deklinasi Peta (DP).













2.2. Deklinasi Magnit (DM)

Adalah sudut perbedaan antara US dan UM ; diukur dari US dengan dinyatakan di sebelah Barat / Kiri atau Timur / Kanan dari US.
Contoh : Deklinasi Magnit (DM).














Keterangan :
Deklinasi Magnit ini tidak tetap, akan tetapi berubah setiap tahun karena kedudukan Kutub Magnet berpindah-pindah sedikit demi sedikit pada tiap-tiap tahunnya.
Perubahan semakin berkurang pada tiap-tiap tahun dan Deklinasi Magnit ini disebut Variasi Magnit.


3. Variasi Magnit

 Increase
Dinyatakan Increase apabila perubahan magnit tiap-tiap tahun bertambah.

 Decrease
Dinyatakan Decrease apabila perubahan tiap-tiap tahun berkurang.
Variasi Magnit didalam Peta dinyatakan dengan keterangan dibawah Declination Diagram bersama-sama dengan Tahun Deklinasi yang dinyatakan oleh Declination Diagram tersebut.

Contoh : GN









Aproximate Mean Declination Tahun 1943 for Center of Sheet Annual Magnetic Change 31 Increase

Artinya :
Deklinasi pokok kira-kira untuk tahun 1943 diukur dari tengah-tengah Sheet.
Perubahan Magnit pada tiap-tiap tahun adalah bertambah karena Increase dan apabila berkurang adalah Decrease.


4. Sdt Peta Magnit (SDM)

Adalah sudut perbedaan antara UP dan UM dengan dinyatakan di sebelah Barat / Kiri atau Timur / Kanan dan UP.
Sudut Peta Magnit sebagaimana halnya Deklinasi Magnit, juga tidak tetap akan tetapi berubah tiap tahun ; karena kedudukan Kutub Magnit berpindah-pindah sedikit demi sedikit tiap tahun.
Perubahan ini di sebut Variasi Magnit (VM).

Ada dua kemungkinan Variasi Magnit (VM), sebagai berikut :
 Increase

Dinyatakan Increase apabila perubahan magnit pada tiap–tiap tahun bertambah.
Gambar :






 Decrease
Dinyatakan Decrease apabila perubahan magnit pada tiap-tiap tahun berkurang.

Gambar :







5. Azimuth

Arah dan kedudukan Utara ke suatu titik maupun di Medan dapat dihitung dengan Ukuran Derajat ; yang diukur dari garis US ; UP dan UM ; karena arah tersebut dari Garis US ; UP dan UM adalah merupakan suatu sudut, maka sudut ini dinamakan Azimuth.

Atau dengan kata lain, bahwa Azimuth ialah suatu sudut yang diukur secara arah jarum jam dari US ; UP dan UM ke suatu titik di dalam Peta atau didalam Medan dengan memakai Busur Derajad untuk pengukuran di Peta dan dengan memakai Kompas untuk pengukuran di Medan.

5.1. Macam-macam Azimuth

5.1.1 Ditinjau dari Pengukuran

 Azimuth Sebenarnya (AZS).

Suatu Azimuth yang pengukurannya dari US.










 Azimuth Peta (AZP)
Suatu Azimuth yang pengukurannya dari UP.










 Azimuth Magnit (AZM)
Suatu Azimuth yang pengukurannya dari UM (GN).











5.1.2 Ditinjau dari Arah

 Azimuth Muka
Suatu Azimuth dari kedudukan (A) kita ke titik tujuan (B)

 Pengukuran Azimuth pada Peta










 Pengukuran Azimuth di dalam Medan dengan Kompas










Keterangan :

A = Kedudukan Kita
B = Kedudukan Sasaran






 Azimuth Belakang

Telah diketahui bahwa Azimuth Muka adalah dari kedudukan kita (A) ke titik tujuan (B). Akan tetapi Azimuth itu dapat diukur sebaliknya yaitu dari titik tujuan (B) ke kedudukan Kita (A).
Azimuth yang demikian dinamakan Azimuth Belakang.

 Pengukuran Azimuth Belakang pada Peta, sebagai berikut :


















Pengukuran Azimuth Belakang di dalam Medan, sebagai berikut :











Rumus untuk mencari Azimuth Belakang :

- Apabila Azimuth Muka lebih kecil dari 180, maka AZB nya = Azimuth Muka + 180 °.
- Apabila Azimuth Muka lebih besar dari 180, maka AZB nya = Azimuth Muka – 180 °.

5.2. Cara menghitung Azimuth Peta (AZP) dan Azimuth Magnit (AZM).




 Rumus Perhitungan AZP dan AZM.
 Apabila UM di sebelah Timur / Kanan dari UP.











