GERAKAN PRAMUKA SAKA BHAYANGKARA

SELAMAT DATANG DI BLOG SAKA BHAYANGKARA POLSEK DARMARAJA
KWARTIR RANTING GERAKAN PRAMUKA DARMARAJA


Saturday 31 March 2012

FORMULIR PENDAFTARAN SAKA BHAYANGKARA





PIONEER

MACAM MACAM TALI-TEMALI DAN SAMBUNGAN




KOMPETENSI DASAR

Memahami pengertian pioneer, dan terampil menerapkan teknik membuat tali temali dan sambungan

INDIKATOR HASIL BELAJAR

1. Menjelaskan pengertian pioner
2. Menjelaskan maksud dan tujuan dari pioneer
3. Menyebutkan contoh- contoh kegiatan dalam pioneer
4. Menjelaskan dan memperagakan cara membuat macam-macam simpul ,jerat dan ikatan
5. Menyebutkan dan memperagakan cara membuat macam-macam sambungan kayu dan bambu

1. Pengertian Pioneer

Adalah suatu pekerjaan zeni yang dapat dilakukan oleh prajurit biasa secara terbatas, baik perorangan maupun dalam hubungan kelompok untu membuat tali temali, mendirikan bivak, membuat jembatan dan kegiatan lain yang bisa mendukung dalam pelaksanaan tugas sesuai kebutuhan.

2. Maksud dan tujuan pioneer

Agar semua anggota polri yang bertugas di lapangan mampu dan trampil menghadapi permasalahan Pioneer.

Bagi Anggota Polri (Brimob) harus mampu dapat melaksanakan tugas-tugas yang diberikan / dibebankan kepadanya. Lebih-lebih tugas dilapangan harus mempunyai daya kreatif dan still dalam segala hal. Sebab anggota Polri (Brimob) harus mempunyaii semboyan serba mungkIn dan serba dapat.

Serba mungkin dalam arti :
Tugas yang dihadapinya akan berjalan sesuai dengan rencana, tetapi situasi tidak demikian halnya , bahwa keadaan berubah-ubah dengan tidak terduga- duga . Jelasnya kemungklnan - kemungkinan yang timbul harus diperhitungkan sebelum tugas itu dilaksanakan.

Serba dapat dalam arti :
Bahwa semua kemungkinan dihadapi harus dapat terlaksana namun tugas itu tidak dapat penuh sesuai dengan apa yang telah direncanakan dengan sempurna. Suatu contoh tugas yang berat di daerah kerusuhan, pasukan harus sudah sampal di tempat yang telah ditentukan , tetapi dalam perjalanan mengalami kesulitan karena adanya sungai yang dalam atau jurang yang curam namun kesulitan ini harus dapat dilalui / diatasi.
dalam bahasa inggris Pioneer artinya membuka jalan sehingga kalau kita berbicara masalah pioner banyak macamnya antara lain tentang tali-temali, membuat rumah, membuat jemabatan, rintangan , berbivak membuat samaran dan lain sebagainya. Dengan demikian sebagai seorang prajurit maka kita harus pandai membuat dan mengatasi apa yang akan sedang terjadi dilapangan daerah kerusuhan .
3. Tali Temali

Tali temali adalah kegiatan untuk membuat simpul, jerat dan ikatan yang menunjang kegiatan dalam tugas.
Tali temali terbagi dalam 3 bagian besar:
1. SIMPUL adalah hubungan antara dua utas tali / antara tali dengan tali.
2. JERAT adalah hubungan antara sebuah benda dengan tali.
3. IKATAN adalah hubungan antara dua buah benda atau lebih dengan pertolongan tali.

3.1. Macam-macam Simpul

 Simpul Sosok : Merupakan simpul dasar yang belum mempunyai fungsi
 Simpul Mata: Merupakan dasar untuk membuat jerat patok dan jerat sauh
rangkap
 Simpul Mati : Merupakan simpul yang dapat menyambung satu tali dengan tali
yang lain .
 Simpul Hidup :
Simpul ini digunakan untuk menyambung tali yang sama besar.
 Simpul Anyam Tunggal :
Simpul ini digunakan untuk menyambung tali besar dengan tali kecil.
 Simpul Anyam Berganda :
Simpul Anyam digunakan untuk menyambung tali besar dengan tali kecll yang basah.
 Simpul Gelung :
Simpul Gelung ini biasanya terbuat dengan kawat / bambu tipis.
 Simpul Kupu-Kupu:
Simpul Kupu-Kupu digunakan untuk mengencangkan seutas tali yang membentang antara pohon dengan pohon yang biasa digunakan untuk merayap tembang sehingga mudah untuk melepasnya.
 Simpul Aceh :
Simpul Aceh biasanya digunakan untuk mengikat tahanan / tawanan.



































































































3.2. Macam-macam Jerat

1. Jerat Tukang Kayu :
Adalah jerat yang kegunaanya untuk menarik benda
2. Jerat Sauh Rangkap :
Adalah jerat yang kegunaanya untuk membuat jembatan
3. Jerat Setengah :
Adalah jerat yang kegunaanya untuk mengikat pohon yang di gunakan untuk merayap tambang
4. Jerat Patok / Pangkal :
Adalah jerat yang kegunaanya untuk mengikat tiang dengan tali.Misal : tiang bivak
5. Jerat Anak Tangga
Adalah jerat yang kegunaanya untuk membuat tangga dengan bahan kayu dan tali














































































3.3. Macam-macam Ikatan

 Ikatan Pokok :
Adalah ikatan yang fungsinya untuk mengikat kayu / bambu dengan kayu / bambu lainya yang pemasanganya sejajar dan di bantu dengan tali
 Ikatan Hidup :
Adalah ikatan yang fungsinya untuk menghubungkan kayu dengan kayu dalam posisi bersilang dan mudah di lepas
 Ikatan bersilang
Adalah ikatan yang fungsinya untuk menghubungkan kayu dengan kayu dalam posisi bersilang dan sulit di lepas
 Ikatan lilit
Adalah ikatan yang fungsinya untuk mengikat benda yang bisa menyusut, contohnya bambu
 Ikatan susut
Adalah ikatan yang fungsinya untuk mengikat pada rusuk – rusuk penutup jembatan ( lantai ) dan pada gelagar / golongan
























































Jika akan mengikat suatu benda pada permulaanya kita membuat jerat tukang kayu atau jerat pangkal atau jerat patok.
Jika pengikatan telah selesai harus diakhiri / dimatikan dengan simpul hidup erat setengah. Ikatan susut biasanya digunakan untuk mengikat pada rusuk-rusuk penutup jembatan (lantai) dan pada gelagar / golongan.
Bahan pengikat antara lain :
 Tali ijuk
 Rotan
 Kawat
 Tutus dari bambu

Untuk ikatan yang menggunakan kawat , tidak dimulai dengan jerat tukang kayu / jerat pangkal, tetapi cukup dengan satu ujung dibelitkan. Simpul gelung hanya dapat dilakukan pada pengikatan kecil dan bahannya dari tali tutus afau kawat.


3. Sambungan.

Sambungan adalah hubungan antara benda dengan benda yang menggunakan bantuan tali, paku dan kawat dengan tujuan untuk membuat jembagtan darurat dan bivak.
Sambungan dibagi menjadi 2
1. Sambungan Bambu
2. Sambungan Kayu

Macam - macam sambungan bambu ada 4 :
 Sambungan Utuh
adalah Jika kedua batang bambu terletak pada perpanjangan.
kegunaan : menghubungkan bambu yang besar dan kecil dengan bantuan tali
 Sambungan Setengah
adalah Jika kedua batang bambu terletak pada perpanjangan dan masing-masing bambu yang tertentu itu dibelah.
Kegunaan : untuk menghubungkan bambu yang sama besar dengan bantuan tali.
 Sambungan Tegak Lurus
adalah Jika kedua batang bambu bertemu tegak lurus dengan sudut slku-siku bamboo yang dibawah dibuat cawang dan dibuatkan pasak.
 Sambungan Serong
Sambungan serong adalah Jika kedua batang bambu bertemu serong, bambu bagian bawah dibuatkan pasak kemudian diikat.
Kegunaan : Untuk menghubungkan bambu dengan bambu dengan posisi serong








































4. Macam-macam sambungan kayu

Jenis kayu terbagi dua macam :
 Kayu yang sudah di gergaji
 Kayu yang bulat, belum / tidak digergaji

5. Macam sambungan kayu yang sudah di gergaji :
 Sambungan lurus
Adalah sambungan yang di gunakan untuk menyambung kayu yang satu dengan kayu lainnya yang kurang panjang
 Sambungan pasak berlubang
Adalah sambungan yang di gunakan untuk menghubungkan kayu satu dengan kayu yang lainynya dengan ukuran yang sudah di atur sedemikian rupa
 Sambungan bersilang
Adalah sambungan yang di gunakan untuk menghubungkan ke dua kayu dengan posisi menyilang
 Sambungan serong
Adalah sambungan yang di gunakan untuk menghubungkan kayu dengan kayu dengan posisi serong .

KAOS SAKA DAN LAMBANG LASKAR 4


DRAFT AWAL PEDOMAN UMUM REVITALISASI GERAKAN PRAMUKA

Pegangan bagi Anggota Dewasa





Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Jakarta, Nopember 2006










DAFTAR ISI


Hal

Sambutan Ketua Mabinas Gerakan Pramuka................. i
Kata Pengantar Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka...... ii
Daftar Isi.............................................................................. iii
Bab I Pendahuluan...................................................... 1 - 4
Bab II Pengertian, Hakekat, Tujuan dan
Modal Dasar Revitalisasi . Pramuka.............. 5 - 8
Bab III Kondisi Gerakan Pramuka saat ini................. 9 - 10
Bab IV Pemikiran Dasar Revitalisasi Pramuka.......... 11 - 15
Bab V Langkah-Langkah Strategis Revitalisasi
Gerakan Pramuka............................................ 16 - 22
Bab VI Tolok Ukur Keberhasilan................................ 23 - 24
Bab VII Penutup.............................................................. 25 - 26

Lampiran:
1. Bagan Revitalisasi Pramuka
2. Ajakan Presiden RI dalam Revitalisasi Pramuka












BAB I
PENDAHULUAN


Gerakan Pramuka yang diresmikan pada tanggal 14 Agustus 1961 merupakan kesinambungan Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia. Tujuan Gerakan Pramuka adalah menumbuhkan tunas bangsa menjadi generasi yang memiliki watak dan budi pekerti luhur, dapat menjaga keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa, bertanggung jawab serta mampu mengisi kemerdekaan nasional.

Pendidikan Kepramukaan adalah pendidikan non-formal yang dilaksanakan di luar lingkungan sekolah dan diluar lingkungan keluarga dan berperan sebagai komplemen dan suplemen terhadap pendidikan formal dalam melahirkan generasi yang bertanggung jawab pada masa depan. Untuk mencapai maksud tersebut dilaksanakan kegiatan Kepramukaan, yaitu kegiatan yang menantang (menampilkan kesulitan, menstimulasi kreatifitas dan memberikan pengalaman yang baru), menarik (orisinil sehingga dapat membangkitkan minat dan keinginan untuk berpartisipasi), menyenangkan bagi kaum muda serta di laksanakan di alam terbuka dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.

Pendidikan Kepramukaan diselenggarakan dalam berbagai bentuk kegiatan yang disesuaikan dengan perkembangan jasmani dan rohani kaum muda, yang berusia antara 7 sampai 25 tahun, yang dikelompokkan dalam golongan Pramuka Siaga (berusia 7 sampai 10 tahun), Pramuka Penggalang (berusia 11 sampai 15 tahun), Pramuka Penegak (berusia 16 sampai 20 tahun) dan Pramuka Pandega (berusia
21 sampai 25 tahun). Pendidikan Kepramukaan ini diselenggarakan di Gugusdepan. Untuk menyalurkan minat, mengembangkan bakat, serta meningkatkan keterampilan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, Pendidikan Kepramukaan diselenggarakan pula di Satuan Karya Pramuka (Saka).

Dalam kurun waktu 45 tahun Gerakan Pramuka telah mengalami banyak perkembangan.. Namun sebagaimana juga berlaku di banyak negara, perkembangan Gerakan Pramuka tidak begitu menggembirakan. Ada dua masalah pokok yang dihadapi yaitu masalah kuantitas di satu pihak yakni terjadinya penurunan jumlah anggota yang cukup tajam dan masalah kualitas dipihak lain yakni penerapan Prinsip Dasar Kepramukaan, yang merupakan nilai dan landasan pembentukan Kode Kehormatan (Kode Etik, Kode Perilaku) sebagai kode hidup pribadi dan kode hidup kolektif, kurang mendapatkan perhatian serta kurang ditanamkan, dikembangkan dan/atau dipupuk, sejak Siaga sampai dengan Pandega.

Akibatnya Pendidikan Kepramukaan sebagai pendidikan nilai hidup dan kehidupan, mengalami kehilangan .warna. kepribadiannya, yang berdampak pada menurunnya dukungan masyarakat terhadap Gerakan Pramuka secara tajam. Disamping itu, upaya pemutakhiran .Youth Programme. dan pelaksanaan Metode Kepramukaan belum dapat dilakukan sebagai mestinya. Akibatnya kegiatan kepramukaan tidak lagi menarik minat kaum muda dan tidak mampu menangkal serta menyelesaikan berbagai masalah kaum muda.

