GERAKAN PRAMUKA SAKA BHAYANGKARA

SELAMAT DATANG DI BLOG SAKA BHAYANGKARA POLSEK DARMARAJA
KWARTIR RANTING GERAKAN PRAMUKA DARMARAJA


Monday, 29 November 2010

Sebagai salah satu satuan karya dalam gerakan pramuka, Saka Bhayangkara merupakan oraganisasi di bawah naunangan kwarran dan kepolisian, namun tidak berarti semua kegaiatn saka bhayangkara pembiayaannya di tangggung oleh kwarran, maka dari itu Saka Bhayangkara sudah mulai merintis usaha kecil - kecilan yang diharapkan kelak dapat menjadi penopang anggaran untuk pelaksanaan Program kerja dan kegiatan - kegiatan serta operasional saka, selain mengandalkan iuran sukarela dari setiap anggota yang telah disepakati sebagai kas, sejak Juli 2010 saka bhayangkara telah mulai melakukan kerjasama dengan perusahaan Celular (Allay Cell), dengan kerjasama ini saka bhayangkara mulai usaha kecil - kecilan dengan menyediakan Pulsa, dan Kartu Perdana, kami selaku Dewan Saka yang didampingi pimpinan saka berusaha agar kelak usaha kami dapat mandiri tanpa bantuan dari sponsor, sehingga bhayangkara tidak kesulitan lagi dalam hal keuangan apabila akan menyelenggarakan kegiatan kita telah siap dana, yah walaupun tentu tidak mungkin dapat di tanggung sepenuhnya dari hasil usaha tersebut, namun sedikitnya tentu dapat dimanfaatkan untuk operasional kegiatan.
Oktober 2010 keseriusan semua anggota dalam mengjalankan Usaha kecil - kecilan ini telah dapat dirasakan, kami telah dapat membuat kaos PDL tanpa harus mengumpulkan dana dari anggota yang tentu walau bagaimanapun jika mengumpulkan dari anggota tidak akan lepas dari orang tua, alhamdullah saat ini kita tidak mungut dari anggota kita dapat membagikan kaos gratis ke semua anggota hasil jeripayah dan kerja sama semua anggota, walaupun sederhana tapi kami bangga karena ini hasil jeripayah kita semua. mudah - mudahan semua ini dapat berjalan terus bahkan dapat miningkat. amin...

Monday, 22 November 2010

SUSUNAN PENGURUS PERIODE 2009/2012

SUSUNAN PENGURUS PERIODE 2009/2012

Penasehat : 1. KOMPOL. NANA SUMARNA (Kepala Kepolisian Sektor Darmaraja)
2. AKP. SUKARDI,SH ( WAKA Kepolisian Sektor Darmaraja )
2. SURYADINATA, S.Pd.,MS. ( Ketua Kwartir Ranting Darmaraja )



Pimpinan Saka Bhayangkara :
Ketua : AIPDA KATJA
W. Ketua I : USEP BAHAUDIN, S.Pd.
W. Ketua II : BRIPKA SULAEMAN AE
Sekretaris I : AIPTU UU UMARUDIN
Sekretaris II : BRIPTU RANTO
Bendahara : BRIPTU IMAN KURNIA
Penanggungjawab Krida
Krida Tibmas : BRIGADIR WAHYA
BRIGADIR UMAN
Krida Lantas : BRIPKA JAJANG
BRIPTU DEDE SETIAWAN
Krida PPB : BRIGADIR AMIR SARIPUDIN
BRIPTU BUNTORO
Krida PTKP : AIPTU AEP SURYANA
AIPDA ASEP SULAEMAN
Seksi Perlengkapan : BRIPTU ENANG WAHYUDIN
Seksi Komunikasi dan Publikasi : BRIPKA UNADI
Seksi Kesehatan : BRIPKA ASEP KUSMANA
Seksi Penerangan : BRIPKA ASEP SUDRAJAT
Seksi Tata Usaha : BRIGADIR NANANG
Pamong Saka Putra : JAJANG KURNIAWAN,S.Pd.
WAHYU, S.Pd.,MG.
Pamong Saka Putri : TJUTJU DAHLIANI, MG
Instruktur Saka : 1. AIPTU GIAT SENTOSA
2. AIPDA YAYAT
3. BRIPTU ENGKUS SUHENDAR
4. BRIGADIR E. RUKMANA
5. BRIGADIR YUSUP SUTISNA
6. EDI
Pembantu Andalan Ranting Urusasan Saka Bhayangkara : Nandar Sutisna, MT
Dewan Saka Bhayangkara Darmaraja : Nandar Sutisna, MT
: Yani Marlina Marselina

Saturday, 13 November 2010

FOTO SAHA ?...



Tuesday, 9 November 2010

Teknik Turun / Rappeling

Teknik ini digunakan untuk menuruni tebing. Dikategorikan sebagai teknik yang sepeuhnya bergantung dari peralatan. Prinsip rappelling adalah sebagai berikut :

1. Menggunakan tali rappel sebagai jalur lintasan dan tempat bergantung.

2. Menggunakan gaya berat badan dan gaya tolak kaki pada tebing sebagai pendorong gerak turun.

3. Menggunakan salah satu tangan untuk keseimbangan dan tangan lainnya untuk mengatur kecepatan.

Macam-macam dan Variasi Teknik Rappeling


1. Body Rappel

Menggunakan peralatan tali saja, yang dibelitkan sedemikian rupa pada badan. Pada teknik ini terjadi gesekan antara badan dengan tali sehingga bagian badan yang terkena gesekan akan terasa panas.

2. Brakebar Rappe

Menggunakan sling/tali tubuh, carabiner, tali, dan brakebar. Modifikasi lain dari brakebar adalah descender (figure of 8). Pemakaiannya hampir serupa, dimana gaya gesek diberikan pada descender atau brakebar.

3. Sling Rappel

Menggunakan sling/tali tubuh, carabiner, dan tali. Cara ini paling banyak dilakukan karena tidak memerlukan peralatan lain, dan dirasakan cukup aman. Jenis simpul yang digunakan adalah jenis Italian hitch.

4. Arm Rappel / Hesti

Menggunakan tali yang dibelitkan pada kedua tangan melewati bagian belakang badan. Dipergunakan untuk tebing yang tidak terlalu curam.

Dalam rapelling, usahakan posisi badan selalu tegak lurus pada tebing, dan jangan terlalu cepat turun. Usahakan mengurangi sesedikit mungkin benturan badan pada tebing dan gesekan antara tubuh dengan tali. Sebelum memulai turun, hendaknya :

1. Periksa dahulu anchornya.

2. Pastikan bahwa tidak ada simpul pada tali yang dipergunakan.

3. Sebelum sampai ke tepi tebing hendaknya tali sudah terpasang dan pastikan bahwa tali sampai ke bawah (ke tanah).

4. Usahakan melakukan pengamatan sewaktu turun, ke atas dan ke bawah, sehingga apabila ada batu atau tanah jatuh kita dapat menghindarkannya, selain itu juga dapat melihat lintasan yang ada.