Maka Rumusnya A - B :



 Apabila UM berada di sebelah Barat / Kiri dari UP.











Maka Rumusnya A – B :


Contoh soal :

 Diketahui : a.








- SPM tahun 2005 = 1°31’
- VM per tahun 5’ Increase / Timur.

b. AZP = 40°

Ditanyakan : a. SPM tahun sekarang.
b. AZM

Jawaban : a. VM dari tahun 2005 s/d sekarang = 2 x 5’
= 10’.
SPM tahun sekarang ( 2007) = 1°31’ + 10’
= 1°41’

b. AZM = AZP - SPM
= 40° - 1°41’
= 38° 19’

 Diketahui : a.








- SPM tahun 2005 = 1°31’
- VM per tahun 5’ Decrease / Timur.

b. AZP = 40°

Ditanyakan : a. SPM tahun sekarang.
b. AZM

Jawaban : a. VM dari tahun 2005 s/d sekarang = 2 x 5’
= 10’.
SPM tahun sekarang ( 2007) = 1°31’ - 10’
= 1°21’

b. AZM = AZP - SPM
= 40° - 1°21’
= 38° 39’


Catatan : - Tiap 1° = 60’
- Increase dan Decrease hanya digunakan untuk menghitung SPM ( Sudut Peta Magnit )








BAB IV


PENENTUAN TEMPAT DAN ORIENTER PETA



Kompetensi Dasar

Memahami penentuan tempat dan orienter peta.



Indikator hasil belajar

1. Mendefinisikan Intersection (Dimana Dia).
2. Mendeskripsikan cara penentuan tempat dengan Intersection (Dimana Dia).
3. Menjelaskan Resection (Dimana Saya).
4. Mendeskripsikan cara penentuan tempat dengan Resection (Dimana Saya).
5. Menjelaskan Modefied Resection.
6. Melukis Modefied Resection.
7. Mendeskripsikan cara penentuan tempat dengan Modefied Resection.
8. Mendefinisikan pengorienteran Peta.
9. Menjelaskan pengorienteran Peta dengan menggunakan Kompas.
10. Menjelaskan pengorienteran Peta dengan menggunakan benda di dalam medan.

1. Penentuan tempat pada peta

Untuk menentukan tempat pada Peta dengan memakai Kompas dan Busur Derajad, dapat memakai cara-cara sebagai berikut :

1.1. Intersection (Dimana Dia)

Adalah suatu cara untuk menentukan dalam Peta, suatu tempat dari jauh dengan menggunakan 2 (dua) atau lebih titik / tempat kedudukan Kita di Medan ; yang tergambar juga di Peta, sebagai berikut :

 Bidiklah dengan Kompas untuk memperoleh AZM dari tempat kedudukan kita yang pertama yang tergambar di Peta ke arah suatu tempat di Medan yang akan kita tentukan kedudukannya didalam Medan.
 Ubahlah AZM tersebut menjadi AZP dan lukislah AZP tersebut dengan garis lurus dan tempat kedudukan kita yang pertama tersebut didalam Peta.
 Bidiklah dengan Kompas untuk memperolaeh AZM dari tempat kedudukan kita yang kedua ; yang terdapat juga dalam Peta ke arah suatu tempat di Medan yang akan kita tentukan kedudukannya didalam Medan.
 Ubahlah AZM tersebut menjadi AZP dan lukislah AZP tersebut dengan garis lurus dari tempat kedudukan kita yang kedua tersebut di dalam Peta.
 Tempat kedudukan garis AZP bersilang ; disitulah tempat kedudukan benda yang kita maksudkan.

Gambar :











Contoh : Melukis Intersection.
I. - SPM = 5 o.
- AZM I = 35 °.
- AZP I = 35 ° + 5 ° = 40 °.

II. - SPM = 5 o.
- AZM II = 325 o.
- AZP II = 325 o + 5 o = 330 o.






1.2. Resection (Dimana Saya)

Adalah suatu cara untuk menentukan kedudukan kita dengan menggunakan 2 (dua) atau lebih titik di Medan yang berada didekat atau sekeliling kita dan tergambar juga di Peta, sebagai berikut :

 Pandulah / bidiklah dengan Kompas untuk memperoleh AZM dari kedudukan kita ke arah titik / benda di Medan disekeliling kita yang pertama yang terdapat juga di Peta.
 Ubahlah AZM tersebut menjadi AZP dan carilah AZB nya, lalu lukislah AZB tersebut dengan garis lurus dari titik / benda yang pertama didalam Peta.
 Pandulah / bidiklah dengan Kompas untuk memperoleh AZM dari kedudukan kita ke arah titik / benda di Medan disekeliling kita yang kedua yang terdapat juga di Peta.
 Ubahlah AZM tersebut menjadi AZP dan carilah AZB nya, lalu lukislah AZB tersebut dengan garis lurus dari titik / benda yang kedua didalam Peta.
 Tempat kedua garis AZB tersebut bersilang, disitulah letak kedudukan kita.