Hasil dari berbagai penelitian menyimpulkan bahwa kehidupan kaum muda di manapun di dunia pada saat ini banyak menghadapi berbagai masalah dan tantangan. Di negara-negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia, masalah dan tantangan utama yang ditemukan terkait dengan jutaan kaum muda tidak jelas masa depannya, karena kehidupan sosial, ekonomi dan politik bangsa yang masih tidak menentu. Pada saat ini banyak kaum muda tidak dapat melanjutkan pendidikan karena berbagai alasan. Sementara itu sebagai akibat kurangnya kegiatan pembinaan serta terbatasnya jumlah dan ragam wadah penyaluran minat dan bakat kaum muda, menyebabkan jutaan kaum muda terjerumus dalam berbagai tindakan kekerasan/kesesatan.

Jumlah kaum muda yang terlibat dalam berbagai kasus kriminal di Indonesia dari tahun ke tahun tampak meningkat dengan tajam. Dari sekitar 3 juta pengguna obat terlarang (NAPZA), sekitar 50-75% diantaranya adalah kaum muda. Setiap tahun diperkirakan terjadi sekitar 2,3 juta kasus aborsi dan sekitar 10% diantaranya dilakukan oleh mereka yang belum berkeluarga. Dari sekitar 10% beraku aborsi yang belum berkeluarga tersebut, 80-90% diantaranya adalah kaum muda.

Jumlah kaum muda yang melakukan hubungan seksual tidak sehat juga tampak makin meningkat. Dampaknya terlihat dengan bertambahnya jumlah kaum muda yang menderita penyakit kelamin. Dari sekitar 80.000-120.000 kasus HIV/AIDS yang tercatat di Indonesia, sekitar 20-30% diantaranya adalah kaum muda. Sekitar 80% penularan HIV/AIDS terjadi karena penggunaan jarum suntik pecandu Narkoba yang digunakan secara bersama, yang beraku utamanya kebanyakan adalah kaum muda. Peristiwa kekerasan diantara kaum muda juga tampak makin sering ditemukan. Perkelahian serta tawuran berajar dan mahasiswa masing sering terjadi.

Berbagai permasalahan di atas merupakan tantangan sekaligus peluang bagi Gerakan Pramuka. Sebagai wadah pendidikan luar sekolah dan luar keluarga, Gerakan Pramuka sebenarnya memiliki
banyak kegiatan yang menarik, positif dan konstruktif yang dapat dipakai sebagai modal dasar dalam menangkal pelbagai masalah yang dihadapi oleh kaum muda. Sebagai penyelenggara pendidikan nilai, Gerakan Pramuka bertujuan membentuk generasi muda yang berkepribadian, berwatak dan berbudi pekerti luhur, beriman dan bertakwa, cerdas dan terampil serta kuat dan sehat, yang semuanya secara keseluruhan mempunyai peran yang sangat signifikan dalam membantu mencegah terjadinya berbagai hal negatif dikalangan kaum muda.

Guna mencapai tujuan tersebut, perlu dilakukan upaya khusus yakni merevitalisasi Gerakan Pramuka, sedemikian rupa sehingga Gerakan Pramuka dapat melakukan berbagai kegiatan yang diyakini mempunyai peranan yang besar dalam membantu mencegah dan menanggulangi berbagai masalah kaum muda. Dengan revitalisasi diharapkan Gerakan Pramuka dapat diterima dan diminati oleh generasi muda. Selain itu dengan revitalisasi diharapkan pula penerapan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan dapat terlaksana dengan baik, yang apabila berhasil, pada gilirannya secara cerdas dan gemilang akan dapat menangkal serta membantu menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi kaum muda.
















BAB II
PENGERTIAN, HAKEKAT, TUJUAN DAN MODAL DASAR
REVITALISASI GERAKAN PRAMUKA


1. Pengertian Revitalisasi

Revitalisasi Gerakan Pramuka adalah pemberdayaan Gerakan Pramuka yang dilakukan secara sistimatis, berkelanjutan dan terencana untuk lebih meningkatkan peran, fungsi dan tugas pokok Gerakan Pramuka serta memperkokoh eksistensi organisasi Gerakan Pramuka.

2. Hakekat Revitalisasi

a. Memperkokoh eksistensi organisasi yang dilakukan secara seimbang dengan perkembangan kehidupan lingkungan yang dinamis.
b. Menyempurnakan organisasi yang sudah ada, bukan membentuk organisasi baru yakni dengan tetap mempertahankan tradisi organisasi yang baik disamping melakukan inovasi-inovasi.
c. Dilakukan secara sistematis, berkelanjutan dan terencana.
d. Bertitik tolak dari, serta memanfaatkan berbagai modal dasar yang telah dimiliki.
e. Memusatkan perhatian pada aspek-aspek yang bersifat strategis dengan perhatian utama pada peningkatan peran, fungsi dan tugas pokok Gerakan Pramuka.

3. Tujuan Revitalisasi

a. Gerakan Pramuka dapat diterima dan diminati oleh kaum muda sebagai pilihan dalam proses belajar berorganisasi.
b. Gerakan Pramuka dipercaya sebagai wahana membentuk watak dan mengembangkan kepribadian kaum muda.
c. Gerakan Pramuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan melaksanakan kegiatannya secara cerdas dan gemilang dapat membantu menangkal serta membantu menyelesaikan berbagai masalah kaum muda.
d. Gerakan Pramuka dapat diterima sebagai institusi yang menyelenggarakan pendidikan bela negara.

4. Modal Dasar Revitalisasi

a. Legalitas
1) Keputusan Presiden Nomor 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka
2) Keputusan Presiden Nomor 104 tahun 2004 tentang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
3) Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 086 Tahun 2005 tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
4) Sambutan Presiden RI tanggal 14 Agustus 2006 dalam upacara peringatan Hari Pramuka ke-45.
5) Strategy for Scouting yang merupakan hasil Konferensi Pramuka Dunia tahun 2002 di Thesaloniki, Yunani.

b. Visi Gerakan Pramuka
“Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalah-masalah kaum muda”

c. Misi Gerakan Pramuka
1. Mempramukaan kaum muda
2. Membina anggota yang berjiwa dan berwatak Pramuka, berlandaskan iman dan taqwa (imtaq) serta selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
3. Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki jiwa bela negara
4. Menggerakkan anggota dan organisasi Gerakan Pramuka agar peduli dan tanggap terhadap masalah-masalah kemasyarakatan.

d. Strategi Gerakan Pramuka
1. Meningkatkan citra Pramuka
2. Mengembangkan kegiatan kepramukaan yang sesuai karakteristik dan minat kaum muda
3. Mengembangkan Program Pramuka Peduli
4. Memantapkan organisasi, kepemimpinan dan sumberdaya Pramuka

e. Rencana Strategik (Renstra) Gerakan Pramuka 2004-2009
1. Pembinaan Anggota Muda
2. Pembinaan Anggota Dewasa
3. Kehumasan dan Komunikasi
4. Administrasi dan Manajemen
5. Sumberdaya Keuangan

f. Program Kerja Kwartir Nasional Gerakan Pramuka masa bakti tahun 2003-2008
1. Program Diklat dan Kepramukakan
2. Program Organisasi, Perencanaan dan pengembangan
3. Program kerjasama dan Hubungan Luar Negeri
4. Program Pengabdian Masyarakat dan Hubungan Masyarakat
5. Program Dana dan Usaha





BAB III
KONDISI GERAKAN PRAMUKA SAAT INI


1. Sejak oganisasi-organsasi Kepanduan dilebur dalam satu wadah, Gerakan Pramuka sebagai wadah tunggal kepramukaan di Indonesia mengalami perkembangan yang amat pesat. Dari sudut kuantitas telah berhasil didirikan 33 Kwarda dan 307 Kwartir Cabang di kabupaten/kota. Sedangkan untuk anggota tercatat sebanyak 21.000.000 orang. Jumlah anggota ini adalah yang terbesar jika dibandingkan dengan Gerakan Pramuka di negara lain.

2. Ditinjau dari aspek kualitas, perkembangan yang ditemukan kurang menggembirakan. Mayoritas anggota Gerakan Pramuka belum menghayati sistem nilai Gerakan Pramuka. Akibatnya mayoritas dari anggota tersebut tidak mengamalkan Satya dan Darma Pramuka. Lebih lanjut, mayoritas pengurus dan organisasi Gerakan Pramuka tidak aktif dan jarang yang dapat berkarya, serta mayoritas gugusdepan Gerakan Pramuka tidak menyelenggarakan kegiatan kepramukaan sebagaimana mestinya.

3. 3. Tantangan yang dihadapi oleh kaum muda makin komplek dan beraneka ragam seperti misalnya meningkatnya jumlah kaum muda yang tidak melanjutkan pendidikan, meningkatnya jumlah kaum muda yang terlibat kasus kriminal, meningkatnya jumlah kaum muda pengguna NAPZA, meningkatnya jumlah kaum muda melakukan hubungan seksual yang tidak sehat, meningkatnya jumlah kaum muda yang melakukan aborsi, serta meningkatnya jumlah kaum muda yang melakukan tindakan kekerasan, perkelahian dan tawuran.
4. Sistem nilai Gerakan Pramuka belum dapat diterapkan dengan seksama. Padahal apabila sistem nilai ini berhasil diterapkan, bukan saja akan berdampak positif dalam membantu mengatasi berbagai masalah kaum muda, tetapi juga telah teruji dapat berkontribusi pada pembentukan watak dan karakter bangsa.

5. Ditemukan berbagai kendala untuk dapat memanfaatkan Gerakan Pramuka bagi kepentingan kaum muda, antara lain:
a. Aspek hukum Gerakan Pramuka berupa Keppres No. 238/1961 dan Keprres 104/2004 belum cukup kuat untuk menjadi dasar eksistensi Gerakan Pramuka sebagai wadah pembinaan kaum muda
b. Infrastruktur dan manajemen Gerakan Pramuka tidak terbaharukan dan dinilai telah tidak sesuai lagi dengan perubahan lingkungan strategis yang berkembang pesat.
c. Pemutakhiran .Youth Programme. belum dapat dilaksanakan.
d. Penerapan Prinsip Dasar Kepramukaan secara terus menerus, konsisten dan berkesinambungan tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya
e. Pembinaan Anggota Dewasa Gerakan Pramuka tidak berjalan dengan baik.
f. Sumber daya Gerakan Pramuka serta kerjasama kemitraan dengan berbagai stakeholders tidak optimal.












BAB IV
PEMIKIRAN DASAR
REVITALISASI GERAKAN PRAMUKA

Presiden Republik Indonesia merasakan pentingnya pembentukan karakter bagi kaum muda. Untuk itu diperlukan suatu wadah pembentukan karakter bangsa melalui Gerakan Pramuka seperti yang disampaikan pada Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka ke 45 tahun 2006 yang berisi pemikiran dasar Revitalisasi Gerakan Pramuka sebagai berikut:

1. Perkuat Gerakan Pramuka sebagai wadah pembentukan karakter bangsa.

Pada saat ini, godaan dan tantangan yang dihadapi oleh kaum muda bersifat luas dan komplek, yang apabila tidak dapat diatasi dapat mempengaruhi pembentukan karakter dan watak kaum muda sebagai kader bangsa. Untuk mengatasinya diperlukan antara lain organisasi Gerakan Pramuka yang tangguh, andal dan kuat yang memiliki kemampuan melaksanakan pelbagai program pembinan dan pembentukan karakter dan watak kaum muda sebagai kader bangsa. Dari catatan sejarah, diketahui hanya bangsa yang memiliki kader yang tangguh, yakni yang memiliki mental kepribadian yang kuat, bersemangat, ulet, pantang menyerah, disiplin, inovatif dan mampu bekerja keras, yang dapat mendorong kemajuan dan keberhasilan pembangunan bangsa dan negara.

2. Raih keberhasilan melalui kerja keras secara cerdas dan ikhlas.

Gerakan Pramuka diharapkan dapat membentuk kaum muda Indonesia yang memiliki watak mau kerja keras secara cerdas dan ikhlas. Kesediaan bekerja keras dipandang penting untuk keberhasilan pembangunan bangsa, yang saat ini memang masih tertinggal. Kerja keras yang dimaksud harus dapat dilaksanakan secara cerdas dan ikhlas. Dalam kaitan ini, Gerakan Pramuka diharapkan dapat menjadi pelopor membudayakan semangat kerja keras secara cerdas dan ikhlas tersebut, serta dapat membangun nilai, sikap dan perilaku yang sesuai sejak dari usia dini, melalui pelaksanaan berbagai kegiatan kepramukan.

3. Ajak kaum muda meningkatkan semangat bela negara.

Gerakan Pramuka diharapkan dapat membentuk watak serta menggerakkan kaum muda Indonesia memiliki semangat bela negara. Terbentuknya watak dan semangat bela negara dipandang penting dalam rangka mempertahankan kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk itu Gerakan Pramuka diharapkan dapat menyelenggarakan pelbagai program yang lebih mengutamakan peningkatan semangat bela negara serta peningkatan semangat dan jiwa yang patriotis dalam membela kepentingan bangsanya.. Kaum muda Indonesia harus mencintai dan bangga terhadap bangsa, negara dan tanah airnya sendiri.