5. Pastikan bahwa pakaian tidak akan tersangkut carabiner atau peralatan lainnya.



Peralatan Pendakian

1. Tali Pendakian

Fungsi utamanya dalam pendakian adalah sebagai pengaman apabila jatuh.Dianjurkan jenis-jenis tali yang dipakai hendaknya yang telah diuji oleh UIAA, suatu badan yang menguji kekuatan peralatan-peralatan pendakian. Panjang tali dalam pendakian dianjurkan sekitar 50 meter, yang memungkinkan leader dan belayer masih dapat berkomunikasi. Umumnya diameter tali yang dipakai adalah 10-11 mm, tapi sekarang ada yang berkekuatan sama, yang berdiameter 9.8 mm.
Ada dua macam tali pendakian yaitu :

* Static Rope, tali pendakian yang kelentirannya mencapai 2-5 % fari berat maksimum yang diberikan. Sifatnya kaku, umumnya berwarna putih atau hijau. Tali static digunakan untuk rappelling.
* Dynamic Rope, tali pendakian yang kelenturannya mencapai 5-15 % dari berat maksimum yang diberikan. Sifatnya lentur dan fleksibel. Biasanya berwarna mencolok (merah, jingga, ungu).

2. Carabiner

Adalah sebuah cincin yang berbentuk oval atau huruf D, dan mempunyai gate yang berfungsi seperni peniti. Ada 2 jenis carabiner :

* Carabiner Screw Gate (menggunakan kunci pengaman).
* Carabiner Non Screw Gate (tanpa kunci pengaman)

3. Sling

Sling biasanya dibuat dari tabular webbing, terdiri dari beberapa tipe. Fungsi sling antara lain :
- sebagai penghubung
- membuat natural point, dengan memanfaatkan pohon atau lubang di tebing.
- Mengurangi gaya gesek / memperpanjang point
- Mengurangi gerakan (yang menambah beban) pada chock atau piton yang terpasang.

4. Descender

Sebuah alat berbentuk angka delapan. Fungsinya sebagai pembantu menahan gesekan, sehingga dapat membantu pengereman. Biasa digunakan untuk membelay atau rappelling.

5. Ascender

Berbentuk semacam catut yang dapat menggigit apabila diberi beban dan membuka bila dinaikkan. Fungsi utamanya sebagai alat Bantu untuk naik pada tali.

6. Harnes / Tali Tubuh

Alat pengaman yang dapat menahan atau mengikat badan. Ada dua jenis hernas :

* Seat Harnes, menahan berat badan di pinggang dan paha.
* Body Harnes, menahan berat badan di dada, pinggang, punggung, dan paha.
Harnes ada yang dibuat dengan webbning atau tali, dan ada yang sudah langsung dirakit oleh pabrik.

7. Sepatu

Ada dua jenis sepatu yang digunakan dalam pemanjatan :

* Sepatu yang lentur dan fleksibel. Bagian bawah terbuat dari karet yang kuat. Kelenturannya menolong untuk pijakan-pijakan di celah-cleah.
* Sepatu yang tidak lentur/kaku pada bagian bawahnya. Misalnya combat boot. Cocok digunakan pada tebing yang banyak tonjolannya atau tangga-tangga kecil. Gaya tumpuan dapat tertahan oleh bagian depan sepatu.

8. Anchor (Jangkar)

Alat yang dapat dipakai sebagai penahan beban. Tali pendakian dimasukkan pada achor, sehingga pendaki dapat tertahan oleh anchor bila jatuh. Ada dua macam anchor, yaitu :

* Natural Anchor, bias merupakan pohon besar, lubang-lubang di tebing, tonjolan-tonjolan batuan, dan sebagainya.
* Artificial Anchor, anchor buatan yang ditempatkan dan diusahakan ada pada tebing oleh si pendaki. Contoh : chock, piton, bolt, dan lain-lain.


Prosedur Pendakian

Tahapan-tahapan dalam suatu pendakian hendaknya dimulai dari langkah-langkah sebagai berikut

1. Mengamati lintasan dan memikirkan teknik yang akan dipakai.

2. Menyiapkan perlengkapan yang diperlukan.

3. a. Untuk leader, perlengkapan teknis diatur sedemikian rupa, agar mudah untuk diambil / memilih dan tidak mengganggu gerakan. Tugas leader adalah membuka lintasan yang akan dilalui oleh dirinya sendiri dan pendaki berikutnya.
b. Untuk belayer, memasang anchor dan merapikan alat-alat (tali yang akan dipakai). Tugas belayer adalah membantu leader dalam pergerakan dan mengamankan leader bila jatug. Belayer harus selalu memperhatikan leader, baik aba-aba ataupun memperhatikan tali, jangan terlalu kencang dan jangan terlalu kendur.

4. Bila belayer dan leader sudah siap memulai pendakian, segera memberi aba-aba pendakian.

5. Bila leader telah sampai pada ketinggian 1 pitch (tali habis), ia harus memasang achor.

6. Leader yang sudah memasang anchor di atas selanjutnya berfungsi sebagai belayer, untuk mengamankan pendaki berikutnya.

CONTOH PERIKSA KERAPIHAN

Dalam PBB untuk memeriksa kerapihan dan kelengkapan anggota ada gerakan-gerakan yang disebut sebagai gerakan periksa kerapihan,gerakan ini dilakukan pada saat pasukan dalam keadaan istirahat ditempat.

PERIKSA KERAPIHAN.

posisi istirahat ditempat,aba-aba " periksa kerapihan " dari komandan pasukan langsung sikap sempurna sambil menjawab " siap " setiap gerakan dilakukan dua hitungan dengan cara menghitung " satu - satu / dua - dua / dst atau satu - dua / dua - dua / tiga - dua / dst " .

gerakan pertama : dari posisi sikap sempurna,aba-aba " mulai " ,langsung gerakan pertama memeriksa sepatu sebelah kiri sambil menghitung " satu - dua " ,posisi menunduk .

gerakan kedua : memeriksa sepatu sebelah kanan sambil menghitung " dua - dua " ,posisi menunduk .

gerakan ketiga : memeriksa saku celana lutut sebelah kiri sambil menghitung " tiga - dua " ,posisi menunduk .

gerakan keempat : memeriksa saku celana lutut sebelah kanan sambil menghitung " empat - dua ",posisi menunduk .

gerakan kelima : memeriksa kopel bagian depan sambil menghitung " lima - dua " , hitungan pertama posisi masih dalam keadaan menunduk, hitungan kedua badan diangkat posisi tegak .

gerakan keenam : memeriksa kopel bagian belakang sambil menghitung "enam - dua " .

gerakan ketujuh : memeriksa nama dan kancing baju sebelah kiri sambil menghitung " tujuh - dua "posisi tegak tangan kiri dibawah tangan kanan ,tangan kanan hitungan kedua mendorong tangan kiri kearah kiri .