Contoh : Melukis Resection.
I. - SPM= 5 °. II. - SPM = 5 °.
- AZM = 315 °. - AZM = 35 °
- AZP = 315 ° + 5° = 320 ° - AZP = 35° + 5° = 40°
- AZB = 320 ° - 180 ° = 140 °. - AZB = 40°+180°= 220° .











1.3. Modefied Resection

Adalah suatu Resection dengan menggunakan satu titik saja, yaitu apabila kita berada disuatu benda Medan yang Linear (Misal : Jalan ; Rel Kereta Api ; Sungai ; Tepi Laut / Pantai), sebagai berikut :

 Pandulah / bidiklah dengan Kompas untuk memperoleh AZM dari kedudukan kita yang terdapat juga di Peta (Misal : Jalan ; Rel Kereta Api dan lain-lain) ke arah suatu benda / titik didalam Medan yang tergambar pula di Peta.
 Ubahlah AZM tersebut menjadi AZP dan carilah AZB nya, kemudian lukislah AZB tersebut dengan garis lurus dari titik / benda tersebut di dalam Peta.
 Tempat garis AZB tersebut bersilang dengan benda Medan yang berbentuk Linear, disitulah / tempat kedudukan kita.



Contoh : Melukis Modefied Resection














- SPM = 5 °.
- AZM = 295 °.
- AZP = 295 ° + 5 o = 300 °.
- AZB = 300 ° - 180 ° = 120 °.

2. Mengorienter Peta

Mengorienter Peta adalah menyesuaikan / menempatkan Peta sedemikian rupa sehingga arah dan kedudukannya sesuai dengan keadaan yang sebenamya di Medan.

Untuk mengorienter Peta ada 2 (dua) cara, sebagai berikut :
 Dengan menggunakan Kompas.

 Letakkan Kompas diatas Peta, sehingga garis utara selatan / garis rambut Kompas terletak diatas Peta dan sejajar dengan garis UM (Garis Koordinat Vertikal).
 Putar-putarlah Peta dengan Kompas yang terletak diatasnya, sehingga jarum Kompas berhimpit dengan garis utara selatan / garis rambut.

 Dengan menggunakan Benda didalam Medan.
 Pilihlah suatu benda didalam Medan (Misal : Bukit), yang dapat dilihat dari kedudukan kita dan terdapat juga di Peta.
 Buatlah pada Peta itu ; suatu garis lurus dan kedudukan kita ke benda tersebut.
 Putar-putarlah Peta tersebut, sehingga garis lurus pada Peta itu menuju ke arah benda didalam Medan tersebut.



BAB V

PENGGUNAAN KOMPAS, PENGHINDARAN RINTANGAN, PENJELAJAHAN MEDAN DAN PEMERIKSAAN ARAH


Kompetensi Dasar

Memahami dan terampil menggunakan kompas dalam penjelejahan medan.

Indikator hasil belajar

1. Menjelaskan langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam berjalan dengan menggunakan Kompas.
2. Menyebutkan ketentuan memandu dengan menggunakan Kompas.
3. Menjelaskan cara menghindari rintangan dengan menggunakan Titik tanda/benda medan di seberang.
4. Memperagakan menghindari rintangan dengan menggunakan Titik tanda/benda medan di seberang.
5. Menjelaskan cara menghindari rintangan dengan menggunakan Azimuth Belakang.
6. Memperagakan cara menghindari rintangan dengan menggunakan Azimuth Belakang.
7. Menjelaskan urut-urutan penyelesaian persoalan di atas Peta dalam rangka persiapan sebelum melaksanakan penjelajahan medan.
8. Memperagakan urut-urutan penyelesaian persoalan di atas Peta dalam rangka persiapan sebelum melaksanakan penjelajahan medan.
9. Menjelaskan pemeriksaan arah perjalanan dan tempat tujuan dengan Back Chek (Pemeriksaan kembali ke Belakang).
10. Menjelaskan pemeriksaan arah perjalanan dan tempat tujuan dengan melihat Keadaan Medan.
11. Mendeskripsikan cara membandingkan/mencocokkan keadaan Medan di sekeliling titik tujuan dengan keadaan di Peta.
12. Memperagakan cara membandingkan/mencocokkan keadaan Medan di sekeliling titik tujuan dengan keadaan di Peta.
1. Penggunaan kompas

1.1. Berjalan dengan menggunakan Kompas

Kita berjalan dari kedudukan kita ke tempat lain dengan berpandu kepada arah Kompas yang dilengkapi dengan Peta untuk dapat melaksanakan itu.

Langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam berjalan dengan menggunakan Kompas adalah sebagai berikut :

 Buat garis antara titik pangkal dan titik tujuan.
 Hitunglah AZP dengan menggunakan Busur Derajad.
 Merubah AZP menjadi AZM.
 Berjalan dengan AZM, yang dihadapi :

 Carilah suatu benda tetap / tidak bergerak sebagat titik bidik sesuai arah Kompas / AZM.
 Berjalan ke benda tersebut.
 Selanjutnya dari benda tersebut ke benda lain yang searah dengan AZM.
 Demikian cara ini kita ulangi dari suatu bendake benda lain, sehingga sampai ke titik yang dikehendaki (titik tujuan).

1.2. Memandu dengan menggunakan Kompas

 Ketentuan memandu dengan menggunakan Kompas pada siang Hari
 Luruskan derajad dari AZM yang ditentukan dengan garis rambut.
 Selanjutnya berjalan menurut arah yang lurus dengan garis rambut.

 Ketentuan memandu dengan menggunakan Kompas pada malam Hari

 Luruskan Derajad dari AZM yang ditentukan dengan garis rambut.
 Kemudian buat garis Radium (Warna Hijau) berhimpit dengan Jarum Magnit Kompas.
 Selanjutnya berjalan menurut arah Garis Radium dengan selalu berimpit dengan arah Jarum Magnit Kompas.
 Sebagai titik tanda / titik bidik dapat menggunakan / menempatkan seseorang di depan.

 Hal-hal yang mempengaruhi Kompas

 Kawat listrik tegangan tinggi dan senjata berat = 60 m.
 Kawat Telegraph dan senjata sedang = 40 m.
 Pagar kawat berduri = 10 m.
 Topi baja dan senjata ringan = 3 m.

2. Penghindaran Rintangan

Apabila pada waktu berjalan menjumpai rintangan, misalnya ; danau, jurang yang terjal yang sulit dilewati, maka harus dihindari dengan cara-cara, sebagai berikut :

2.1. Menggunakan Titik Tanda di Seberang.

 Kita mencari suatu benda yang ada di seberang dengan AZM yang digunakan sebagai titik tanda.
 Kemudian berjalan ke benda tersebut dengan menghindari rintangan itu.
 Apabila tidak ada benda di seberang rintangan, kita dapat menempatkan orang di seberang dengan AZM yang telah di tentukan.

2.2. Menggunakan Azimuth Belakang

Setelah menghindari rintangan dan berada di seberang, maka kita melihat kembali dengan AZB (Azimuth Belakang) ke arah titik / benda yang baru ditinggalkan, misalnya :


 Berjalan dengan menggunaka AZM 60 °.
 Setelah sampai di seberang membidik ke arah tempat yang ditinggalkan dengan Azimuth Belakang (AZB), yaitu 60 ° + 180 ° = 240 °.
Contoh : a.














Contoh : b.












 Menggunakan Sistem Sudut 90 ° Jurang.


















Keterangan :

A – E : AZM = 60 o.
A – B : AZM = 60 o + 90 o = 150 o
Jarak = 90 m.
B – B : AZM = 60 o.
Jarak = 120 m.
C – D : AZM = 330 o.
Jarak = 90 m.
D – E : AZM = 60 o (Arah Semula).
Pedoman Perubahan Arah : - Ke kanan + 90 o.
- Ke kiri – 90 o.

3. Penjelajahan Medan

Apabila akan menjelajah medan dengan menggunakan Kompas, maka harus mempersiapkan hal-hal sebagai berikut :

 Persiapan sebelum Berangkat

Yaitu menyelesaikan persoalan di atas Peta dengan urut-urutan, sebagai berikut :

 Mengorienter Peta.
 Pasang kertas Oleat.
 Tentukan / cari Koordinat Titik Pangkal.
 Tentukan / cari Koordinat Tujuan.
 Hubungkan dengan garis lurus titik koordinat-koordinat tersebut.
 Tentukan Azimuth Peta (AZP) dengan Busur Derajat.
 Hitunglah Sudut Peta Magnit (SPM) tahun sekarang dengan melihat Declination Diagram.
 Tentukan Azimuth Magnit (AZM).
 Hitung jaraknya.

 Buat Sket Perjalanan.
 Berjalan dengan AZM yang didapat.


4. Pemeriksaan arah perjalanan dan tempat tujuan

 Dengan Back Chek (Pemeriksaan kembali ke Belakang)

Apabila ragu-ragu akan arah yang kita lalui, maka kita mengadakan pemeriksaan kembali, yaitu dengan melihat Azimuth Belakang dan AZM dengan Kompas ke arah letak yang baru ditinggalkan.