4. Mantapkan tekad kaum muda sebagai patriot pembangunan.

Gerakan Pramuka diharapkan dapat membentuk kaum muda Indonesia sebagai pelaku pertama dan utama dalam pembangunan nasional, pembangunan bangsa dan negara Indonesia. Keberhasilan pembangunan nasional sangat ditentukan oleh peran aktif masyarakat, terutama kaum muda. Tantangan Indonesia pada era panca krisis adalah bagaimana dapat membangun kembali negara Indonesia. Untuk itu, kaum muda Indonesia harus dapat menjadi agen, pelopor dan patriot perubahan dan pembangunan. Kaum muda harus diperkenalkan dan dilibatkan dalam kegiatan serta menjadi bagian dari
program pembangunan nasional yang diwujudkan dalam bentuk karya nyata. Negeri ini akan maju dan sejahtera apabila kaum muda dapat dilibatkan secara aktif dalam pelaksanaan pembangunan bangsa dan negara.

5. Utamakan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya.

Gerakan Pramuka diharapkan dapat membentuk kaum muda Indonesia yang mempunyai kepribadian, watak dan karakter yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dalam setiap derap langkah yang diselenggarakannya. Untuk mempertahankan kedaulatan serta mengisi kemerdekaan bangsa dan negara, memang diperlukan masyarakat yang rela mengorbankan kepentingan pribadi, yang harus dapat dibentuk sejak dari usia muda. Pendidikan dan pelatihan kepramukaan harus melahirkan kaum muda yang memiliki wawasan kebangsaan yang kuat. Kaum muda harus dapat dididik sedini mungkin untuk tidak membeda-bedakan identitas, seperti agama, etnis, suku dan kedaerahan. Pendidikan kaum muda harus diarahkan dalam rangka pembentukan kepribadian, watak dan karakter yang nasionalis, yang tercermin dalam setiap perilaku yang senantiasa lebih mementingkan kepentingan bangsa dibandingkan kepentingan diri dan golongan.

6. Kokohkan persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia.

Negara Indonesia terdiri dari ribuan pulau, dan bangsa Indonesia terbentuk dari ratusan suku bangsa dengan bahasa, adat istiadat, kepercayaan dan agama yang berbeda. Negara dan bangsa yang seperti ini hanya dapat dipertahankan, jika seluruh masyarakat Indonesia bersatu mempertahankan persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tekad seperti ini harus ditanamkan sejak usia muda yang merupakan tugas Gerakan Pramuka.. Adalah menjadi dambaan semua pihak Gerakan Pramuka dapat menggalang terus sikap dan semangat persaudaraan dan persahabatan diantara sesama anggota Pramuka, sebagai bekal memupuk jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara. Untuk itu perlu dikembangkan berbagai metodologi dan kegiatan kepramukaan yang dapat membangun harmoni, kerukunan dan kesetiakawanan bahkan
kasih sayang diantara sesama kaum muda.

7. Amalkan Satya dan Darma Pramuka.

Keberhasilan mengamalkan Satya dan Darma Pramuka bukan saja penting bagi Gerakan Pramuka, tetapi juga bagi masyarakat, bangsa dan negara. Satya dan Darma Pramuka adalah nilai-nilai dasar yang harus dimiliki oleh segenap anggota, yang apabila telah terpatri dalam hati dan sanubari, akan berperan besar dalam membentuk masyarakat, bangsa dan negara yang didambakan pada masa depan.. Gerakan Pramuka diharapkan dapat mendorong para anggotanya untuk secara bersungguh-sungguh dapat mengamalkan Satya dan Darma Pramuka. Inti dari Satya dan Darma Pramuka adalah semangat,
tekad, kode etik termasuk pesan-pesan moral dan spiritual. Tekad, semangat, kode etik serta pesan-pesan tersebut bukan hanya harus dijunjung tinggi, melainkan yang lebih penting dilaksanakan dan diamalkan.

BAB V
LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS
REVITALISASI GERAKAN PRAMUKA


Agar Revitalisasi Gerakan Pramuka dapat dilaksanakan dengan baik, perlu disusun langkah-langkah strategis sebagai berikut :

1. Memperkuat kepemimpinan dan manajemen kwartir di semua jajaran

Pembenahan organisasi secara luas di semua jajaran kwartir, termasuk pembenahan kepemimpinan dan manajemen organisasi merupakan suatu keharusan yang harus dilakukan dalam rangka menata dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi organisasi. Untuk itu ada beberapa langkah strategis yang dipandang perla untuk dilakukan antara lain :
a. Membenahi organisasi agar menjadi lebih fleksibel, ramping, inovatif dan partisipatif
b. Menyusun pedoman dan menyelenggarakan pelatihan kepemimpinan dan manajemen organisasi c. Mengembangkan kwartir sebagai organisasi pembelajaran
d. Menyelenggarakan manajemen kwartir secara profesional
e. Mendayagunakan tenaga profesional
f. Memperkokoh eksistensi Gerakan Pramuka dengan memantapkan dasar hukumnya yang semula Keppres menjadi Undang-Undang.
g. Menyelenggarakan seleksi calon pemimpin, latihan kaderisasi serta regenerasi kepemimpinan secara berkala.

2. Merapatkan barisan Pembina Pramuka, Pelatih Pembina Pramuka dan Andalan serta Majelis Pembimbing

Para Pembina Pramuka, Pelatih Pembina Pramuka dan Andalan serta Majelis Pembimbing diupayakan agar lebih meningkatkan komitmen rasa memiliki, kesediaan untuk berkorban dan aktif dalam kepramukaan. Disamping itu pelibatan tokoh masyarakat dalam kegiatan kepramukaan juga harus diprioritaskan karena hal ini dinilai mempunyai peranan yang amat strategis dalam memperkuat barisan keanggotaan Gerakan Pramuka. Langkah strategis yang dipandang penting untuk segera dilakukan antara lain:
a. Meninjau kembali Petunjuk Penyelenggaraan Sistem Pendidikan dan Latihan Anggota Dewasa termasuk kurikulum dan materi pendidikannya disesuaikan dengan perkembangan.
b. Menerapkan Pembinaan Anggota Dewasa Gerakan Pramuka mulai dari perekrutan, pengembangan sampai dengan purna bakti.
c. Menyelenggarakan seleksi calon Anggota Dewasa secara berkala dan berkesinambungan
d. Mengikutsertakan Anggota Dewasa pada kursus dan pelatihan baik di dalam maupun di luar negeri.
e. Menyelenggarakan pertemuan bagi para Pembina Pramuka (Karang Pamitran) dan pertemuan bagi para Pelatih Pembina Pramuka (Pitaran) serta program pertukaran antar anggota dewasa
f. Mengikutsertakan kaum muda dalam pengambilan keputusan di setiap jajaran kwartir dimulai dari satuan.
g. Menganekaragamkan relawan (Mabi, Kwartir) pada setiap jenjang organisasi, dengan lebih mengikutsertakan unsur masyarakat dengan berbagai karakteristiknya.
3. Mengaktifkan Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan Penegak dan Racana Pandega sebagai media penguatan sesama dan antar kelompok sebaya dalam Gugusdepan

Mengupayakan agar Gugusdepan sebagai ujung tombak organisasi dapat berfungsi dan melaksanakan kegiatan peserta didik dengan optimal. Gugusdepan yang diharapkan adalah Gugusdepan yang lengkap, yang memiliki Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan Penegak dan Racana Pandega, baik yang berbasis sekolah maupun yang berbasis masyarakat. Semua satuan tersebut perlu lebih dikembangkan sebagai media penguatan sesama dan antar kelompok sebaya dalam gugusdepan. Untuk terwujudnya keadaan yang seperti ini, perlu dilakukan beberapa langkah strategis, termasuk antara lain:
a. Meninjau penggolongan peserta didik serta menentukan sasaran penggolongan
b. Memperbaharui buku panduan program peserta didik
c. Menyelenggarakan gladian pimpinan golongan peserta didik
d. Menyelenggarakan temu giat secara berkala di setiap tingkatan
e. Menyelenggarakan program pertukaran peserta didik di dalam dan di luar negeri
f. Mengaktifkan kembali program pengikutsertaan peserta didik dalam acara-acara kenegaraan tingkat daerah dan
nasional
g. Memantapkan kebijakan dan dukungan sarana serta
prasarana gugusdepan berbasis sekolah, dengan meninjau
kembali kerjasama antara Menteri Pendidikan Nasional
dengan Kwarnas.
h. Meningkatkan jumlah Gugusdepan teritorial (Gugusdepan
berbasis komunitas) dengan menerapkan prinsip
pemberdayaan komunitas (community empowerment)
terutama yang terkait dengan penyediaan berbagai sumber
daya.


4. Memantapkan Penerapan Prinsip Dasar Kepramukaan, Sistem Among dan Metode Kepramukaan

Hal yang membedakan gerakan Pramuka dengan organisasi
pendidikan lain adalah terkait dengan tujuan pendidikan, materi
pendidikkan yang disampaikan yang pada dasarnya
menyangkut penerapan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Kode
Kehormatan Kepramukaan serta Metode Kepramukaan.
Adapun tujuan pendidikan kepramukaan ialah untuk mendidik
dan membina kaum muda Indonesia guna mengembangkan
kapasitas mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual
dan fisiknya baik sebagai individu maupun sebagai anggota
masyarakat agar menjadi manusia berkepribadian, berwatak,
dan berbudi pekerti luhur yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan YME, kuat mental dan tinggi moral, tinggi kecerdasan
dan mutu keterampilannya, kuat dan sehat jasmaninya.
Sedangkan yang dimaksud dengan Metode Kepramukaan
adalah cara belajar interaktif, progresif dengan menerapkan
prinsip belajar sambil melakukan, sistem berkelompok,
kegiatan yang menarik dan menantang sesuai dengan
perkembangan jasmani dan rohani peserta didik, dilaksanakan
di alam terbuka dengan sistem satuan terpisah, sistem tanda kecakapan serta menggunakan kiasan dasar. Untuk terwujudnya keadan ini perlu dilaksanakan beberapa langkah strategis sebagai berikut :
a. Memantapkan Sistem Among sebagai landasan Metode Kepramukaan
b. Mengembangkan permainan edukatif, yang rekreatif, menantang, menarik dan bermanfaat sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan kaum muda serta kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan model-model permainan serta mensosialisasikan permainan tersebut di dalam media cetak dan media elektronik.
d. Menjadikan Bumi Perkemahan sebagai kampus Gerakan Pramuka

5. Mengutamakan program peserta didik yang berdampak positif terhadap peningkatan semangat bela negara, patriot pembangunan dan perekat bangsa

Kecermatan dalam memilih materi pendidikan yang tepat dan penerapan Metode Kepramukaan yang akurat menjadi sangat penting dalam menjamin tercapainya tujuan pendidikan kepramukaan yang berdampak positif terhadap peningkatan semangat bela negara, patriot pembangunan dan prekat bangsa. Dilaksanakannya program Pramuka Peduli adalah contoh yang tepat dalam pemilihan materi dan metode kegiatan yang tepat. Pramuka Peduli pada saat ini telah menjadi bagian dari program kepanduan dunia. Untuk Indonesia pelaksanaan program Pramuka Peduli dinilai sangat relevan. Banyak anggota masyarakat yang kehidupannya masih jauh dari memuaskan dan Indonesia merupakan negara rawan yang bencana, yang masih memerlukan banyak bantuan. Bagi Gerakan Pramuka pelaksanaan program Pramuka Peduli juga merupakan pembelajaran yang baik bagi peserta didik serta sekali gus dapat meningkatkan citra Gerakan Pramuka. Untuk dapat mewujudkan program peserta didik yang berdampak positif terhadap peningkatan semangat bela negara, patriot pembangunan serta perekat bangsa, ada beberapa langkah strategis yang harus dilakukan, termasuk antara lain :
a. Menyusun buku panduan pendidikan serta menyelenggarakan pendidikan bela negara
b. Berkarya nyata dalam menunjang keberhasilan program pembangunan
c. Menyelenggarakan program Pramuka Peduli
d. Membentuk tim penanggulangan bencana yang berbasis masyarakat

6. Memperkokoh kemitraan dan dukungan sumberdaya dari semua komponen bangsa

Selama ini Gerakan Pramuka menggantungkan sumber dana dari Pemerintah. Hal ini tidak salah karena Gerakan Pramuka dibentuk serta mendapat tugas dari Pemerintah untuk melakukan pembinaan watak dan karakter kaum muda melalui kegiatan kepramukaan. Namun dalam rangka mewujudkan cita-cita kemandirian organisasi, dipandang perlu pula untuk mulai mengupayakan tersedianya sumber dana dari usaha organisasi sendiri. Untuk terwujudnya keadan ini, banyak langkah strategis yang harus dilakukan, termasuk antara lain :
a. Memperjuangkan Undang-Undang Gerakan Pramuka dan memasukkan anggaran Gerakan Pramuka dalam APBN/APBD
b. Menyelenggarakan kegiatan usaha yang menguntungkan Gerakan Pramuka. Kedalam kegiatan usaha ini termasuk pemanfaatan aset Gerakan Pramuka (antara lain Buper) secara optimal serta mendirikan berbagai unit usaha seperti PT Madu Pramuka, Balai Penerbit Gerakan Pramuka (Publishing House), Rumah Produksi Gerakan Pramuka (Production House), Perlengkapan Pramuka (Scout Look) serta Gerai Gerakan Pramuka.
c. Memanfaatkan aset Gerakan Pramuka tanpa merubah kepemilikan dan fungsi utamanya
d. Memantapkan kerjasama kemitraan dengan semua komponen bangsa yang menguntungkan Gerakan Pramuka