gerakan kedelapan : memeriksa nama dan kancing baju sebelah kanan sambil menghitung " delapan - dua ",posisi tangan kanan dibawah tangan kiri,hitungan kedua tangan kiri mendorong tangan kanan kearah kanan .

gerakan kesembilan : memeriksa kancing diatas pundak sebelah kiri sambil menghitung " sembilan - dua ",posisi tangan kiri dibawah tangan kanan,hitungan kedua tangan kanan mendorong tangan kiri kearah kiri .

gerakan kesepuluh : memeriksa kancing diatas pundak sebelah kanan sambil menghitung " sepuluh - dua ",posisi tangan kanan dibawah tangan kiri,hitungan kedua tangan kiri mendorong tangan kanan kearah kanan .

gerakan kesebelas : memeriksa topi sambil menghitung " sebelas - dua - satu ",hitungan sebelas posisi kedua tangan memegang pingir topi diatas mata ,hitungan dua kedua tangan bergerak kearah depan topi,sampai didepan topi kedua tangan diturunkan kebawah sambil menghitung satu,posisi sikap sempurna .

aba-aba " selesai " posisi kembali kesikap istirahat ditempat , apabila dilakukan secara serempak dan tidak terburu-buru ,gerakan periksa kerapihan ini sangat bagus sekali.

DRILL TONGKAT POLRI

Posisi awal sikap sempurna,aba-aba tongkat ditangan ,anggota melepas pengunci tongkat ,ujung tongkat dipegang,aba-aba grak ,tongkat dilepas ,diacungkan keatas sebelah kanan lalu diturunkan disamping kanan ,posisi siap.

gerakan pertama :
tangkisan atas ,tongkat dipegang kedua tangan ,kaki kiri maju ,kuda-kuda depan ,tangkisan melindungi kepala ,arah langkah kedepan.

gerakan kedua :
tangkisan atas ,arah tangkisan sebelah kiri atas ,kaki kanan rapat ,hadap kiri ,kaki kiri maju ,kuda-kuda sama ,gerakan sama dengan gerakan pertama.

gerakan ketiga :
tangkisan atas ,arah tangkisan belakang atas ,kaki kanan rapat ,balik kiri ,kaki kiri maju ,kuda-kuda sama ,gerakan sama dengan gerakan pertama.

gerakan keempat :
tangkisan atas ,arah tangkisan belakang atas ,kaki kanan rapat ,kaki kiri maju ,kuda-kuda sama,gerakan sama dengan gerakan pertama.

gerakan kelima :
tangkisan lurus ,arah tangkisan sebelah kanan ,kaki kanan ,hadap kanan ,kaki kiri maju ,kuda-kuda sama ,tangan kanan diatas tangan kiri,

gerakan keenam :
tangkisan samping kiri luar ,arah tangkisan dari dada keluar samping kiri ,kuda-kuda sama ,kaki kiri maju 1/2 langkah ,tangan kiri diatas tangan kanan.

gerakan ketujuh :
tangkisan samping kanan ,arah tangkisan dari depan dada samping kanan ,kaki kanan maju satu langkah ,kuda-kuda sama,tangan kanan diatas tangan kiri.

gerakan kedelapan :
tangkisan kanan luar ,arah tangkisan dari dada samping luar kanan ,kaki kanan maju 1/2 langkah ,kuda-kuda sama ,tangan kanan diatas tangan kiri.

gerakan kesembilan :
pukulan pelipis dengan ujung tongkat kanan ,arah pukulan dari samping kearah pelipis ,posisi ujung kanan didepan ,kaki kiri maju ,kuda-kuda sama.

gerakan kesepuluh :
gaetan dengan ujung tongkat kanan ,posisi tongkat kiri didepan ,kaki kanan maju ,kuda-kuda sama.

gerakan kesebelas :
pukulan dagu dengan ujung tongkat kanan ,arah pukulan dari belakang bawah mengarah keatas dagu ,kaki kiri maju ,kuda-kuda sama.

gerakan kedua belas :
kaki kanan maju rapat dengan kaki kiri ,langsung hadap kiri ,posisi tangan kiri diatas dada ,tangan kanan dibawah ,persiapan pukulan samping .

gerakan ketiga belas :
pusukan samping arah ulu hati ,arah tusukan dari kiri kekanan dengan ujung tongkat kanan ,ujung tongkat kiri didepan dada ,ujung tongkat kanan mengarah keulu hati ,kuda-kuda sejajar rendah.

gerakan keempat belas :
gerakan sama dengan gerakan no.13 namun disertai dengan loncatan.

gerakan kelima belas :
pukulan arah leher kiri lawan ,arah pukulan searah dengan tusukan ulu hati,kaki kiri rapat ,hadap kanan langsung kaki kiri maju ,pukulan leher dengan tongkat dipegang tangan kanan,arah pukulan dari belakang leher kanan diayun keleher kiri lawan.

gerakan keenam belas :
pukulan leher kanan lawan ,kaki kanan maju ,arah pukulan dari belakang leher kiri diayun keleher kanan lawan,tongkat dipegang tangan kanan.

gerakan ketujuh belas :
pukulan paha kiri ,arah pukulan dari atas kanan diayun kepaha kiri lawan ,kaki kiri maju ,kuda-kuda sama,tongkat dipegang tangan kanan.

gerakan kedelapan belas :
pukulan paha kanan ,arah pukulan dari atas kiri diayun kepaha kanan lawan ,kaki kanan maju ,kuda-kuda sama.

gerakan kesembilan belas :
pukulan kepala ,arah pukulan dari belakang diayun kekepala lawan ,kaki kiri maju ,kuda-kuda sama.

gerakan kedua puluh :
tusukan ulu hati ,tongkat dipegang tangan kanan ,tusukan lurus arah ulu hati lawan ,kaki kanan maju ,kuda-kuda sama.

gerakan kedua puluh satu :
tangkisan samping luar kanan dengan tongkat di tangan kanan ,arah tangkisan dari kiri diayun kekanan ,kaki kiri maju ,kuda-kuda sama.

gerakan kedua puluh dua :
tangkisan samping luar kiri ,arah tangkisan dari kanan diayun kekiri ,kaki kanan maju ,kuda-kuda sama.

gerakan kedua puluh tiga :
tangkisan samping luar kanan dengan ujung tongkat berada dibawah ,arah tangkisan dari kiri diayun kekanan ,kaki kiri maju ,kuda-kuda sama.

gerakan kedua puluh empat :
tangkisan samping luar kiri dengan ujung tongkat berada dibawah ,arah tangkisan dari kanan diayun kekiri ,kaki kanan maju ,kuda-kuda sama.

selesai ,kaki kiri maju rapat dengan kaki kanan ,balik kanan langsung gerakan pertama ,aba-aba selesai kaki kanan maju rapat dengan kaki kiri ,posisi sikap sempurna ,tongkat ditangan kanan,aba-aba sarungkan tongkat ,tongkat dimasukan dikunci ,posisi tangan tetap dipinggang ,pandangan kearah tongkat,aba-aba grak ,kembali keposisi sikap sempurna ,pandangan kedepan.