 Dengan melihat Keadaan Medan

Untuk menjaga arah perjalanan, maka kita sebelum memulai perjalanan terlebih dahulu mempelajari / mencatat keadaan di Medan dalam Peta diantara titik pangkal dan titik tujuan yang dilintasi oleh Garis AZP.

Misalnya : Didalam Peta kita lihat 100 m didepan titik pangkal ada kuburan Islam ; kemudian 200 m lagi ada sungai yang dilintasi oleh garis AZP tersebut, maka hal ini di jumpai pula didalam Medan dengan jarak dan urutan-urutan yang sama didalam Peta.

5. Pemeriksaan di Tempat Tujuan

Setelah sampai di titik tujuan, kita harus memeriksa apakah kita betul sampai di tempat yang kita maksudkan. Untuk mengecek dapat dengan cara membandingkan/mencocokkan keadaan Medan di sekeliling titik tujuan dengan keadaan di Peta atau dengan cara-cara, sebagai berikut :

 Resection.
 Modefied Resection.

BAB VI

PENGOPERASIAN PESAWAT
GLOBAL POSITION SYSTEM (GPS)



Kompetensi Dasar

Memahami dan terampil dalam pengoperasian GPS


Indikator hasil belajar
1. Menjelaskan fungsi-fungsi tombol yang ada pada GPS.
2. Menjelaskan langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam pengoperasian GPS.
3. Menyebutkan nama-nama tampilan halaman yang ada pada GPS.
4. Menjelaskan dan mengoperasionalkan komponen yang ada pada halaman satelit.
5. Menjelaskan dan mengoperasionalkan komponen yang ada pada halaman posisi
6. Menjelaskan dan mengoperasionalkan komponen yang ada pada halaman peta.
7. Menjelaskan dan mengoperasionalkan komponen yang ada pada halaman navigasi.
8. Menjelaskan dan mengoperasionalkan komponen yang ada pada halaman Setup menu

1. Pengenalan Tombol GPS

 = berfungsi sebagai saklar on/off menyalakan dan mematikan GPS juga untuk menyalakan lampu blacklighting jika digunakan pada keadaan gelap
 Page = berfungsi untuk menggulung layar/halaman ke atas
 Quit = berfungsi untuk menggulung layar/halaman ke atas
 Mark = berfungsi untuk menandai posisi atas
 Go To = berfungsi untuk memulai melakukan pencaharian posisi
 Enter = berfungsi untuk memasukkan suatu perintah untuk dilaksanakan
  = berfungsi untuk memindahkan kursor ke atas dan ke bawah
   = berfungsi untuk memindahkan kursor ke kiri dan ke kanan

2. Halaman GPS 12 XL

Halaman GPS XL dibagi menjadi 5 bagian yaitu :
 Halaman satelit
 Halaman Posisi
 Halaman Peta
 Halaman Navigasi
 Halaman Menu

2.1. Halaman Satelit

Halaman saatelit membantu kita membedakan satelit yang akan dilihat dan yang mana yang akan ditutupi dari sinyal penerima satelit
























Keterangan :
1. Akurasi horizontal
2. Arah utara
3. D Nav = Navigasi Dimensi
4. Indikator Battery
5. Indikator kekuatan satelit.
6. Tampilan langit :
 Lingkaran luar mewakili Kaki langit/cakrawala
 Lingkaran dalam diatas kaki langit
 Lingkaran tengah berada diatas sbg pusat













Keterangan :

1. ACQUIRING adalah penerima mengumpulkan data dari satelit yang tersedia tapi data yang terkumpul belum cukup untuk menghitung dengan tepat.
2. Untuk mengatur kontras layar :
- Tekan Page atau Quit sampai halaman satelit muncul.
- Tekan tombol panah kiri atau kanan untuk mengatur level kontras dan tekan enter.

Untuk mengaktifkan bola lampu Backlighting dengan menekan tombol On/Off setelah GPS aktif maka bola lampu akan nampak di layar halaman satelit.
















Searching adalah mencari satelit yang tersedia
Autolocate adalah mengumpulkan data yang baru

Untuk menganalisa Penerima :
 Dari halaman satelit tekan enter, sorot country, tekan enter
 Gunakan tombol panah atas atau panah untuk memilih negara, daerahm, kota yang akan digunakan
 Jika negara, daerah, kota anda belum tercatat pilih negara lain yang berada dalam jarak 500 mil dari posisi anda sekarang
 Tekan enter untuk mengakhirinya.
 Halaman Posisi














Untuk mereset waktu, kecepatan, odometer
 Dari halaman posisi sorot field pilihan dan tekan enter
 Akan muncul tulisan “Reset?”
 Tekan enter untuk konfirmasi atau Quit untuk keluar

Untuk mereset kecepatan maksimum :
 Dari halaman posisi, sorot field “MAZSPD” dan tekan enter
 Tekan enter untuk kofirmasi prompt Reset

Untuk mereset Attitude

 Dari halaman posisi, sorot “ALT” dan tekan enter
 Masukkan nilai dan tekan enter














2.3. Halaman Peta



















Halaman peta menunjukkan posisi dan sekeliling anda, juga menyediakan target kursor yang membiarkan anda bergerak maju mendekati waypoint. Membedajan jarak dan bearing ke posisi peta dan menandai waypoint baru.