7. Mengamalkan Satya dan Darma Pramuka

Pengamalan Satya dan Darma Pramuka dalam kegiatan sehari-hari secara pribadi maupun secara bersama-sama dalam satu kelompok merupakan landasan utama bagi pengembangan kepribadian dan watak serta karakter kaum muda. Untuk terwujudnya keadan ini, beberapa langkah strategis yang dinilai perlu dilakukan antara lain:
a. Mengaktifkan kembali buku karya bakti bagi peserta didik
b. Mengembangkan model panutan pengamalan Satya dan Darma Pramuka bagi kaum muda
c. Memberikan penghargaan bagi anggota Gerakan Pramuka yang berjasa




















BAB VI
TOLOK UKUR KEBERHASILAN


1. Masukan
a. Adanya Undang-Undang tentang Gerakan Pramuka
b. Adanya Pelatih Pembina Pramuka yang berkompetensi dengan jumlah yang cukup
c. Adanya Pembina Pramuka yang berkualitas dalam jumlah yang cukup dan aktif membina.
d. Adanya Instruktur dan Pamong Saka yang profesional dengan jumlah yang cukup dan aktif melakukan pelatihan
e. Adanya sarana dan prasarana kepramukaan yang mencukupi
f. Adanya biaya operasional Gerakan Pramuka yang memadai
g. Ada dan aktifnya Saka-saka di semua tingkatan kwartir
h. Ada dan aktifnya wadah usaha (interprenership) bagi Gerakan Pramuka

2. Proses
a. Berfungsinya Gudep sebagai front terdepan dalam pembinaan pramuka
b. Frekuensi kegiatan Gudep dalam pendidikan bela negara
c. Frekuensi kegiatan Gudep dalam pendidikan perekat bangsa
d. Frekuensi kegiatan Gudep dalam pendidikan kepedulian kemasyarakatan
e. Frekuensi kegiatan peserta didik di berbagai tingkatan
f. Berfungsinya Kwartir
g. Berfungsinya sistem among dan penerapan Metode Kepramukaan
h. Berfungsinya Dewan Kerja
i. Berfungsinya Lembaga Pendidikan Gerakan Pramuka
3. Luaran
a. Jumlah kaum muda yang terpapar pendidikan kepramukaan
b. Cakupan pembinaan kepramukaan bagi kaum muda
c. Jumlah organisasi kepemudaan yang terpapar kepramukaan
d. Tingkat kepercayaan (trust) anggota masyarakat terhadap Gerakan Pramuka
e. Peran, fungsi serta kontribusiorang tua pramuka
f. Menurunnya masalah yang dihadapi kaum muda


























BAB VII
PENUTUP


Buku Pedoman ini diharapkan dapat dipakai sebagai pegangan umum dalam melaksanakan program Revitalisasi Gerakan Pramuka di semua lini organisasi. Karena dalam kenyataannya akan ditemukan banyak sekali variasi dalam melaksanakan dan mengembangkan program Revitalisasi, maka pada waktu penerapannya di lapangan, diperlukan adanya improvisasi dan modifikasi yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi setempat.

Diyakini bahwa revitalisasi Gerakan Pramuka telah menjadi tekad segenap jajaran organisasi Gerakan Pramuka, yang telah pula mendapat dukungan dan komitmen dari Presiden RI selaku Ketua Mabinas Gerakan Pramuka.. Untuk itu adalah harapan bersama kiranya seluruh jajaran organisasi Gerakan Pramuka dapat mengimplementasikannya sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Revitalisasi Gerakan Pramuka pada hakekadnya dapat dikatakan sebagai upaya untuk mengembalikan Gerakan Pramuka kepada wujud dan fungsi utamanya yang bersifat dasar (back to basic), yakni sebagai lembaga pendidikan kader bangsa yang handal, yang memiliki semangat jiwa bela negara, patriot pembangunan dan perekat bangsa

Revitalisasi Gerakan Pramuka dapat dikaitkan pula sebagai bagian dari upaya penyempurnaan Sistem Pendidikan Nasional, yang keberhasilannya sangat bergantung kepada ketepatan penerapan langkah-langkah pendekatan edukatif serta pemantapan organisasi dan kepemimpinan kwartir di semua tingkatan. Berbagai pihak yang terkait dengan upaya revitalisasi Gerakan Pramuka diharapkan dapat berperan secara optimal sesuai kedudukan, peran dan tanggungjawabnya, sehingga dapat benar-benar dirasakan hasil dan manfaatnya bagi kepentingan seluruh anggota masyarakat.

MATERI PENEGAK

MATERI UNTUK BANTARA

A. Rajin dan aktif mengikuti pertemuan Ambalan
Indikator yang menjadikan penilaian Rajin dan Aktif mengikuti pertemuan ambalan adalah :
 Selalu hadir dalam kegiatan latihan mingguan yang diselenggarakan oleh Ambalan.
 Selalu mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh ambalan.
 Menjalankan tugas piket di sekretariat pramuka dengan baik dan penuh tanggung jawab.
 Tidak pernah terlambat bila ada pertemuan kepramukaan yang diselenggarakan oleh dewan ambalan.
 Selalu patuh dan taat terhadap adat ambalan yang telah ditetapkan dalam Mubal
 Selalu datang 5 menit sebelum acara dimulai dalam berbagai kegiatan.

B. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
 Pendahuluan
1. Faktor - faktor yang melatar belakangi penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka (Kepres RI No. 104 Tahun 2004 dan SK Kwarnas 086 Tahun 2005) ialah :
Jiwa ksatria yang patriotik dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang adil dan makmur material maupun spiritual, dan beradab.
Kesadaran bertanggungjawab atas kelestarian Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UU 1945.
Upaya pendidikan bagi kaum muda melalui kepramukaan dengan sasaran meningkatkan sumber daya kaum muda dalam mewujudkan masyarakat madani dan melestarikan kebutuhan :
- Negara Kesatuan Republik Indonesia
- Indeologi Pancasila
- Kehidupan rakyat yang rukun dan damai
- Lingkungan hidup di bumi nusantara
2. Fungsi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, sebagai :
Landasan hukum dalam pengambilan kebijakan Gerakan Pramuka.
Pedoman dan petunjuk pelaksanaan kegiatan kepramukaan.
 Materi Pokok
1. Gerakan Pramuka merupakan kependekan Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana.
2. Gerakan Pramuka didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan dan ditetapkan dengan Keputusan Presiden No. 238 tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961, sebagai kelanjutan dan pembaharuan Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia.
3. Tujuan Gerakan Pramuka nasional mendidik dan membina kaum muda Indonesia dengan tujuan agar mereka menjadi :
a. Manusia berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur, yang :
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, kuat metal, dan tinggi moral.
tinggi kecerdasan dan mutu keterampilan
kuat dan sehat jasmaninya.
b. Warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan, baik lokal, nasional, maupun internasional (pasal 4 AD Gerakan Pramuka).
4. Tugas Pokok Gerakan Pramuka ialah menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, yang sanggup bertanggungjawab dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan (pasal 5 AD Gerakan Pramuka).
5. Sifat Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka adalah Gerakan Kepanduan Indonesia
Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan yang keanggotaannya bersifat sukarela, tidak membedakan suku, ras, golongan dan agama.
Gerakan Pramuka bukan organisasi kekuatan sosial politik, bukan bagian dari salah satu organisasi kuatan sosial politik dan tidak menjalankan kegiatan politik praktis.
Gerakan Pramuka ikut serta membantu masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di bidang pendidikan khususnya pendidikan di luar sekolah dan di luar keluarga.
Gerakan Pramuka menjamin kemerdekaan tiap-tiap anggotanya memeluk agama dan kepercayaan masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaan masing - masing (pasal 7 AD Gerakan Pramuka).
6. Gerakan Pramuka dalam mencapai tujuan melakukan usaha :
a. Menanamkan dan menumbuhkan budi pekerti luhur dengan cara memantapkan mental , moral, fisik, pengetahuan,keterampilan, dan pengalaman melalui kegiatan :
keagamaan, untuk meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Tuhan YME, menurut agama masing - masinng.
kerukunan hidup beragama antar umat seagama dan antar pemeluk agama yang satu dengan pemeluk agama yang lain.
penghayatan dan pengamalan Pancasila untuk memantapkan jiwa Pancasila dan mempertebal kesadaran sebagai warga negara yang bertanggungjawab terhadap kehidupan dan masa depan bangsa dan negara.
kepedulian terhadap sesama hidup dan alam seisinya.
pembinaan dan pengembangan minat terhadap kamajuan teknologi dengan keimanan dan ketaqwaan
b. Memupuk dan mengembangkan rasa cinta dan setia kepada tanah air dan bangsa.
c. Memupuk dan mengembangkan persatuan dan kebangsaan.
d. Memupuk dan mengembangkan persaudaran dan persahabatan baik nasional maupun internasional.
e. Menumbuhkan pada para anggota rasa percaya diri, sikap dan perilaku yang kreatif dan inovatif, rasa bertanggungjawab dan disiplin.
f. Menumbuh kembangkan jiwa dan sikap kewirausahaan.
g. Memupuk dan mengembangkan kepemimpinan.
h. Membina, kemandirian dan sikap otonom, keterampilan, dan hasta karya (Pasal 8 AD Gerakan Pramuka)
 Penutup
Pasal - pasal 1,4,5,7, dan 8 merupakan pasal yang harus difahami secara sungguh-sungguh karena pasal - pasal tersebut merupakan pokok pedoman dari Gerakan Pramuka.
Pasal - pasal lain dapat dipelajari sendiri.
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka (SK Kwarnas No. 104 Tahun 2004) merupakan pedoman operasional Gerakan Pramuka dalam pengelolaan menuju tercapainya tujuan Gerakan Pramuka.









C. Kode Kehormatan Pramuka
 Pendahuluan
Kode kehormatan adalah suatu norma/ukuran kesadaran mengenai ahlak (budi pekerti) yang tersimpan dalam hati orang sebagai akibat karena orang tersebut tahu akan harga dirinya.
Kode kehormatan Pramuka ialah suatu norma dalam kehidupan Pramuka yang merupakan ukuran atau standar tingkah laku Pramuka di masyarakat.
 Materi Pokok
1. Kode Kehormatan Pramuka merupakan janji dan ketentuan moral Pramuka.
a. Kode kehormatan Pramuka terdiri atas :
1) SATYA PRAMUKA : merupakan janji Pramuka
2) DARMA PRAMUKA : merupakan ketentuan moral Pramuka
b. SATYA PRAMUKA, adalah :
Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persayaratan keanggotaanya.
Tindakan pribadi untuk meningkatkan diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan janji.
Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan visi, intelektualitas, emosi, sosial dan spritual, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya.
c. DARMA PRAMUKA, adalah
Alat proses pendidikan diri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti luhur.
Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong peserta didik menemukan, menghayati, mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat, dimana ia hidup dan menjadi anggota.
Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui kepramukaan yang kegiatannya mendorong Pramuka manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong.
Kode Etik Organisasi dan Satuan Pramuka dengan landasan ketentuan moral disusun dan ditetapkan bersama aturan yang mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian tanggungjawab dan penentuan putusan.
2. Kode kehormatan bagi Pramuka disesuaikan dengan golongan usia perkembangan rohani dan jasmani peserta didik.
Pramuka Penegak, Pramuka Pandega dan Anggota Dewasa :
1) TRI SATYA
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh - sungguh :
- menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
- menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.
- menepati Dasa Darma
2) DASA DARMA
(sama dengan Dasa Darma untuk Pramuka Penggalang)

3. Kesanggupan anggota dewasa untuk mengantarkan kaum muda Indonesia ke masa depan yang lebih baik, dinyatakan dengan IKRAR, (lihat ART pasal 22, 4 - f)
4. Cara menerapkan Kode Kehormatan Pramuka
a. Pelaksanaan suatu Kode Kehormatan tidak dapat dibangun di atas dasar lain kecuali di atas dasar KESUKARELAAN.
b. Kode kehormatan yang diterima atas dasar kesukarelaan menimbulkan rasa tanggung jawab langsung terhadap ketinggian budi pekerti.
c. Dalam menanamkan Kode Kehormatan itu, Pembina hendaknya :
1) memberikan pengertian melalui pertimbangan akalnya.
2) menumbuhkan semangat melalui pertimbangan rasa.
3) membulatkan tekad/ kemauan untuk melaksanakannya.

 Penjelasan dan Penjabaran Dasa Darma
Pengertian
1. Dasadarma adalah ketentuan moral. Karena itu, Dasa darma memuat pokok-pokok moral yang harus ditanamkan kepada anggota Pramuka agar mereka dapat berkembang menjadi manusia berwatak, warga Negara Republik Indonesia yang setia, dan sekaligus mampu menghargai dan mencintai sesame manusia dan alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
2. Republlik Indonesia adalah Negara hukum yang berdasarkan falsafah Pancasila, Karena itu, rumusan Dasadarma Pramuka berisi penjabaran dari Pancasila dalam kehidupannya sehari-hari.
3. Dasadarma yang berarti sepuluh tuntunan tingkah laku adalah sarana untuk melaksanakan satya (janji, ikar, ungkapan kata haaati). Dengan demikian, maka Dasadarma Pramuka pertama-tama adalah ketentuan pengamalan dari Trisatya dan kemudian dilengkapi dengan nilai-nilai luhur yang bermanfaat dalam tata kehidupan.