Monday, 8 November 2010

Materi

MATERI

I. PENGERTIAN
a. Satuan Karya Pramuka disingkat saka, adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangfkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi.
b. Bhayangkara berasal dari bahasa Sansekerta, yang mengandung arti penjaga, pengawal, pengaman, dan pelindung keselamatan Negara dan bangsa.
c. Saka Bhayangkara adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat dan mengembangkan bakat serta pengalaman para pramuka penegak dan pandega dalam berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kebhayangkaraan sehingga mereka menjadi anggota masyarakat yang baik, peduli terhadap keamanan, ketertiban masyarakat di lingkungan baik local, nasional maupun internasional.
d. Dewan Saka Bhayangkara adalah badan yang dibentuk oleh anggota Saka Bhayangkara ara ditingkatnya yang beranggotakan dari anggota krida Saka Bhayangkara yang bertugas memimpin pelaksanaan kegiatan Saka Bhayangkara sehari – hari.
e. Krida adalah satuan kecil yang merupakan bagian dari Saka Bhayangkara sebagai wadah kegiatan keterampilan tertentu, yang merupakan bagian dari kegiatan Saka Bhayangkara yang beranggotakan maksimal 10 (sepuluh) orang.
f. Kebhayangkaraan adalah kegiatan yang berkaitan dengan keamanan Negara dalam rangka menjamin tetap tegaknya Negara kesatuan republic Indonesia yang berdasarkan pancasila dan Undang – undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

II. DASAR
1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961, jo Nomor 24 tahun 2009, tentang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
2. Keputusan Kwartir Ranting Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 Tahun 2009 tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
3. Keputusan Bersama Kepala Kepolisian Republik Indonesia dan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. Pol: Kep/08/V/1980 dan Nomor : 050 tahun 1980 tangal 5 Februari 1980 tentang kerja sama dalam usaha pembinaan dan pembangunan pendidikan Kebhayangkaraan dan Kepramukaan.
4. Kepurtusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 032 tahun 1989 tanggal 4 Maret 1989 tentang petunjuk penyelengaraan Satuan Karya Pramuka.
5. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 127 tahun 2003 tangal 22 November 2003 tentang Pola Dasar Pemantapan Satuan Karya Pramuka.
6. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 127 tahun 2003 tentang Pola Dasar Pemantapan Satuan Karya Pramuka.

III. TUJUAN
Tujuan dibentuk saka bhayangkara adal;ah untuk mewujudkan kader – kader bangsa yang memiliki akhlak dan moral pancasila guna ikut serta bertanggungjawab terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat melalui pendidikan kebhayangkaraan di dalam gerakan pramuka.

IV. SASARAN
Sasaran dibentuknya saka bhayangkara adalah agar pra anggota Gerakan Pramuka yang telah mengikuti kegiatan kebhayangkaraan dapat :
1) Memiliki pengetahuan, kemampuan, kecakapan dan keterampilan serta pengalaman dalam kebhayangkaraan.
2) Memiliki sikap hidup yang tertib dan disiplin serta ketaatan terhadap peraturan hokum dan norma social yang berlaku dalam masyarakat
3) Memiliki sikap kebiasaan dan perilaku yang tangguh sehingga mampu mencegah, menangkal serta menanggulangi timbulnya setiap gangguan Kamtibmas sesuai dengan kapsasitasnya sebagai Anggota Saka Bhayangkara.
4) Memiliki kepekaan dan kewaspadaan serta daya tangkal dan penyesuaian terhadap setiap perubahanmaupun dinamika social dilingkungannya.
5) Mampu memberikan latihan tentang pengetahuan kebhayangkaraan kepada para anggota gerakan Pramuka di Gugus Depannya.
6) Memiliki pengetahuan tentang perundang – undangan Lalu Lintas, mampu menangani kecelakaan Lalu Lintas pada tingkat pertama dengan memberikan pertolongan pertama pada Gawat Dalurat dan pengaturan lalu lintas.
7) Mampu melakukan tindakan pertama terhadap kasus kejahatan tertangkap tangan yang terjadi dilingkungannya untuyk kemudian segera menyerahkannya kepada polri
8) Mampu membatu polri dalam mengamankan TKP dan melaporkan kejadian tersebut serta bersedia menajdi saksi
9) Mampu membantu memberikan pertolongan dan penyelamatan serta rehabilitasi ketentraman masyarakat yang terganggu akibat konflik sosial, kcelakaan dan bencana alam yang terjadi di lingkungannya.
10) Memahami dan mengaplikasikannya di lapangan setiap krida yang terdapat di dalam Saka Bhayangkara untuk membatu tugas polri dalam menciptakan situasi Kamtibmas yang mantap.

V. HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Hak Anggota
1. Semua anggota mempunyai hak bicara, hak memilih dan dipilih sesuai dengan ketentuan yang berlaku di dalam gerakan pramuka
2. Semua anggota mempunyai hak mengikuti semua kegiatan Saka Bhayangkara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kewajiban Anggota
1. Peserta didik anggota Saka Bhayangkara berkewajiban untuk memnajga nama baik Gerakan Pramuka dan Sakanya serta aktif mengikuti kegiatan sakanya.
2. Menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam kehidupan sehari – hari sehingga menjadi contoh teladan bagi keluarga dan masyarakat lingkungannya.
3. Menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilan di bidang kebhayangkaraan kepada anggota Pramuka di gugus depannya dalam rangka membantu memenuhi syarat kecakapan umum (SKU) dan syarat kecakapan khusus (SKK)
4. Mentaati segala ketentuan yang berlaku dalam Saka Bhayangkara
5. Selalu hadir dalam setiap kegiatan – kegiatan Saka Bhayangkara Darmaraja.
6. Membayar iuran Wajib Anggota