Zoom : menyediakan 18 jarak pilihan dari 0,2 s/d 500 mil atau 0,3 s/d 800 km
Zooming, Panning dan Pilihan Peta berfungsi untuk mengganti, Set Up jalur dan mencari peta.

Untuk memilih skala ZOOM :

 Sorot filed zoom, jika belum dilakukan
 Tekan enter, untuk memilih pilihan skala peta
 Pilih sebuah skala peta dan tekan enter

Untuk Mengaktifkan fungsi PAN :

Fungsi PAN untuk mengizinkan anda bergerak dari peta dengan empat tombol panah untuk melihat area terbaru di luar peta.
 Sorot field PAN
 Tekan enter untuk mengaktifkan fungsi PAN
 Gunakan tombol panah untuk bergerak ke arah manapun
 Untuk membatalkan fungsi PAN tekan Quit.

Untuk memilih MAP/PETA :

 Sorot field OPT dan tekan enter
 Pilih field yang diinginkan dan tekan enter



(Contoh : pilih Map Setup)














Untuk mengganti Orientasi Peta :
 Sorot Field MAP, tekan enter
 Pilih orientasi yang diinginkan, tekan enter
Pilihannya :a. North Up (arah utara yang ditujua)
b. Track Up (arah perjalanan sekarang)
c. DTK Up (arah tujuasn yang diinginkan)
Keterangan :
 RINGS = menampilkan 3 jarak cincin pada penambahan peta dari 1/5 skala peta yang terpilih
 RUTE = tempat garis kaki lurus antara waypoint daru rute aktif dan menampilkan semua nama rute waypoint (untuk menampilkan jalur pada peta)
 NEAREST = menunjukkan waypoint terdekat di atas peta dari posisi anda sekarang
 NAMES = menampilkan nama waypoint
 LOG LINTASAN = menampilkan point lintasan pada peta.
Track Setup Fungsinya : Untuk menuntun anda kembal dari tempat anda mulai melakukan perjalanan.















Untuk mengganti Methode point rekaman berdasarkan jenjang waktu Spesifik :
 Sorot Field Methode dan tekan enter
 Pilih Time Interval dan tekan enter 2 kali
 Masukkan jam, menit dan detik, tekan enter

Untuk menghapus Lintasan Jalur
 Sorot Clear Log? Dan tekan enter
 Sorot Yes? Dengan menggunakan tombol panah kiri dan tekan enter





























Keterangan :
Kota dibagi dalam 3 kategori :
 Kategori Kota Besar adalah lebih 100.000 populasinya
 Kategori Kota Menengah adalah lebih 5.000 populasinya
 Kategori Kota Kecil adalah kurang dari 5.000 populasinya

Untuk mengatur jarak tempuh kota :
 Sorot field ukuran kota yang diinginkan dan tekan enter
 Pilih skala peta yang diinginkan dan tekan enter






2.4. Halaman Navigasi (kompas dan Highway)


TRACK













TRACK












Untuk memilih Halaman Navigasi :
Tekan enter dari halaman navigasi yang tersedia, dan tekan enter lagi untuk mengganti halaman navigasi

Halaman Kompas lebih baik dari halaman Highway untuk perjalanan dengan kecepatan rendah (berjalan)



TRACK










Untuk mengakses field pengguna pilihan :
 Sorot ETE, tekan enter
 Gunakan tombol panah untuk mencari pilihan yang tersedia. Pilihan yang tersedia adalah :

a. ETE = Estimated Time Enrcute
Waktu untuk mencapai tujuan Anda berdasarkan kecepatan dan jalur Anda.
b. ETA = Estimated Time of Arrival
Perkiraan waktu untuk tiba di suatu tujuan berdasarkan kecepatan dan jalur Anda.
c. CTS = Pengendalian Arah
Arah yang direkomendasikan untuk diikuti mengurangi kesalahan jalur lintasan dan tetap berada dalam arah. Serta menyediakan arah paling efisien untuk kembali ke arah yang benar dan melangsungkan route Anda atau Go To.
d. XTK = Kesalahan Jalur Lintasan
Jarak yang tidak Anda inginkan pada arah manapun, kiri atau kanan. Field ini akan memberikan anda pembacaan digital dari data yang dihasilkan oleh CDI.
e. VMG = Velocity Made Good
Kecepatan yang mendekati tujuan sepanjang arah yang diinginkan. Juga diserahkan sebagai “Vektor Velocity” ke tujuan Anda.
f. TRN = Turn
Sudut yang berbeda antara bearing tujuan dan lintasan Anda sekarang. “L” = Left, menunjukkan Anda harus belok ke kiri atau “R”= Right, menunjukkan Anda harus belok ke kanan.