Penjelasan masing-masing Darma
1. Darma pertama: Takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa
1. Pendahuluan
Apa yang tercantum di dalam Trisatya tentang menjalankan kewajiban terhadap Tuhan dan yang terdapat dalam Dasadarma pertama sudah harus sedikit dibedakan bahwa:
Di dalam Trisatya, ungkapan itu merupakan janji (ikrar) seseorang yang diresapkan dalam hati atau dirinya sedangkan dalam hati atau dirinya sedngkan yang ada di dalam Dasadarma pertama adalah perwujudannya secara kongret dalam tingkah laku ataupun sikapnya,
Atau dengan kaata lain yang ada di dalam Trisatya itu merupakan sesuatu yang ada di dalam batin dan yang terdapat di dalam darma adalah yang tampak lahiriah. Oleh karena itu yang terdapat di dalam Dasadarma bukanlah suatu pengulangan, tetapi penekan
2. Pengertian
1.Takwa
1. Pengertian takwa adalah bermacam-macam, antara lain: bertahan, luhur, berbakti, mengerjakan yang utama dan meninggalakan yang tercela, hati-hati, terpelihara, dan lain-lain.
2. Pada hakekatnya takwa adalah usaha dan kegiatan seseorang yang sangat utama dalam perkembangan hidupnya. Bagi bangsa Indonesia yang berketuhanan Yang Mahaesa, yang menjadi tujuan hidupnya adalah keselamatan, perdamaian, persatuan dan kesatuan baik didunia maupun dikhirat, Tujuan hidup ini hanya dapat dicapai semata-mata dengan takwa kepada Tuhan Ynag Mahaesa, yaitu:
1. Bertahan terhadap godaan-godaan hidup, berkubu dan berperisal untuk memelihara diri dari dorongan hawa nafsu.
2. Taat melaksanakan ajaran-ajaran Tuhan, mengerjakan yang baik dan berguna serta menjauhi segala yang buruk dan yang tidak berguna bagi dirinya maupun bagi masyarakat serta seluruh umat manusia.
3. Mengembalikan, menyerahkan kepada Tuhan segala darma bakti dan amal usahanya untuk mendapatkan penilaian; sebagaimana Tuhan menghendaki sikap ini merupakan sikap seseorang kepada pribadi lain yang dianggap mengatasi dirinya, bahkan mengatasi segala-galanya, sehingga seseorang menyatakan hormat dan baktinya, serta memuji, meluhurkan dan lain-lain terhadap pribadi lain yang dianggap Mahaagung itu,
2. Tuhan
Di sini kita dapat mencoba memahami pengertian kita tentang Tuhan baaik berpangkal dari kemanusiaan yang antara lain dianugerahi akal budi, maupun dari wahyu Tuhan sendiri yang terdapat dalam kitab suci yang diturunkan kepada kita melalui para Nabi/ Rosul.
1. Dari segi kemanusiaan (akal budi), Tuhan adalah zat yang ada secara mutlak yang ada dengan. Zat yang menjadi sumber atau sebab adanya segala sesuatu di dalam alam semesta (couse prima atau sebab pertama).
Karena itu, Dia tidak dapat disamakan atau dibandingkan dengan apa saja yang ada. Dia mengatasi, melewati, dan menembus segala-galanya.
2. Dari wahyu Tuhan sendiri yang dianugerahkan kepada kita melalui firman atau sabdaNya di dalam Kitab suci, kita dapat mengetahui bahwa Dia adalah pencipta Yang Maha Kuasa, Maha Murah, lagi Maha Penyayang Tuhan menjadikan alam semesta termasuk manusia tanpa mengambil suatu bahan atau menggunakan alat. Hanya kaarena afirman-Nya, alam semesta ini menjadi ada. Yang semula tidak ada menjadi ada, dari tingkat yang paling rendah sampai tingkat yang paling tinggi dan luhur. Dari yang tiada bernyawa kepada yang bernyawa dan berjiwa, Dari hasil karya Tuhan itu, kita dapat mengenal segala macam sifat Tuhan yang melebihi dan mengatasi apa yang terdapat di dalam alam semesta ini, terutama dari wahyu Tuhan sendiri. Kita juga dapat memahami kegaiban Tuhan. Oleh karena itu, kita tidak dapat membandingkan zat kodrat sifat Ilahi dengan yang ada dalam ala mini. Hal ini juga termasuk dengan sifat Tuhan Yang Mahaesa. Namun sebagai insane manusia, kita akan berusaha memahami apa arti esa pada Tuhan itu.
3. Esa= satu/tunggal.
Maksudnya bukanlah “satu” yang dapat dihitung. Satu yang dapat dihitung adalah satu yang dapat dibagi atau disbanding-bandingkan. Maka, satu atau esa pada Tuhan adalah mutlak. Satu/tunggal yang tidak dapat dibagi-bagi dan dibandingkan.
“Tiada Tuhan selain Allah”.
3. Berbicara tentang pengertian taakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa tidak dapat dipisahkan daari pengertian moral, budi pekerti, dan akhlak.
Moral, budi pekerti atau akhlak adalah sikap yang digerakan oleh jiwa yang menimbulkan tindakan dan perbuatan manusia terhadap Tuhan, terhadap sesamamanusia, sesame makhluk, dan terhadap diri sendir. Akhlak terhadap Tuhan Yang Mahaesa meliputi cinta, takut, harap, syukur, taubat, ikhlas terhadap Tuhan, mencintai atau membenci kare Tuhan. Akhlak terhadap Tuhan Yang Mahaesa mengandung unsure-unsur takwa, berimankepada Tuhan Yang Mahaesa, dan berbudi pekerti yang luhur.
Akhlak terhadap sesame manusia atau terhadap masyarakat mencakup berbakti kepada orang tua, hubungan baik antara sesame, malu, jujur, ramah, tolong menolong, harga menghargai, memberi maaf, memelihara kekeluargaan, dan lain-lainnya. Akhalakterhadap sesame manusia mengandung unsur hubungan kemanusia mengandung unsure hubungan kemanusiaan yang baik akhlak terhadap sesama akhluk Tuhan yang hidup ataupun benda mati mencakup belas kasih, suka memelihara, beradab, dan sebagainya,
Akhlak terhadap sesame makhluk Tuhan mengandung unsure peri kemanusiaan.
Akhlak terhadap diri sendiri meliputi: memelihara harga diri, berani membela hak, rajin tanggungjawab, menjauhkan diri dari takabur, sifat-sifat bermuka dua sifat pengecut, dengki, loba, tamak, lekas putus asa, dan sebagainya.
Akhlak terhadap diri sendiri mengandung unsure budi pekerti yang luhur, berani mawas diri, dan mampu menyesuaikan diri.

3. Pelaksanaan
1. Sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka yang mengarahkan anak didik menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur, dan juga karena falsafah hidup bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila, maka sudahseharusnyalah iman kepada Tuhan dari masing-masing anak didik itu diperdalama dan diperkuat.iman anak didik kepada Tuhan itu bellum cukup kalau hanya kita berikan pengajaran lisan/tertullis tanpa ada perwujudan kongkret dalam tingkah lakkku kehidupan anak didik.
Maka, apa yang diimani dari agama dan kepercayaan tentang Tuhan haruslah dijabarkan dalam sikap hidupnya yang nyata dan dapat dirasakan oleh llingkungannya, karena itu akan terdapat kepicangan apabila Gerakan Pramuka hanya dapat mengemukakan ajaran tentang takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa ini, tetapi kurang memberikan bimbingan dan kesempatan kepada peserta didik untuk melaksanakan darmanya yang pertama ini. Untuk mewujudkan cita-cita Gerakan Pramuka, dalam hal ini banyak caran dan metode yang dapat dilaksanakan, sesuai dengan tingkat umur dan kemampuan anak didik dan kepercayaan masing-masing.
Cara atau metode dapaat berlainan, tetapi tujuannya kiranya hanya satu, ialah terciptanya manusia Indonesia yang utuh dan sempurna (Pancasilais).
Segala macam ketentuan moral/kebaikan yang tersimpan dalamajaran agama (seperti tertera dalam darma-darma yang berikut)seharusnyalah dikembangkan dalam sikap hidup anak didik. Darma-darma itu merupakan bentuk-bentuk perwujudan kongret dari takwanya kepada Tuhan di samping doa, sembahyang, dan bentuk peribadatan lain.
Sebagai Contoh.
Sikap cinta dan kasih saying, etia, patuh, adil, jujur, suci,dan lain-lain adalah merupakan pengejawantahan dan perwujudan dari ketakwaan seseorang kepada Tuhan. Sulit untuk mengatakan bahwa sebenarnya tidak jujur orang mengarahkan dia itu takwa kepada Tuhan, tetapi dalamhidupnya dia bertindak dan bersikap membenci, curang, tidak adil, dan sebagainya terhadap sesamanya.
2. Maka dari itu, dalam prakteknya, mengembangan ketakwaan kepada Tuhan dapat dilaksanakan dalam segala kegiatan kepramukaan mulai dari bermain dampai kepada bekerja sama dan hidup bersama.
Dalam kegiatan permainan, kita sudah dapat menamkan sifat-sifat jujur, patuh, setia dan tabah.
Kalau anak sudah dibiasakan bermaian seperti itu, maka dia akan berkembang menjadi pribadi yang baik, berwatak luhur dan berkepribadian.
Akhirnya, akan berguna bagi sesame manusia, masyarakat, bangsa dan negaranya. Semua ini tiada lain didasarkan pada takwanya kepada Tuhan.
3. Menuntun anak untuk melaksanakan ibadah,
4. Menyelenggarakan peringatan-peringatan hari besar agama.
5. Menghormati orang beragama lain.
6. Menyelenggarakan cermah keagamaan.
7. Menghormati orang tua.
2. Darma kedua: Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
a. Pengertian
1. Tuhan Yang Mahaesa telah menciptakan seluruh alam semesta yang terdiri dari manusia, binatang, tumbuhan-tumbuhan, dan benda-benda alam.
Bumi, alam, hewan, dan tumbuh-tumbuhan tersebut diciptakan Allah bagi kesejahteraan manusia.Karena itu, sudah selayaknya pemberian Allah ini dikelola, dimanfaatkan, dan dibangun.
Sebagai makhluk Tuhan yang lengkap dengan akal budi, rasa, karsa dan karya, serta dengan kelima inderia manusia patut mengetahui makna seluruh ciptaana-NYa.
Wajar dan pantaslah Pramuka, secara alamiah, melimpahkan cinta kepada alam sekitarnya (benda alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan), kasih sayang kepada sesama manusia dan sesama hidup serta menjaga kelestariannya.
Kelestarian benda alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan perlu dijaga dan dipelihara kaarena hutan tanah, pantai, fauna, dan flora serta laut merupakan sumber alam yang perlu dikembangan untuk menunjang kehidupan generasi kini dan dipelihara kelestariannya untuk kehidupan generasi mendatang.
Di samping itu, sebagai Negara kepulauan pemanfaatan wilayah pesisir dan lautan yang sekaligus memelihara kelestarian sumber ala mini dengan menanggulangi pencemaran laut, perawatan hutan, hutan bakau dan hutan payau, serta pengembangan budi daya laut menduduki tempat yang penting pula.
2. Yang dimaksud dengan cinta dan kasih sayang apabila manusia dapat ikut merasakan suka dan derita alam sekitarnya khususnya manusia. Kelompok-kelompok manusia ini merupakan bangsa-bangsa dari Negara yang terdapat di dunia ini. Bila kita ingin dan mau mengerti dan bergaul dengan bangsa lain maka rasa kasih sayanglah yang dapat mendekatkan kita dengan siapa pun. Dengan demikian, akan terciptalah perdamaian dan persahabatan antar manusia maupun antar bangsa.
Khususnya sebagai seorang Pramuka menganggap Pramuka lainnya baik dan Indonesia maupun dari bangsa lain sebagai saudaranya kaarena masing-masing mempunyai satya dan darma sebagai ketntuan moral. Pramuka Indonesia yang bertujuan menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur sudah sepantasnyalah jika ia berusaha meninggalkan watak yang dapat menjauhkan ia dengan ciptaan Tuhan lainnya dengan memiliki sifat-sifat yang penuh rasa cinta dan kasih saying.
3. Darma ini adalah tuntunan untuk mengamalkan sila kedua dari Pancasila
b. Pelaksanaan dalam hidup sehari-hari.
1) Membawa peserta didik kea lam bebas kebun raya agar mengetahui dan mengenal berbagai jenis tumbuhn-tumbuhan, Anjurkanlah kepada meereka memelihara tenaman di rumah masing-masing. Hal ini dapat dijadikan persyaratan untuk mencapai tanda kecakapan khusus.
2) Begitu pula halnya sikap kita terhadap binatang, perkenalakan peserta didik dengan sifat masing-masing jenis binatang untuk mengetahui manfaatnya. Anjurkan juga memelihara dengan baik binatang yang mereka miliki.
 Kasih sayang sesama manusia tidak lepas dari perwujudan kerendahan diri manusia sebagai makhluk terhadap keagungan pencipta-Nya. Ketakwaan kita kepada Tuhan Yang Mahaesa wajib dihayati sepanjang hidup. Di samping itu, perlu membangun watak utama antara lain, tidak mementingkan diri pribadi, menghargai orang lain meskipun tidak sebangsa dan seagama. Demikian pula, bersaudara dengan Pramuka sedunia.
 Siapa pun yang kita kenal dan kita dekaaaaati lambaat-laun akan timbul rasa cinta alam dan kasih saying sesama manusia. Rasa inilah yang dapat menggugah rasa dekat dengan Alkhalik, karena tidak terhalang oleh rasa benci, marah dan sifat-sifat yang tidak terpuji, dengan demikian, kita menyadari keagungan Tuhan Yang Mahaesa.
3. Darma Ketiga : Patriot yang sopan dan ksatria
a. Pengertian
1. Patriot berarti putra tanah air, sebagai seorang warga Negara Reoublik Indonesia, seorang Pramuka adalah putra yang baik, berbakti, setia dan siap siaga membela tanah airnya.
2. Sopan adalah tingkah laku yang halus dan menghormati orang lain. Orang yang sopan bersikap ramah tamah dan bersahabat bukan pembenci dan selalu disukai orang lain.
3. Ksatria adalah orang yang gagah berani dan jujur. Ksatria juga mengandung arti kepahlawanan, sifat gagah berani dan jujur. Jadi, kata ksatria mengandung makna keberanian, kejujuran, dan kepahlawanan.
4. Seorang Pramuka yang mematuhi darma ini, bersama-sama dengan warga Negara yang lain mempunyai satu kata hati dan satu sikap mempertahankan tanah airnya, menjunjung tinggi martabat bangsanya.
5. Darma ini adlah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila ketiga.
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
1. Membiasakan dan mendorong anggota Pramuka untuk:
1. menghormati dan memahami serta menghayati lambing Negara, bendera sang Merah Putih dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
2. mengenal nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sepeerti kekeluaargaan, gotong-royong, rmah tamah, religious, dan lain-lain.
3. Mencintai bahasa, seni budaya, dan sejarah Indonesia.
4. Mengerti, menghayaati, mengamalkan dan mengamankan Pancasila.