VI. SEJARAH
Saka Bhayangkara Polsek Darmaraja yang bermarkas di Kantor Kepolisian Sektor Darmaraja Jl. Raya Darmaraja No. 252 Telp. (0262) 429 876 Darmaraja adalah salah satu dari beberapa Satuan Karya yang masih eksis di wilayah kabupaten Sumedang dan dibentuk pada Bulan Maret dan diresmikan tepatnya pada hari Jum’at tanggal 24 Maret 2006 bertempat di Pendopo Kecamatan Darmaraja. Pembentukan Saka Bhayangkara Darmaraja tidak lepas dari kerjasama Ambalan Soedirman/Kartini, Polsek Darmaraja dan Kwartir Ranting Darmaraja serta berbagai tokoh masyarakat yang peduli akan kemajuan Gerakan Pramuka. Pembentukan Saka Bhayangkara Darmaraja di latar belakangi oleh pengajuan dari pihak Ambalan Soedirman/Kartini pada tahun 2005 namun hal tersebut tidak mendapat respon dari berbagai pihak, mulai tahun 2006 keinginan pembentukan Saka Bhayangkara Darmaraja kembali di ajukan oleh Nandar Sutisna selaku angota Gerakan Pramuka Ambalan Soedirman kepada Ketua Kwartir Ranting Darmaraja ( Suryadinata, S.Pd. MG) dan Kepala Kepolisian Sektor Darmaraja ( AKP. Moch Darkan, S.Pd.I.) serta mendapat dukungan besar dari para Andalan Ranting khususnya Waka Prodik ( Hj. Siti Rochmah, MG), dan Binawasa ( Tjutju Dalia,MG ).
Saka Bhayangkara Darmaraja terbentuk dengan Ketua Pimpinan Saka BRIPKA Katja, wakil Ketua Usep Bahaudin,S.Pd. , Sekretaris BRIPKA Unadi (saat menjadi Brigadir), Pamong Saka Putra Jajang Kurniawan,S.Pd. , Pamong Putri Tjutju Dahlia,MG. , dan beberapa anggota dari Kepolisian dan Kwarran serta di Bantu oleh instruktur Edi (Cobra).
Saka Bhayangkara Darmaraja Angkatan Pertama berangotakan 14 orang dengan Ketua Dewan Saka Nandar Sutisna, Sekretaris Gagan Freda Sulistian, Bendahara Siti Nurwahidah dan beberapa anggota dari ambalan Soedirman/Kartini.
Pada tanggal 26 Maretnya Anggota Saka Bhayangkara Darmaraja mengadakan Perjalanan kaki dari Polsek Darmaraja menuju Kecamatan Wado Dan Jatinunggal perjalanan tersebut dilaksanakan selama 1 hari sampai kembali ke Polsek Darmaraja sekitar pukul 18.00 Wib, perjalanan tersebut sebagai latihan pertama sekaligus pengambilan Bet Saka Bhayangkara. Satuan Karya ini adalah satu-satunya Saka yang peminatnya paling banyak dibanding dengan Saka-saka yang lain yang ada di Kecamatan Darmaraja Khususnya dan Kab. Sumedang pada umumnya. Terbukti, tiap penerimaan calon anggota baru selalu mendapat respon yang sangat baik dari berbagai sekolah/gugus depan. Selain fokus pada bidang kebayangkaraan, Saka Bhayangkara Polsek Darmaraja juga mendalami berbagai macam materi kepramukaan umum. Sehingga anggota Bhayangkara diharapkan kelak bisa menguasai bermacam teknik selain teknik dari Saka Bhayangkara sendiri.
Pada Bulan Juli 2006 Saka Bhayangkara Darmaraja mengikuti kegiatan Jambore Nasional sebagai panitia yang bertugas untuk pengamanan dan logistic di lokasi SUB CAMP Sungai Cimanuk ( Arum Jeram ). Itulah awal kegiatan besar Saka Bhayangkara Darmaraja.

VII. KESAKAAN
SATUAN KARYA PRAMUKA (SAKA)Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para Pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
Tujuan pembentukan Saka adalah untuk memberi wadah pendidikan bagi para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega serta pemuda Indonesia untuk :
1) mengembangkan bakat, minat, pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan pengalaman dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
2) meningkatkan motivasi melaksanakan kegiatan nyata dan produktif
3) memberi bekal bagi kehidupan dan penghidupannya
4) memberi bekal bagi pengabdiannya pada masyarakat, bangsa dan negara guna menunjang pembangunan nasional sehingga dapat meningkatkan mutu dan taraf kehidupan serta dinamika Gerakan Pramuka, serta peranannya dalam pembangunan nasional.
Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.
Anggota Saka adalah :
1. Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dari Gugusdepan
2. Pramuka Penggalang Terap.
3. Pemuda berusia 14-25 tahun, dengan syarat khusus

Syarat menjadi Anggota Saka :
1. Mendapat izin dari orang tua/wali, Kepala Sekolah dan Pembina Gugusdepan
2. Berusia antara 14-25 tahun
3. Memenuhi syarat-syarat khusus yang ditentukan oleh masing-masing Saka (misalnya persyaratan mengenai kesehatan jasmani dan rohani, kemampuan dan kepantasan dsb).
4. Bersedia untuk berperan aktif dalam segala kegiatan Saka
5. Bersedia dengan sukarela mendarmabaktikan dirinya kepada masyarakat, dimanapun, serta setiap saat bila diperlukan.
6. Seorang Pramuka dapat pindah dari satu bidang ke Saka lainnya bila telah mendapatkan sedikitnya 3 (tiga) buah TKK dan sedikitnya telah berlatih selama 6 (enam) bulan pada Saka tersebut.




Bidang-bidang Satuan Karya Pramuka, terdiri atas 9 (sembilan) Saka, yaitu :
1. Saka Bahari
2. Saka Bakti Husada
3. Saka Bhayangkara
4. Saka Dirgantara
5. Saka Keluarga Berencana (Kencana)
6. Saka Tarunabumi
7. Saka Wanabakti
8. Saka Pandu Wisata
9. Saka Wirakartika


Sasaran pembentukan Saka bagi Pramuka adalah agar selama dan setelah mengalami pendidikan dalam Saka, mereka :
1. memiliki tambahan pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan yang dapat mendukung kehidupan dan penghidupannya atau pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara.
2. meningkatkan kemantapan mental dan fisiknya
3. memiliki rasa tanggungjawab atas dirinya, masyarakat, bangsa dan negara serta tanggungjawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.
4. memiliki sikap dan cara berfikir yang lebih matang dalam menghadapi segala tantangan dalam hidupnya.
5. dapat melaksanakan kepemimpinan yang bertanggungjawab, berdaya guna dan tepat guna.
6. dapat menyelenggarakan berbagai kegiatan yang positif, berdaya guna dan tepat guna sesuai dengan minat dan bakatnya.
7. menjalankan secara nyata Tri Satya dan Dasa Darma.





Hasil yang diharapkan dibentuknya Saka Bhayangkara adalah agar para anggota Gerakan Pramuka :
1. Memiliki pengetahuan, kemampuan, kecakapan, dan keterampilan serta pengalaman dalam bidang kebhayangkaraan.
2. Memiliki sikap hidup yang tertib dan disiplin serta ketaatan terhadap peraturan hukum dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat
3. Memiliki sikap, kebiasaan dan perilaku yang tangguh sehingga mampu mencegah, menangkal serta menanggulangi timbulnya setiap kejadian kamtibmas.
4. Memiliki kepekaan dan kewaspadaan serta daya tanggap dan penyesuaian terhadap setiap perubahan dan dinamika social di lingkungannya.
5. Mampu memberikan latihan tentang pengetahuan kamtibmas kepada para anggota Gerakan Pramuka di Gugusdepannya.
6. Mampu menyelenggarakan pengamanan lingkungan serta secara swakarsa, swadaya dan swasembada, serta secara nyata yang berguna bagi dirinya dan bagi masyarakat lingkungannya.
7. Mampu melakukan tindakan pertama terhadap kasus kejahatan tertangkap tangan yang terjadi di lingkungannya untuk kemudian segera menyerahkan kepada Polri.
8. Mampu membantu Polri dalam pengamanan TKP dan melaporkan kejadian tersebut serta bersedia menjadi saksi.