TRACK











TRACK











2.5. Halaman Main Menu














2.5.1 Halaman Waypoint















Untuk menciptakan Waypoint dengan memasukkan koordinat :
 Dari halaman main menu, sorot Waypoint, tekan enter
 Halaman waypoint, sorot “NEW?” dan tekan enter
 Masukkan (tulis nama waypoint) dengan menggunakan tombol panah, dan tekan enter.
 Tekan enter untuk memilih symbol waypoint dengan menggunakan tombol panah dan tekan enter.
 Sorot kalimat “DONE?” dan tekan enter untuk kembali ke halaman waypoint.



Untuk mengganti nama waypoint :

 Sorot Renama ? dan tekan enter
 Masukkan nama baru, dan tekan enter
 Tekan enter untuk konfirmasi prompt “Yes?”

Untuk menghapus waypoint :
 Sorot Delete ? dan tekan enter
 Sorot prompt “Yes?” dan tekan enter














2.5.2 Halaman Waypoint List


Untuk menghapus semua waypoint :
 Sorot delete WPTS? Dan tekan enter
 Sorot Delete ALL dan tekan enter
 Sorot prompt “Yes?” dan tekan enter

Untuk menghapus waypoint Per-symbol :
 Sorot delete WPTS? Dan tekan enter
 Sorot delete by symbol dan tekan enter
 Pilih symbol yang akan dihapus, dan tekan enter
 Sorot prompt “Yes?” untuk menghapus dan tekan enter.



2.5.3 Halaman Nearest WPTS




Arah kompas (sudut bearing) dan jarak (destination) dari beberapa waypoint terdekat di update setiap kali.








2.5.4 Halaman Proximity WPTS


Memasuki kedekatan waypoint dari halaman menu utama :
 Sorot Proximity WPTS dan tekan enter.
 Sorot field kosong waypoint pertama dan tekan enter
 Gunakan tombol panah atas atau bawah untuk menggulung waypoint yang tersimpan sampai waypoint yang diinginkan muncul.
 Tekan enter, field jarak DST akan secara otomatis tersorot; tekan enter dan masukkan jarak yang Anda inginkan.
 Tekan enter



Untuk melihat atau memindahkan sebuah kedekatan waypoint :

 Gunakan tombol panah atau atau panah bawah untuk memilih kedekatan waypoint dan tekan enter
 Sorot “Review?” atau “Remove?” dan tekan enter
 Review ? = Halaman waypoint akan muncul dan Anda dapat membuat perubahan waypoint terpilih.
 Remove? = Kedekatan waypoint akan dipindahkan dari daftar
 Tekan Quit atau Page untuk kembali ke halaman utama


2.5.5 Halaman Routes

Untuk memilih rute halaman : Dari halaman menu utama, pilih/sorot route dan tekan enter.


















Untuk menciptakan rute dari halaman Definisi Rute :
 Sorot nomor field rute dan tekan enter
 Masukkan nomor rute dan tekan enter
 Masukkan waypoint pertama dari rute Anda, dan tekan enter
 Untuk mengubah penjelasan rute sorot field penjelasan rute dan tekan enter. Masukkan penjelasan baru dan tekan enter.



Untuk Pengaktifan Rute :

 Dari halaman definisi rute, sorot field route dan tekan enter.
 Masukkan nomor rute yang diaktifkan dan tekan enter
 Sorot ACT? Dan tekan enter.







Untuk mengaktifkan rute dalam urutan pemutar balik : ikuti langkah di atas tetapi pilih INV? Dan tekan enter.

Untuk mengaktifkan rute navigasi : ikuti langkah di atas tetapi pilih CLEAR? Dan tekan enter.

Untuk menampilkan DTK atau ETA untuk setiap kaki :
 Sorot ETE dan tekan enter
 Pilih DTK atau ETA dan tekan enter
Untuk menggandakan rute :

 Sorot field nomor rute dan tekan enter
 Pilih nomor rute untuk digandakan dan tekan enter
 Sorot field “COPY TO” dan tekan enter.
 Gulung rute yang tersedia dan pilih nomor tujuan rute, tekan enter untuk menggandakan rute.