2. Mengenal adapt-istiadat suku-suku bangsa di Indonesia.
3. Mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan diri pribadi. Selalu membantu dan membela yang lemah dan yang benar.
4. Membiasakan diri berani mengakui kesalah dan membenaarkan yang benar.
5. Menghormati orng tua, guru dan pemimpin.
4. Darma keempaat: Patuh dan suka bermusyawarah.
1. Pengertian
1. Patuh berarti setia dan bersedia melakukan sesuaaatu yang sudah disepakati dan ditentukan.
2. Musyawarah adalah laku utama seorang democrat yang menghormati pendapat orang lain. Orang yang suka bermusyawarah terhindar dari sikap yang otoriter dan semau sendiri. Dalam setiap gerak dan tindakan yang menyangkut orang lain, seorang lain baik dengan orang-orang yang terikat dalam pekerjaan atau dalam bentuk-bentuk organisasi.
3. Darma adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila keempat.
2. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
1. Membiasakan diri untuk menepati janji, mematuhi peraturan yang ditetapkan di gugusdepan dan mematuhui peraaaaturan di RT/RK, kampung dan desa, sekolah dan peratur perundang-undangan yang berlaku.
Misalnya, setia mengikuti latihan membayar iuran, menaati peraturan lalu llintas dan lain-lain.
1. Belajar mendengar pendapat orang, menghargai gagasan orang lain.
2. Membiasakan untuk merumuskan kesepakatan dengan memperhaaatikan kepentingan orang banyak
3. Membiasakan diri untuk bermusyawarah sebelum melaksanakan suatu kegiatan (misalnya akan berkemah, widyawisata dan lain-lain.
5. Darma kelima: Rela menolong dan tabah
a. Pengertian
1. Rela atau ikhlas adalah perbuatan yang dilakukan tanpa memperhitungkan untung dan rugi (tanpa pamrih). Rela menolong berarti melakukan perbuatan baik untuk kepentingan orang lain yang kurang mampu. Dengan maksud, agar orang yang ditolong itu dapat menyelesaikan maksudnya atau kemudian mampu merampungkan masalah seta tantangan yang dihadapi.
2. Tabah atau ulet adalah suatu sikap jiwa tahan uji. Meskipun seseorang mengetahui bahwa menjalankan tugasnya akan menghadapi kesulitan, tetapi ia tidak mundur dan tidak ragu.
3. Darma ini adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila sila kelima.
b. Pelaksanaan dalam Hidup sehari-hari
1. Membiasakan diri cepat menolong kecelakaan tanpa diminta
2. Membantu menyeberang jalan untuk orang tua, wanita.
3. Memberi tempat di tempat umum kepada orang tua dan wanita.
4. Membiasakan secara bertahap untuk mengatasi masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari di rumah, dan dimasyarakat..
6. Darma keenam : Rajin, terampil, dan gembira
a. Pengertian
1. Rajin
Manusia dibedakan dengan makhluk hidup yang lain kaarena ia diciptakan mempunyai akal budi. Dengan demikian harus mengmbangkan diri dengan membaca, menulis, dan belajar, Dengan perkataan lain, ia menjalani proses kodrati dalam mendidik diri.
Lebih-lebih lagi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah melejit demikian cepat, maka menjadi kewajiban kita semua untuk mendorong anak didik (juga orang dewasa) untuk selalu rajin belajar, selalu berusaha dengan tekun, senantiasa tetap mengembangkan dirinya, dan selalu tertib melaksanakan tugas.
2. Terampil
Setiap manusia haarus beeerupaya untuk dapat berdiri di atas kaki sendiri. Untuk hal itu, yang menjadi syarat utama adalah keahlian dan keterampilan serta dapat mengerjakan suatu tugas dengan cepat dan tepat dengan hasil yang baik.
3. Gembira
Manusia itu hidup dan menghidupi dengan mencari jalan bagaimana hidup yang baik. Untuk itu ia harus bekerja mencari nafkah, dan bersama-sama dengan orang lain ia bekerja sama.
Banyak kesulitan, rintangan, dan hambatan yang dihadapi. Dan tantangan ini akan diatasi dengan dorongan motivasi yang kuat. Suatu upaya untuk mendapat motivasi ini adalah manusia harus dapat berfikir cerah, berjiwa tenang, dan seimbang.
Hal ini dapat dicapai bila manusia selalu mencari hal-hal yang positip dan optimistis.
Sikap ppositip, optimis ini diperoleh dengan laku yang riang sehingga menimbulkan suasana gembira. Kegembiraan adalah perasaan senang dan bangga yang menimbulkan kegiatan dan bahkan rasa keberanian.
4. Rajin, terampil, dan gembira perlu selalu diterapkan dalam setiap usaha dan kegiatan.
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-haari
1) Rajin
1.Biasakan membaca buku yang baik.
2.Biasakan untuk membuaat karya tulis.
3.Selenggarakan diskusi-diskusi untuk belajar; mengolah pikiran, mengemukakan pendapat.
4.Tentukan jadwal harian yang tetap untuk belajar.
Belajar selama dua jam sehari adalah layak.
5.Atur kegiatan dengan menyesuaikan dengan kegiatan di sekolah, di rumah dan Gerakan Pramuka.
6.Membiasakan untuk menyusun jadwal kegiatan sehari-hari.
2) Bekerja
1. Jelaskan bahwa dibalik kesulitan, kegagalan, dan kekewaan selalu terdapat hal-hal yang baik dan berguna.
2. Biasakan bekerja menurut manfaat dan disesuaikan dengan kemampuan.
3. Jangan terlula cepat menegur, mengkertik atau menyalahkan orang lain.
4. Hargai dan atonjolkan suatu prestasi kerja.
5. Berikan beban dan tugas yang terus berkembang.
6. Berusaha untuk bekerja dengan rencana.
7. Bergembiralah dalam tiap usaha.
8. Selesaikan setiap tugas pekerja, jangan tunda sampai esok hari.
3) Terampil
1. Pilihlah suatu jenis kemahiran dan keahlian yang sesuai dengan bakat.
2. Latih terus-menerus.
3. Jangan cepat puas setelah selesai mengerjakan sesuatu.
4. Mintalah tuntunan dari orang yang lebih berpengalaman.
5. Jangan menolak tugas pekeerjaan apa pun yang diberikan pada Saudara.
Laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang ada.
7. Darma ketujuh: Hermat, cermat, dan bersahaja
a. Pengertian
1) Hemat
1. Hemat bukan beraaati “kikir” tetapi lebih terarah kepada dapatnya seorang Pramuka melakukan dan mengunakan suatu secara tepat menurut kegunaannya.
2. Secara rohaniah, dapat berarti suatu usaha memerangi hawa nad\fsu manusia dari keinginan berlebihan yang merugikan diri sendiri dan orang lain; (uang, mendisiplinkan diri sendiri).
Menghemat bukan berarti a social tapi untuk lebih memungkinkan dalam memberi kemungkinan usaha social ke pihak lain, (luang, tenaga, waktu dan sebagainya) yang lebih menguntungkan.
3. Secara material, dapat berarti memanfaaatkan sesua(materi) menurut keperluan sehingga usaha tidak berguna dapat dibendung sehingga dapat berguna bagi dia sendiri dan ornag lain.
2) Cermat
Cermat lebih berarti “ teliti” sikap lakku seorang Pramuka harus senantiasa teliti baik terhadap dirinya sendiri (introspeksi) maupun yang datangnya dari laur dirinya sehingga ia senantiasa waspada.
Hal ini dapat dilakukan melalui proses berfikir, mengitung, dan mempertimbangkan segala sesuatu, untuk berbuat. Seorang Pramuka harus cerdas, terampil agar ia senantiasa terhindar dari kekeliruan dan kesalahan.
Ia harus berusaha untuk berbuat sesuatu dengan terencana dan yang bermanfaat.
3) Bersahaja
Hal ini lebih berarti, sederhana kesederhanaan yang wajar dan tidak berlebih-lebihan sehingga dapat memberi kemungkinan penggambaran jiwa untuk (penampilan diri) dan menimbulkan kemampuan untuk hidup dengan apa yang didapat secaara halal tanpa merugikan diri sendiri dan ornag lain. Ia harus dapat menyerasikan antara keinginkan dan kemampuan, Bersahaja juga dapat berarti keberanian untuk menyatakan sesuatu yang sebenarnya.
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
1. Menggunakan waktu dengan tepat ke sekolah, tidur, makan, latihan dan sebagainya.
2. Tidak ceroboh.
3. Bertindak dengan teliti pada waktu yang tepat agar ia tidak dirusakkan oleh keinginan jahat dari luar.
4. Sadar akan dirinya sebagai suatu pribadi.
5. Berpakaian yang sederhana tanpa perhiasan yang berlebihan-lebihan
6. Meneliti sahulu sebellllum berbuat sesuaatu agar terjadi ketepatan di dalam pelaksanaannya.
7. Penggunaan listrik (siang hari dimatikan).
8. Pengguna air tidak terbuang percuma.
9. Memeriksa pekerjaan sebellllum diserahkan kepada Pembina.
10. Menggunakan uang jajaan dengan hemat.
11. Membiasakan anak belanja kewarung dan pasar dengan teratur.
12. Memberi anak tanggung jawab untuk tugs di rumah dan lain=lain.
13. Membiasakan untuk menabung
14. Bekerja berdasarkan manfaat dan rencana.
8. Darma kedelapan: Disiplin, berani dan Setia
a. Pengertian
1. Disiplin dalam pengertian yang luas berarti paaaaaatuh dan mengikuti pemimpin dan atau ketentuan dan peraturan.
2. Dalam pengertian yang lebih khusus, disiplin berti mengekang dan mengendalikan diri.
3. Berani adalah suatu sikap mental untuk bersedia menghadapi dan mengatasi suatu masalah dan tantangan.
4. Setia berarti tetap pada suatu pendirian dan ketentuan.
5. Dengan demikian, maka berdisiplin tidak secara membabi buta melaksanakan perintah, ketnetuan dan peraturan, sebagai manusia ciptaan Tuhan, seseorang harus berani berbuaaaat berdasarkan pertimbangan dan nilai yang lebih tinggi.
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-haaaari
1. Berusaha untuk mengendalikan dan mengaaaatur diri (self disiplin).
2. Mentaati peraaturan.
3. Menjalani ajaran dari ibadah agama,
4. Belajaaar untuk menilai kenyataan, bukti dan kebenaran suatu keterangan (informasi).
5. Patuh dengan pertimbangan dan keyakinan.
9. Darma kesembilan: Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
a. Pengertian dan Pelaksanaan dalan Hidup sehari-hari.
1.Yang dimaksud dengan bertanggungjawab ialah:
Pramuka itu bertanggungjawab atas segala sesuatu yang diperbuat baik atas perinnntah maupun tidak, terutama secara pribadi bertanggungjawab terhadap Negara, bangsa, masyarakat dan keluarga misalnya :
1. Segala sesuatu yng diperintahkan kepadanya, harus dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab.
2. Segala sesuatu yang dilakukan atas kehendak sendiri dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab.
3. Pramuka harus berani bertanggungjawab atas suatu tindakan yang diambil, di luar perintah yang diberikan kepadanya karena perintah tersebut tidak dapat atau sulit dilaksanakannya,
4. Seorang Pramuka tidak akan mengelakkan suaatu tanggungjawab dengan suatu alasan yang dicari-cari,
Tujuannya adalah mendidik dan memasukkan suaaatu tanggungjawab yang besar kepadanya.
2. Yang dimaksud dengan dapat dipercaya ialah: Pramuka itu dapat dipercaya, baik perkataannya maupun perbuatannya.
Misalnya:
1. Dapat dipercaya itu berarti juga jujur, yaitu jujur terhadap diri sendiri, terhadap anak didik dan terhadap orang lai n terutama yang menyangkut uang, materi dan lain-lain.
2. Pramuka dapat dipercaya atas kata-katannya, perbuatannya dan lain sebagainya, apa yang dikatakannya tidaklah suaaatu karangan yang dibuat-buat.
3. Apabila ia ditugaskan untuk melaksanakan sesuatu, maka ia dapat dipercaya bahwa ia pasti akan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya.
4. Dalam kehidupan sehari-hari dimana dan kapan pun juga Pramuka dapat dipercaya bahwa ia tidak akan berbuat sesuatu yang tidak baik, meskipun tidak ada orang yang tahu atau yang mengawasinya.
5. Selalu menepati waktu yang sudah ditentukan,
Tujuan adalah mendidik Pramuka menjadi oarnag yang jujur dan yang dapat dipercaya akan segalati ngkah lakunya.
10. Darma kesepuluh : Suci dalam pikiran Perkataan dan perbuatan
a. Pengertian
1. Seorang Pramuka dikatakan matang jiwanya, bila Pramuka itu dalam setiap tingkah lakunya sudah mengambarkan laku yang suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
2. Suci dalam pikiran berate bahwa Pramuka tersebut selalu melihat dan memikirkan sesuatu itu pada segi baiknya atau ada hikmahnya dan tidak terlintas sama sekali pemikiran ke arah yang tidak baik.
3. Suci dalam perkataan setiap apa yang telah dikatakan itu benar, jujur seerta dapat dipercaya dengan tidak menyinggung perasaan oeng lain.
4. Suci dalam peerbuatan sebagai akibat dari pikiran dan perkataan yang suci, maka Pramuka itu harus sanggup dan mampu berbuat yang baik dan benar untuk kepentingan Negara, bangsa, agama dan keluarga.
5. Dengan selalu melakukan pikiran, perkataan dan perbuatan yang suci akan menimbulkan pengertian dan kesadaran menurut siratan jiwa Pramuka sehingga Pramuka itu memukan dirinya sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka Antaranya: “…. Menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur, tinggi metal-moral budi pekerati dan kuat keyakinan beragamanya…”
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
1. Seorang Pramuka selalu menyumbangkan pikirannya yang baik, tidak berprasangka, dan tidak boleh mempunyai sikap-sikap yang teercela dan selalu menghargai pemikiran-pemikiran orang lain. Sehingga timbul salaing haarga menghargai sesame manusia dalam kehidupannya sehari-hari.
2. Seorang Pramuka akan selalu berhati-hati dan berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan diri aterhadap ucapannya, dan menjauhkan diri dari perkataan-perkataan yang tidak pantas dan menimbulkan ketidak percaayaan orang lain.
3. Seorang Pramuka akan menjadi contoh pribadi dalam segala tingkah lakunya dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang jelek yang terdapat dalam kehidupan masyarakat.
4. Setiap Pramuka mempunyai pegangan hidup yaitu agama, jelas di sini bahwa Pramuka itu beragama bukan hanya dalam pikiran dan perkataan belaka, tetapi keberagamaan Pramuka tercermin pula dalam perbuatan yang nyata.
5. Usaha agar Pramuka itu satu dalam kata dan perbuatannya.