SATUAN KARYA PRAMUKA BHAYANGKARA
(SAKA BHAYANGKARA)
Satuan Karya Pramuka (Saka) Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional.
Tujuan dibentuknya Saka Bhayangkara adalah untuk mewujudkan kader-kader bangsa yang ikut serta bertanggungjawab terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat melalui pendidikan kebhayangkaraan di dalam Gerakan Pramuka.
Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.

Anggota Saka Bhayangkara terdiri atas :
1. Peserta didik :
1) Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
2) Pramuka Penggalang yang berminat di bidang Kebhayangkaraan dan memenuhi syarat tertentu.

2. Anggota dewasa :
1) Pembina Pramuka sebagai Pamong Saka
2) Instruktur Saka Bhayangkara
3) Pimpinan Saka Bhayangkara

3. Pemuda yang berusia 14-25 tahun bukan anggota Gerakan Pramuka dapat menjadi calon Saka Bhayangkara, dengan ketentuan satu bulan setelah terdaftar sebagai calon anggota Saka Bhayangkara, telah menjadi anggota salah satu Gugusdepan terdekat.


Syarat menjadi Anggota Saka Bhayangkara :
1. Menyatakan keinginan untuk menjadi anggota Saka Bhayangkara, secara sukarela dan tertulis.
2. Bagi pemuda calon anggota Gerakan Pramuka, telah mendapat ijin dari orang tuanya/walinya, dan bersedia menjadi anggota gugusdepan Pramuka setempat/terdekat.
3. Bagi Pramuka Penegak, Pandega, dan Penggalang diharapkan menyerahkan izin tertulis dari pembina satuan dan pembina gugusdepannya, dan tetap menjadi anggota gugusdepan asalnya.
4. Bagi Pramuka Penggalang telah memenuhi syarat kecakapan umum tingkat Penggalang terap.
5. Bagi Pamong Saka Bhayangkara sedikitnya telah mengikuti Kursus Pembina Mahir Tingkat Dasar.
6. Bagi instruktur Saka Bhayangkara bersedia secara sukarela memberikan pengetahuan, keterampilan dan kecakapan dibidang kebhayangkaraan kepada anggota Saka Bhayangkara.
7. Sehat jasmani dan rohani serta dengan sukarela sanggup mentaati segala ketentuan yang berlaku.

VIII. KRIDA
Saka Bhayangkara meliputi 4 (empat) krida, yaitu :
1. Krida Ketertiban Masyarakat
2. Krida Lalu Lintas
3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana
4. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP)

IX. TKK
Krida Ketertiban Masyarakat, terdiri atas 4 SKK, yaitu :
1. SKK Pengamanan Lingkungan Pemukiman
2. SKK Pengamanan Lingkungan Kerja
3. SKK Pengamanan Lingkungan Sekolah
4. SKK Pengamanan Hukum




Krida Lalu Lintas, terdiri atas 3 SKK :
1. SKK Pengetahuan Perundang-undangan/Peraturan Lalu Lintas
2. SKK Pengaturan Lalu Lintas
3. SKK Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas

Krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana, mempunyai 7 SKK :
1. SKK Pencegahan Kebakaran
2. SKK Pemadam Kebakaran
3. SKK Rehabilitasi Korban Kebakaran
4. SKK Pengenalan Kerawanan Kebakaran
5. SKK Pncurian
6. SKK Penyelamatan
7. SKK Pengenalan Satwa

Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP), mempunyai 5 SKK :
1. SKK Pengenalan Sidik Jari
2. SKK Tulisan Tangan dan Tanda Tangan
3. SKK Narkotika dan Obat-Obatan
4. SKK Uang Palsu
5. SKK Pengamanan Tempat Kejadian Perkara


Arti Lambang
LAMBANG SAKA

a Bentuk : Lambang Saka Bhayangkara berbentuk segi lima beraturan dengan panjang masing – masing sisi 5 cm,

b Isi Lambang Saka Bhayangkara
1. Lambang Kepolisian Republik Indonesia
- Perisai, dengan ukuran
Sisi atas : 3,5 cm
Sisi miring atas kiri : 1 cm
Sisi miring atas kanan : 1 cm
Garsi tegak tinggi : 8 cm
Garis tengah mendatar : 8 cm
- Bintang Tiga, masing – masing dengan garis tengah 0,g cm
- Obor ukuran :
Tangkai : 1,3 cm
Nyala api : 1 cm
2. Gambar Lambang Gerakan Pramuka
Cikal kelapa 2 buah dengan ukuran :
Garis tengah kelapa : 1 cm
Tinggi tunas kelapa : 2 cm
Panjang akar : 0,5 cm
3. Tulisan dengan hurup besar yang berbunyi
“SAKA BHAYANGKARA”

c Warna
1. Warna dasar lambang Saka Bhayangkara : Merah
2. Warna dasar perisai bagian atas : Kuning
3. Warna dasar perisai bagian bawah : Hitam
4. Warna Tunas Kelapa : Kuning Tua
5. Warna Obor :
Nyala api : Merah
Tangkai Obor bagian bawah : Putih
Tangkai Obor bagian atas Hitam dan ditengahnya ada garis warana : putih
6. Warna Tiga Buah Bintang : Kuning Tua
7. Wrna Tulisan Saka Bhayangkara : Hitam
8. Warna Bingkai : Hitam lebar 0,5 cm

d Arti
1. Bentuk segi lima melambangkan falsafah pancasila
2. Bintang tiga dan perisai melambangkan Tri Brata dan Catur Prasetya sebagai kode Etik Kepolisian Negara republic Indonesia
3. Obor melambangkan Sumber Terang Sejati
4. Apti yang cahayanya menjulang tiga bagian melambangkan Triwikrana (tiga Pancaran Cahaya) yaitu Kesadaran, Kewaspadaan, dan kebijaksanaan.
5. Tunas kelapa melambangkan lambang Gerakan Pramuka dengan segala arti kiasannya
6. Keseluruhan lambang Saka Bhayangkara itu, mencerminkan sikap, peri laku dan perbuatan anggota Saka Bhayangkara yang aktif berperan serta membantu usaha memelihara dan mebina tertib hukum dan ketenraman masyarakat yang mampu menunjang keberhasilan pembangunan serta mampu menjamin tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersendikan Pancasila dan Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

DAFTAR ANGGOTA

PIMPINAN DAN INSTRUKTUR

1 Bripka Katja 091103 240306 0 001
2 Usep Bhaudin, S.Pd. 091103 240306 0 002
3 Briptu Wahya 091103 240306 0 003
4 Bripka Unadi 091103 240306 0 004
5 Jajang Kurniawan, S.Pd. 091103 240306 0 005
6 Wahyu, S.Pd.,MG 091103 240306 0 006
7 Tjutju Dahliani, MG 091103 240306 0 007
8 Edi 091103 240306 0 008