Untuk menghapus rute dari memori :

 Sorot nomor field rute dan tekan enter
 Pilih rute nomor yang tersedia, dan tekan enter
 Pilih CLR? Dan tekan enter
 Sorot YES? Dan tekan enter

Untuk mengedit rute :
 Pilih waypoint yang mau Anda edit dan tekan enter
 Akan muncul sebuah menu :
 Review
 Insert
 Remove
 Change







REVIEW = Menampilkan halaman definisi waypoint untuk waypoint yang terpilih.
INSERT = Menambahkan sebuah waypoint langsung dari muka waypoint yang terpilih.
REMOVE = Menghapus waypoint terpilih
CHANGE = Mengizinkan Anda untuk mengganti waypoint terpilih dengan waypoint baru.


2.5.6 Dist And Sun ( Jarak dan perhitungan Matahari )

Halaman jarak dan perhitungan matahari akan memberikan jarak bearing dari dua waypoint antara posisi Anda yang sekarang dan waypoint tujuan. Juga akan menghitung waktu terbit dan tenggelamnya matahari.

Untuk perhitungan jarak dan matahari :
 Sorot field from, tekan enter masukkan waypoint yang diinginkan dan tekan enter kembali
 Sorot field To, tekan enter masukkan tujuan waypoint dan tekan enter kembali
 Sorot field date, tekan enter dan masukkan tanggal kedatangan anda pada tujuan anda, tekan enter kembali.



2.5.7. Halaman Message

Halaman pesan menampilkan peringatan pesan terbaru. Ada dua type pesan yaitu :
 Peringatan Sementara (mendekati sebuah waypoint)
 Peringatan Kondisi (tegangan batteray lemah)

2.5.8. Halaman Setup Menu












2.5.8.1.Halaman System Setup















Untuk mengaktifkan simulator :
 Dari halaman menu utama sorot system set up
 Sorot Field Mode, tekan enter
 Pilih simulator? Dengan menggunakan tombol panah.

Untuk pengaturaan waktu
 Sorot Field Offset dan tekan enter
 Masukkan pengaturan waktu dan tekan enter, (gerakkan kursor ke kiri untuk mengganti serta tanda plus dan minus).

Untuk memfromat waktu
 Sorot Field Offset dan tekan enter
 Pilih tampilan 12 jam atau 24 jam, tekan enter



Untuk memformat kontras layar
 Sorot Field Contras, tekan enter
 Atur skala palang, dengan menggunakan tombol panah ke kontras yang diinginkan dan tekan enter.

Untuk mengatur backlighting

 Sorot Field Light, tekan enter
 Pilih pengaturan yang diinginkan dan tekan enter
 Untuk menyalakan dan mematikan lampu tekan

Untuk mengatur Suara/Nada

 Sorot Field Tone dan tekan enter.
 Pilih pengaturan yang diinginkan dan tekan enter.

2.5.8.2 Setup Halaman Navigasi

Untuk format posisi :

 Sorot field position FRMT, tekan enter
 Pilih setting yang diinginkan, tekan enter

Untuk format peta data :Sorot Field Map Datum peta, data dan tekan enter
 Pilih setting yang diinginkan, tekan enter
 Pakai tanda panah ats bawah sampai ketemu Jakarta.



Untuk format skala CDI
 Sorot Field CDI, tekan enter.
 Pilih setting yang diinginkan dan tekan enter.

Untuk format ukuran Unit
 Sorot field Unit, tekan enter
 Pilih ukuran unit yang diinginkan, tekan enter
 Tanda panah atas pilih metrik

Untuk format tujuan referensi
 Sorot Field Heading, tekan enter.
 Pilih tujuan referensi yang diinginkan, tekan enter
 Pilih Auto E 001
 Pilih Degrees

2.5.8.3 Setup halaman alarm
Pada halaman Alarm ini dikenal ada dua macam Alarm, yaitu :
 Alarm Arrival
Alarm Arrival (Alarm Kedatangan) akan berbunyi ketika anda mencapai tujuan. Alarm kedatangan terdiri dari 3 setting yaitu :

a. OFF = Alarm tidak terpasang
b. ON = Alarm akan berbunyi pada saat pengguna mencapai jarak tertentu dari waypoint tujuan.
c. AUTO = Alarm akan berbunyi satu menit (berdasarkan kecepatan jarak dan jalur) dari setiap waypoint dalam rute aktif atau dari tujuan GO TO.

ALARM CDI
Alarm CDI akan berbunyi ketika posisi Anda menyimpang dari arah (kiri atau kanan), di bawah limit (batas) yang ditentukan.

Untuk mengatur alarm CDI :
 Sorot Field CDI alarm dan tekan enter
 Pilih ON atau OFF dan tekan enter
 Jika ON sorot Field jarak, tekan enter masukkan jarak yang diinginkan tekan enter.


MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Free Web Hosting