D. Salam Pramuka
Salam adalah suatu tanda antara orang – orang yang terhormat. Dapat memberi salam kepada orang lain adalah suatu kehormatan yang istimewa, memberi salam itu hanya menyatakan bahwa kita bermaksud baik terhadap orang lain, dan tidak ada maksud kita merendahkan diri, jadi maksud dari salam pramuka adalah untuk memberikan penghormatan orang lain mendekatkan tali persaudaraan dan silaturahmi.
Jenis – jenis salam pramuka ada tiga :
1. Salam Janji yaitu tanda penghormatan yang dilakukan setiap pramuka sewaktu mendengar tri satya saat dibacakan dalam acara pelantikan atau ulang janji.
2. Salam Hormat adalah tanda penghormatan yang diberikan para pramuka yang ditujukan kepada pramuka tertinggi, bendera merah putih, tamu – tamu negara dan jenajah.
3. Salam biasa adalah tanda penghormatan yang diberikan atau disampaikan kepada sesama pramuka.




E. Stuktur Organisasi Gerakan Pramuka



















































F. Tanda Pengenal Gerakan Pramuka
Tanda Pengenal Gerakan Pramuka adalah tanda-tanda yang dikenakan pada pakaian seragam Pramuka, yang dapat menunjukkan diri seorang Pramuka, dan/atau Satuan, kemampuan, tanggungjawab, daerah asal, wilayah tugas, kecakapannya dan tanda penghargaan yang dimilikinya.
Tanpa Pengenal Gerakan Pramuka secara garis besarnya meliputi :
1) Tanda Umum
Yaitu tanda yang dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang telah dilantik, putera maupun puteri, misalnya tanda tutup kepala, setangan leher, dan sebagainya.
2) Tanda Satuan
Yaitu tanda yang dapat menunjukkan Satuan/Kwartir tertentu, tempat seorang Pramuka tergabung, dalam hal ini dimaksudkan mulai dari satuan terkecil di Gugusdepan sampai satuan tingkat nasional.
3) Tanda Jabatan
Yaitu tanda yang menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang dalam lingkungan Gerakan Pramuka.
4) Tanda Kecakapan
Yaitu tanda yang menunjukkan kecakapan, keterampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap dan usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai dengan golongan usianya.
5) Tanda Penghargaan
Yaitu tanda yang menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang, atas jasa, darma bakti, dan lain-lainnya, yang dianggap cukup bermutu dan berguna bagi Gerakan Pramuka, Gerakan Kepramukaan Sedunia, masyarakat, bangsa, negara, dan umat manusia.

G. Lambang Gerakan Pramuka
Seperti juga oragnisasi kepanduan memiliki tanda atau lambang begitu pula dengan Gerakan Pramuka. Tiap – tiap lambang mempunyai makna. Lamabang Gerakan Pramuka adalah Tunas Kelapa yang diciptakan oleh Kak Sunaryo Atmodipuro, seorang andalan Nasional yang pernah aktif bekerja di departemen pertanian. Lamabng Gerakan Pramuka ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional No. 06/KN/72 yang dikeluarkan pada tanggal 31 Januari 1972.
Lambang Gerakan Pramuka memiliki beberapa makna dengan uraian :
Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan CIKAL yang maksudnya adalah penduduk asli yang pertama yang menurunkan genarasi baru, kiasan ini memiliki makna bahwa setiappramuka merupakan inti dari kelansungan hidup bangsa.
Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga, maksud dari kiasan ini adalah setiap pramuka kuat dan sehat jasmani serta rohaninya.
Nyiur dapat tumbuh dimana saja yang membuktikan setiap pramuka dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan dimanapun dia berada dan dalam keadaan yang bagaimapun juga.
Pohon nyiur tumbuh lurus keatas merupakan kiasan bahwa setiap pramuka mempunyai cita – cita yang tinggi, lurus dan benar tidak mudah terombang – ambing atau terpengaruh.
Akar pohon tumbuh kuat dan erat didalam tanah, artinya setiap pramuka mempunyai tekad dan keyakinan yang kuat berdasarkan keyakinan yang baik dalam mencapai tujuan.
Nyiur adalah pohon serbaguna dari akar sampai keujung atas pohonnya, mengkiaskan bahwa setiap pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri untuk tanah airnya.






H. Pancasila
Negara kita, Republik Indonesia yang kita cintai ini, lahir pada tanggal 17 Agustus 1945, hari lahir negara republik indonesia tiap tahun kita peringati sebagai hari Proklamasi kemerdekaan bangsa indonesia, walayah negara kita meliputi wilayah dari sabang sampai merauke, wilayah itu juga dikenal dengan nama Nusantara. Segala sesuatu didalam wilayah itu di atur oleh pemerintah Republik Indonesia yang berpusat dijakarta. Negara indonesia didirikan oleh bangsa indonesia dengan dasar palsafah negara yaitu PANCASILA.
Dasar atau Palsafah suatu negara adalah ciri khas yang menunjukan kepribadian negara atau bangsa itu. Dasar atau palsafah itu terlihat pada pri kehidupan didalam negara itu.
Pancasila sebagai dasar negara republik indonesia wajib kita hayati dan kita amalkan sebagai watak bangsa, pancasila harus tercermin dan terwujud dalam sikap dan tingkah laku serta perbuatan kita dalam hidup sehari – hari.
Pancasila adalah dasar negara kita (idiologi), seperti tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea 4. kemudian untuk memudahkan mengamalkanya didalam kegiatan sehari – hari berdasarkan TAP MPR No. II/MPR/1978 dikeluarkanlah pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila atau disebut juga Eka Prateya Pancakarsa.

I. Sejarah Bendera Merah putih
Dalam sejarah indonesia terbukti bahwa bendera merah putih di kibarkan pada tahun 1292 oleh tentara jayakatwang ketika perang melawan kekuasaan kartanegara dari singosari (1222 – 1292). Sejarah itu ditulis dalam tulisan bahasa jawa kuno yang memakai tahun 1216 caka (1294 masehi), menceritakan tentang perang antara jayakatwang melawan R. Wijaya.
Prapanca didalam buku karangannya negara kartagama menceritakan tentang digunakannya warna merah putih dalam upacara – upacara hari kebesaran raja, pada waktu pemerintahan hayam wuruk yang bertahta di kerajaan majapahit tahu 1350 – 1389 M, menurut prapanca gambar – gambar yang dilukiskan pada kerata – kereta raja – raja yang menghadiri hari kebesaran itu bermacam – macam, anatara lain kereta raja puteri lasem dihiasi dengan gambar benteng putih, raja puteri daha dengan gambar buah maja berwarna merah.
Atas dasar uraian itu, bahwa kerajaan majapahit warnamerah dan putih merupakan warna yang dimuliakan.
Pada masa pergerakan warna merah dan putih ini sering dipakai sarana perjuangan dengan cara pemasangan hiasan diruangan – ruangan pertemuan misalnya pada kongres pemuda, banyak organisasi kepemudaan yang menggunakan warna merah dan putih. Bendera merah putih pertama kali di jahit oleh ibu patmawati istri presiden soekarno. Dikibarkan pertama kali oleh Latief Hendraningrat dihalaman gedung yang dipergunakan untuk mengumandangkan teks ploklamasi yaitu di Jalan penggansaan timur No. 56 Jakarta.
Secara rutin tiap tahunnya merah putih yang sekarang disebut bendera pusaka dikibarkan dihalam istana negara setiap tanggal 17 agustus, bendera pusaka disimpan diruang sunyi di monumen nasional (Monas).
Kiasan warna – warna bendera merah putih adalah merah bearti berani dan putih berarti suci, jadi arti kiasan bendera merah putih adalah bangsa indonesia sebagai bangsa yang berani karena dilandaskan kebenaran, tidak melaksanakan kehendak pada negara lain menjaga ketertiban dan persaudaraan dunia.

J. Lagu Indonesia Raya
Sikap yang harus diperlihatkan setiap pramuka jika mendengar lagu kebangsaan adalah dengan sikap sikap sempurna, mendengarkan dengan hidmat dan mengikuti lagu dari awal sampai akhir. Lagu indonesia raya diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman seorang anggota organisasi kepemudaan yang aktif juga sebagai seorang wartawan. Lagu ini pertama kali dikumandangkan pada kongres pemuda II tahun 1928 dengan menggunakan alat musik biola. Pada waktu itu banyak peserta kongres yang sempat meneteskan air mata ketika mendengar lagu indonesia raya, lagu kebangsaan ini diatur dalam pasal 36 UUD 1945.
K. Lambang Negara Republik Indonesia
Lambang Negara Republik Indonesia adalah burung garuda pancasila, orang yamg disebut pencipta lambang negara tersebut adalah MR. Muh. Yamin, burung garuda diambil dari ceria – cerita yang terdapat pada relif candi – candi kerajaan jaman dahulu, yang menceritakan seekor burung yang gagap perkasa.
Burung garuda pancasila mempunyai bulu – bulu :
1. Berjumlah 17 helai pada sayap (melambangkan tanggal 17 Agustus 1945)
2. Berjumlah 8 helai pada ekornya (melambangkan bulan Agustus)
3. berjumlah 19 helai dibawah leher dan pada lehernya 45 (melambangkan tahun 1945)
kepala burung garuda menengok kesebelah kanan yang bermakna bangsa indonesia senantiasa bergerak maju kearah pembangunan, pada dadanya bergantung prisai yang berbentuk jantung melambangkan keberanian dan kekuatan bangsa indonesia. Dalam prisaitersebut terdapat lima gambar yang melambangkan:
1. Gambar bitang (melambangkan sila Ketuhanan yang Maha Esa)
2. Gambar rantai baja (menggambarkan sila kemanusiaan yang adil dan beradab)
3. Gambar beringin (melambangkan sila persatuan indonesia).
4. Gambar kepala banteng (melambangkan sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan)
5. Gambar padi dan kapas (melambangkan sila keadilan sosial bagi seluruh rayat indonesia)
6. Garis melintang pada prisai yang digambar tebal melambangkan bahwa indonesia dilalui oleh garis katulistiwa.
7. kaki burung garuda mencekram sebuah pita yang melengkung keatas dengan tulisan bineka tunggal ika yang artinya adalah kita bangsa indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa, kesenian, bahasa, adat istiadat dan agamatetapi kita merupakan satu bangsa, dengan satu kebudayaan nasional dengan satu bahasa nasional.