ANGKATAN I
NO NAMA LENGKAP NTA
1 Nandar Sutisna, MT. 091103 240306 01 001
2 Aman Permana 091103 240306 01 002
3 Budi Kris Dianto 091103 240306 01 003
4 Agus Andri PG 091103 240306 01 004
5 Yugika 091103 240306 01 005
6 Wawan Lesmana 091103 240306 01 006
7 Siti Nurwahidah 091103 240306 01 007
8 Rohaeni 091103 240306 01 008
9  Irham  091103 240306 01 009
10 Gagan F.S. 091103 240306 01 010
11 Cep Carim 091103 240306 01 011
12 Arifin Kuniawan S. 091103 240306 01 012
13 Nurul Maesaroh 091103 240306 01 013







ANGKATAN II
NO NAMA LENGKAP NTA
1 Yani Marlina Merianasari 091103 260906 02 001
2 Ada Nurjaman 091103 260906 02 002
3 Deden Guruh 091103 260906 02 003
4 Rismen C. 091103 260906 02 004
5 Rissa Kristina 091103 260906 02 005
6 Tia Santika 091103 260906 02 006
7 Cecep Dayat 091103 260906 02 007
8 Arif Junifar 091103 260906 02 008
9 Dede Rusmana 091103 260906 02 009
10 Hadi 091103 260906 02 010
11 Puspita Yopita E 091103 260906 02 011
12 Wanti Marlina 091103 260906 02 012
13 Tita 091103 260906 02 013
14 Rusmana H 091103 260906 02 014
15 Bayu Dwi Putra 091103 260906 02 015
16 Suharyana 091103 260906 02 016
17 Rosi R 091103 260906 02 017
18 Yanni T 091103 260906 02 018
19 Anita N 091103 260906 02 019
20 Fuji Lestari 091103 260906 02 020
21 Siti Rokayah 091103 260906 02 021
22 Deviyanti 091103 260906 02 022
23 Yayang Andini 091103 260906 02 023
24 Imas Sri P 091103 260906 02 024
25 Dede H M 091103 260906 02 025
26 Laras Ayu 091103 260906 02 026
27 Marifat H 091103 260906 02 027
28 Iis R 091103 260906 02 028
29 Tating W 091103 260906 02 029
30 Cici L 091103 260906 02 030
31 Darwini 091103 260906 02 031
32 Trisna 091103 260906 02 032
33 Idah R 091103 260906 02 033
34 Yanti 091103 260906 02 034
35 Niah 091103 260906 02 035
36 Evi 091103 260906 02 036
37 Dede Ana N 091103 260906 02 037
38 Tita R 091103 260906 02 038




ANGKATAN III
NO NAMA LENGKAP NTA
1 Iip Gunawan 091103 200709 03 001
2 Sri Wulan M 091103 200709 03 002
3 Ayu Siti Zaenab 091103 200709 03 003
4 Ina Winarti 091103 200709 03 004
5 Nunki Alifendi 091103 200709 03 005
6 Tetti Herawati 091103 200709 03 006
7 Didin 091103 200709 03 007
8 Samsul Ma’arif 091103 200709 03 008
9 Asep Parhanul H 091103 200709 03 009
10 Cucu Elasari 091103 200709 03 010
11 Anita Firdaniansi 091103 200709 03 011
12 Imas Neni H 091103 200709 03 012
13 Dede Onasih 091103 200709 03 013
14 Karmila 091103 200709 03 014
15 Aprilia Rahayu 091103 200709 03 015
16 Hendri 091103 200709 03 016
17 Yuliana 091103 200709 03 017
18 Siti Komarimin 091103 200709 03 018
19 Amir 091103 200709 03 019




ANGKATAN IV
NO NAMA LENGKAP NTA
1 Dea Hernita 091103 260909 04 001
2 Fitri Pebriani 091103 260909 04 002
3 Nur Dudi 091103 260909 04 003
4 Dati Nuryani 091103 260909 04 004
5 Agus Efendi 091103 260909 04 005
6 Ai Santika N. K. 091103 260909 04 006
7 Rudi Lukman Hakim 091103 260909 04 007
8 Komarudin 091103 260909 04 008
9 Eneng Siti Sutini 091103 260909 04 009
10 Ika Fitria 091103 260909 04 010
11 Onis Fitriani 091103 260909 04 011
12 Desi Aryani 091103 260909 04 012
13 Siska Budiati 091103 260909 04 013
14 Winda Gusniarsih 091103 260909 04 014
15 Vina Martiani 091103 260909 04 015
16 Nani Suryani 091103 260909 04 016
17 Irna Irnawati 091103 260909 04 017
18 Dede Karmila 091103 260909 04 018
19 Yayan Hermawan 091103 260909 04 020
20 Juju Juariah 091103 260909 04 021
21 Munggarani Fahrun N. S. 091103 260909 04 022
22 Elida Giusti R. T. 091103 260909 04 023
23 Yadi Suharyadi 091103 260909 04 024
24 Taryanti 091103 260909 04 025
25 Randi Irvan S. 091103 260909 04 026
26 Efis Setiadi Nugraha 091103 260909 04 027
27 Ridwan Arifin 091103 260909 04 028
28 Endang 091103 260909 04 029
29 Samsu 091103 260909 04 030
30 Moh. Abbie Primanto 091103 260909 04 031
31 Elis Lisnawati 091103 260909 04 032
32 Bambang Ramdan A. 091103 260909 04 033
33 M. Yusuf Darojat 091103 260909 04 034
34 Sri Ahmad Subagja 091103 260909 04 035
35 Dzikri Abdulah R. 091103 260909 04 036
36 Fikri Moh. Taufik 091103 260909 04 037
37 Deni Andrianto G. 091103 260909 04 038
38 Nyimas Nurita 091103 260909 04 039
39 Rizal Abdul Aziz 091103 260909 04 040
40 Asri Fitriani Rahayu 091103 260909 04 041
41 Hani Oktaviani 091103 260909 04 042
42 Chevy Hermawan 091103 260909 04 043
43 Yanti Nurrahayu 091103 260909 04 044
44 Rizki Marlinda 091103 260909 04 045
45 Siti Ulfah M. 091103 260909 04 046
46 Ihsan Saeful Alam 091103 260909 04 047
47 Dede Ana Kusmana 091103 260909 04 048
48 Rita Haryati 091103 260909 04 049
49 Elis Siti Saroh 091103 260909 04 050
50 Ise Minnurnilah 091103 260909 04 051
51 Yessi Nur Aisyah 091103 260909 04 052
52 Tesa NurHamidah 091103 260909 04 053
53 Dhika Devianti 091103 260909 04 054
54 Elly Nurlaelly 091103 260909 04 055
55 Azi Aldiansyah 091103 260909 04 056
56 Euis Nurjanah 091103 260909 04 057
57 Elis Lesmana Sari 091103 260909 04 058
58 Ummu Kultsum 091103 260909 04 059
59 Agus Krnia 091103 260909 04 060
60 Didin Saepudin 091103 260909 04 061
61 Neneng Roswati 091103 260909 04 062
62 Yani Lestiani 091103 260909 04 063
63 Irvan Derma Saputra 091103 260909 04 064
64 Ugas Slamet 091103 260909 04 065
65 Fajar Hermansyah 091103 260909 04 066
66 Tahyudin M. Noor 091103 260909 04 067
67 Yopi Adisopyan 091103 260909 04 068
68 Dewi Andriani 091103 260909 04 069
69 Sandy Febrian R.G 091103 260909 04 070
70 Megi S. 091103 260909 04 071
71 Ahmad Rodiat 091103 260909 04 072
72 Fanji Hermansyah 091103 260909 04 073
73 Heni Utari 091103 260909 04 074
74 Dedeng Darmawan 091103 260909 04 075
75 Dede Trisna 091103 260909 04 076
76 Tania Arifa R. 091103 260909 04 077
77 Agus Darmadi 091103 260909 04 078
78 Dadi Haryana 091103 260909 04 079
79 Endang Suryadi 091103 260909 04 080
80 Nur Ali Furqon 091103 260909 04 081
81 Ipin Apriyana 091103 260909 04 082
82 Tanti Astoriny 091103 260909 04 083
83 Zaenal Arifin 091103 260909 04 084
84 Heri Irawan 091103 260909 04 085
85 Pia Mulyani 091103 260909 04 086
86 Danny Kurniawan 091103 260909 04 087
87 Linda Pratiwi 091103 260909 04 088
88 Humaedi 091103 260909 04 089
89 Fajar Nugraha 091103 260909 04 090
90 Kusnadi 091103 260909 04 091
91 Radinal Jalaludin B. 091103 260909 04 092
92 Dewi Fitriani 091103 260909 04 093
93 Firdaus Fatah R. 091103 260909 04 094
94 Opy Sopiah 091103 260909 04 095
95 Pipin Oktaviani 091103 260909 04 096
96 Entis Suprianta 091103 260909 04 097
97 Prima Wardani 091103 260909 04 098
98 Lilis Lisnaliawati 091103 260909 04 099
99 Ali Pirmansyah 091103 260909 04 100
100 Hendra Herdianto 091103 260909 04 101
101 Imam 091103 260909 04 102
102 Mamay 091103 260909 04 103
103 Asep Durahman 091103 260909 04 104
104 Arip Saripudin 091103 260909 04 105
105 Ridwan Arip F. 091103 260909 04 106
106 Shinta 091103 260909 04 107
107 Tatang Sutisna 091103 260909 04 108
108 Sri Fatmalah 091103 260909 04 109
109 Mia Rosmiati 091103 260909 04 110
110 Vina Nurul Hidayah 091103 260909 04 111
111 Dede Kuswara 091103 260909 04 112
112 Dewi Sri Wulan 091103 260909 04 113
113 Caswati Rosita 091103 260909 04 114
114 Desy Ariyani 091103 260909 04 115
115 Siti Nurul F. 091103 260909 04 116
116 Iis Kurniasih 091103 260909 04 117
117 Denny Hermawan 091103 260909 04 118
118 Susi 091103 260909 04 119
119 Agustina 091103 260909 04 120
120 Iis Dewi Alianti 091103 260909 04 121
121 Egi Sopandi Ginanjar 091103 260909 04 122
122 Candra Pratama 091103 260909 04 123
123 Riki 091103 260909 04 124



ANGKATAN V

NO NAMA LENGKAP NTA
1 Desi Suryati 091103 260910 05 001
2 Siti Rohaeti 091103 260910 05 002
3 Imas Intang 091103 260910 05 003
4 Neng Restu M. 091103 260910 05 004
5 Yanti Purnama Sari 091103 260910 05 005
6 Rini Rahmayanti Arifin 091103 260910 05 006
7 Sri Lediawati 091103 260910 05 007
8 Rina Renita Agustina 091103 260910 05 008
9 Tuti Rohaeti 091103 260910 05 009
10 Yani Fitriani 091103 260910 05 010
11 Eriska Sri Fuji 091103 260910 05 011
12 Tri Ayu Setiani 091103 260910 05 012
13 Syifa Awaliyah 091103 260910 05 013
14 Sari Gustiani 091103 260910 05 014
15 Kartika Dewi Lestari 091103 260910 05 015
16 Iis Siskawati 091103 260910 05 016
17 Wina Listiani 091103 260910 05 017
18 Yulianti Dewi 091103 260910 05 018
19 Sri Lestari 091103 260910 05 019
20 Siti Ulfah Munawaroh 091103 260910 05 020
21 Listia Nurhasanah 091103 260910 05 021
22 Eva Nun Fatimah 091103 260910 05 022
23 Lora Ningsih 091103 260910 05 023
24 Ani Pratiwi Zuhri 091103 260910 05 024
25 Novi Mustika 091103 260910 05 025
26 Suci Haryati 091103 260910 05 026
27 Yeni Darmayanti 091103 260910 05 027
28 Ai Siti Rohmah 091103 260910 05 028
29 Siska Nurhayani 091103 260910 05 029
30 Riani Herawati 091103 260910 05 030
31 Alfiyan Rasit 091103 260910 05 031
32 Lestari Apriani 091103 260910 05 032
33 Acrp C. 091103 260910 05 033
34 Tito N. 091103 260910 05 034
35 Taupik Muhamad Nur 091103 260910 05 035
36 Ginanjar Al-Fiqkri 091103 260910 05 036
37 Ana Mulyana 091103 260910 05 037
38 Haryati 091103 260910 05 038
39 Ade Samsu W. 091103 260910 05 039
40 Marini A. 091103 260910 05 040
41 Dindin 091103 260910 05 041
42 Cep Rusli 091103 260910 05 042
43 Marina A. 091103 260910 05 043
44 Rissa Nurul Saepa 091103 260910 05 044
45 Putrid Citra Wahyuni 091103 260910 05 045
46 Eti Mutmainah 091103 260910 05 046
47 Nina Nurmala 091103 260910 05 047
48 Yuda Apriandi 091103 260910 05 048
49 Ikhsan Maulana 091103 260910 05 049
50 Ridwan Nugraha 091103 260910 05 050
51 Tania Sari 091103 260910 05 051
52 Sri Fatmala 091103 260910 05 052
53 Budi 091103 260910 05 053
54 Cecep 091103 260910 05 054
55 Fitri 091103 260910 05 055






Angkatan VI

1 Indah Rizka Firdaulia 091103 180412 06 001
2 Rina Rosmini 091103 180412 06 002
3 Annisa Anggraeni 091103 180412 06 003
4 Asep Sya'ban 091103 180412 06 004
5 Rini Rosmiati 091103 180412 06 005
6 Abdul Rasyid 091103 180412 06 006
7 Astri Fitriyani Rahayu 091103 180412 06 007
8 Ramdani Nur Ilham 091103 180412 06 008
9 Tuti Juhariah 091103 180412 06 009

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Free Web Hosting