L. Sejarah sumpah pemuda
Sumpah pemuda adalah ikrar yang dihasilkan para pemuda indonesia sewaktu pada masa – masa pergerakan yaitu kongres pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928 di jakarta. Arti sumpah pemuda bagi bangsa indonesia, suatu pengakuan seluruh bangsa indonesia yang :
1. Bertanah air satu, tanah air indonesia
2. Berbangsa satu, yaitu bangsa Indonesia
3. Berbahasa satu, yaitu bangsa Indonesia.
Pada masa – masa itu kita diwakili para pemuda pelajar dan mahasiswa baik di tanah air maupun yang menimba ilmu di eropa, mulai menyadari arti pentingnya persatuan untuk mencapai kemerdekaan bangsa, setelah berabad abad bangsa ini di jajah dan gagal merdeka karma berjuang sendiri – sendiri.
Kongres pemuda II ini dihadiri banyak organisasi kepemudaan dan oraganisasi pergerakan nasional, dalam kesempatan ini pula WR. Supratman mengumandangkan lagu Indonesia raya.

M. Sejarah perjuangan bangsa
Ditengah – tengah keterbelakangan dan kemiskinan bangsa kita ada beberapa orang putra bangsa kita yang sadar akan nasib bangsanya. Mereka mulai membangkitkan bangsanya sejak tahun 1908 dengan gerakan budi utomo yang dipelopori oleh Dokter Wahidin Sudiro Husodo, Dokter Sutomo dan kawan – kawannya. Oleh karena itu, tahun 1908 terkenal sampai sekarang sebagai tahun kebangkitan nasional. Pemuda – pemuda pelopor dan penggerak kebangkitan nasional itu menyebarkan dan mengembangkan kesadaran nasional dikalangan bangsanya.
Tidak ada usaha yang sia – sia, dalam waktu tidak lama timbulah perkumpulan dan gerakan pemuda yang tersebar diseluruh tanah air dan mencapai puncaknya pada tanggal 28 oktober 1928, yaitu kongres pemuda Indonesia. Dalam konres itu dilahirkan sumpah pemuda,mereka berikrar mengakui satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Para pemuda sadar akan tugasnya terhadap kehidupan bangsanya mereka datang dari seluruh kawasan tanah air dan bersatu padu. Semangat Indonesia mereka pupuk, mereka kembangkan dan mereka tempa sehingga menjadi semangat dan kuat dan tidak akan mundur. Muhamad Yamin memipin Indonesia muda, wage Rudolf supratman menciptakan lagu Indonesia raya, bung karno membentuk partai nasional Indonesia, demikian juga halnya dengan tokoh – tokoh pemuda yang lain, seperti bung hataMr. Sartono, H.O.S. Cokroaminoto dan Ki Hajar Dewantoro, semua membawa pesan satu yaitu Indonesia merdeka. Tujuan perjuangan mereka sekalipun bentuk dan wadahnya berbeda – beda tetap satu yaitu Indonesia merdeka. Gerakan mereka menjadi gerakan kemerdekaan, sudah barang tentu gerakan kemerdekaan itu tidak sedikit mendapat rintangan dan hambatan bahkan banyak mendapat perlawanan yang kerasdari kaum penjajah. Banyak tokoh pemuda pemimpin gerakan kemerdekaan yang dijebloskan kedalam penjara, dibuang kedigul, plores, banda dan tempat lain. Bahkan tidak sedikit yang dibunuh. Karena semangat persatuan dan kesatuan Indonesia makin membara, tidakan kaum penjajah terhadap pelopor gerakan kemerdekaan itu tidak mengecilkan hati, tapi mengobarkan api perjuangan , menggelorakan semangat, menghacurkan segala rintangan dan meningkatkan keberanian berkorban jiwa raga demi kejayaan Indonesia merdeka. Penjajah belanda ddihancurkan jepang dan jepang menjajah Indonesia dengan sikap yang lebih kejam lagi. Akan tetapi semua itu hanya mendewasakan perjuangan bangsa Indonesia didalam mencapai Indonesia merdeka.

N. Susunan pemerintahan dari pusat sampai ke daerah
Negara kita adalah negara yang menganut sistem trias politika dengan beridiologikan Pancasila, yang dilamnya terdapat :
1. Eksekutif (Pemerintah)
Eksekutif adalah pemerintahan mulai dari tingkat pusat yaitu presiden dan wakil presiden, dibantu oleh para mentri, gubernur, bupati/wali kota, camat, kepala desa sampai tingkat yang paling bawah yaitu Rw dan Rt.
2. Legislatif (MPR/DPR)
Lembaga Legislatif adalah wakil – wakil rakyat yang dipilih lewat pemilihan umum yang menduduki jabatan sebagai anggota DPR yang bertugas mewakili rakyat untuk menyampaikan aspirasinya.
3. Yudikatif (Lembaga Hukum)
Lembaga Yudikatif adalah lembaga penegak hukum yang bertugas menegakan hukum dengan seadil – adilnya.

O. Berpakaian rapi
Sebagai cerminan pemuda generasi penerus bangsa yang dalam hal ini pramuka penegak merupakan tulang punggung negara yang memiliki kewajiban mengisi kemerdekaan dengan semangat kemerdekaan maka salah satunya dapat dicerminkan dengan bagai mana dia berpakaian yang rapi sesuai aturan yang ada, terutama dalam berpakaian pramuka. Kwartir Nasional telah menerbitkan berbagai aturan tentang petunjuk penyelenggaraan seragam pramuka yang kesemuanya telah diatur mulai dari atas yaitu kepala sampai keujung kaki tentang apa saja yang harus dipakai dan tatacara penggunaannya. Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa berpakaian yang rapi adalah berpakaian yang disesuaikan dengan aturan yang dibuat oleh Kwarnas tentang Seragam Pramuka.
Contoh Seragam Pramuka Putra dan Putri :






























P. Bahan makanan yang bergiji
Makanan yang bergiji adalah makan yang mengandung empat sehat lima sepurna yang didalamnya mengandung Karbohidrat (Nasi), Protein (Lauk – Pauk), lemak, Vitamin (Buah – Buahan), mineral (Air), kalori, kalsium atau Zat – zat lain yang yang dapat menyehatkan tubuh.


Q. Penyakit – penyakit rakyat
Diantara yang harus diwaspadai adalah mengenai beberapa penyakit menular, sebab, jika tidak cepat – cepat ditanggulangi, jenis – jenis penyakit ini sebabagian besar dapat mengakibatkan epidemi atau wabah.
Contoh penyakit menular :
1. Malaria, penyebabnya adalah plasmodium (sejenis protojoa bersel satu) penularannya melalui Nyamuk Anopheles (betina), dimana jenis – jenis malaria adalah malaria tropycana, malaria tertiana, malaria quartana.
2. Demam berdarah, penyebabnya adalah virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk aides aegypty.
3. Thypus (tipes) penularannya melalui makanan dan minuman (pencemaran), penderita penyakit ini harus banyak beristirahat makan dan minum.
4. kolera, penyebabnya adalah bakteri klorera yang pertama kali ditemuka oleh Robert Koch di tahun 1883 bisa menjadi wabah yang mematikan, penularannya melalui makan dan minuman.
5. Pes, penyebabnya adalah bakteri pes yang bisa ditularkan oleh binatang pengerat, misalnya tikus.
6. Influensa (flu), penularanya melalui pernapasan, penyebabnya adalah virus influensa.
7. Lepra atau kusta, penyakit yang mengerikan yang pada zaman dahulu sering disebut sebagai penyakit kutukan pada manusia kiriman tuhan. Gejala – gejalanya adalah rontoknya bagian – bagian tubuh, penyebabnya masih belum diketahui.
8. Cacar, penularannya melalui pernapasan dan sentuhan atau kontak badan, jika terjadi wabah atau epidemi, tingkat kematian sangat tinggi.
9. Mata, penyebabnya adalah berbagai macam virus penularannya melalui kontak badan.
10. Rabies, penyebabnya adalah virud rabies yang terdapat pada kelenjar ludah hewan yang mengidap rabies , cara penularanya dengan gigitan, hewan pengidap rabies takut air.
11. Polio adalah penyakit lumpuh yang biasanya menyerang anak – anak, penyebabnya ada virus folio, penularannya melalui pencernaan dan pernapasan.
12. Penyakit kelamin, seperti syphilis dan gonorhoe, penularannya melalui hubungan langsung atau keturunan, penyakit ini bisa terjankit dari cara hidup yang tidak sehat.
13. Cacingan, penyakit ini banyak sekali jenisnya tetapi yang paling terkenal adalah penyakit cacingan yang diakibatkan oleh cacing pita, cacing tambang dan cacing keremi.
14. Aids (acquire immune deficiency syndrome), penyakit dimana seorang kehilangan daya tahan tubuhnya, penyakit ini disebabkan virus HIV (Human Immuno Virus) sampai saat ini belum ditemukan obat yang baik , cara penularanya bisa melalui hubungan seks.
Ramuan – Ramuan Berhasiat :
Air teh kental untuk pengobatan pusing atau sakit kepala.
Air batok kelapa untuk pengobatan demam, sakit tenggorokan.
Air jahe untuk pengobatan perut kembung.
Air buas sawo muda untuk sakit perut.
Alpukat untuk pengobatan sakit perut.
Air pisang klutuk untuk pengobatan sakit perut.
Asem untuk pengobatan sakit tenggorokan.
Belimbing manis untuk pengobatan sariawan.
Belimbing wuluh untuk pengobatan tekanan darah tinggi dan obat batuk.
Calincing untuk pengobatan batuk dan sariawan.
Duku untuk pengobatan disentri.
Jambu batu untuk pengobatan sakit perut
Jeruk bali untuk pengobatan sakit tenggorokan.
Jeruk mipis untuk pengobatan mual dan sakit tenggorokan.
Kangkung (akarnya) untuk pengobatan wasir (ambeien)
Karet daunnya untuk pengobatan obat bisul (obat luar)
Ketela pohon untuk pengobatan penyakit beri – beri
Mentimun untuk pengobatan kulit dan demam.
Kumis kucing untuk pengobatan kencing batu dan ginjal.
Lidah buaya untuk pengobatan penumbuh rambut, obat batuk dan tenggorokan.
Melatik untuk pengobatan cuci mata.
Nanas untuk pengobatan obat cacing, radang pada amandel dan diare.
Nangka untuk pengobatan obat sakit perut.
Sirih untuk pengobatan sariawan atau mimisan.
Tembakau untuk pengobatan keracunan dan obat penenang.
Temulawak untuk pengobatan pencernaan.

R. Adat sopan santun pergaulan indonesia
Adat sopan santun adalah salah satu kepribadian bangsa indonesia, dan sudah sepantasnya para anggota pramuka mengetahui bagaimana sebenarnya adat sopan santun bangsa indonesia, seperti :
1. Menghormati orang tua.
2. Menghormati tamu
3. Saling kunjung mengunjungi
4. Berbicara lemah lembut
5. Menghormati dan menghargai tetangga.
6. bergotong royong.



S. Kompas
a) Kompas adalah alat bantu untuk menentukan arah mata angin. Bagian-bagian kompas yang penting antara lain :
1. Dial, yaitu permukaan di mana tertera angka dan huruf seperti pada permukaan jam.
2. Visir, yaitu pembidik sasaran
3. Kaca Pembesar, untuk pembacaan pada angka
4. Jarum penunjuk
5. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45
6. Alat penggantung, dapat juga digunakan sebagai penyangkut ibu jari untuk menopang kompas pada saat membidik.

















b) Angka-angka yang ada di kompas dan istilahnya
North = Utara = 0
North East = Timur Laut = 45
East = Timur = 90
South East = Tenggara = 135
South = Selatan = 180
South West = Barat Daya = 225
West = Barat = 270
North West = Barat Laut = 325

c) Cara Menggunakan Kompas
1. Letakkan kompas anda di atas permukaan yang datar. setelah jarum kompas tidak bergerak lagi, maka jarum tersebut menunjuk ke arah utara magnet.
2. Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar. Miringkan sedikit letak kaca pembesar, kira-kira 50 di mana berfungsi untuk membidik ke arah visir dan mengintai angka pada dial.
3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca pembesar






T. Keagamaan
1. Kalimat Shahadat adalah Ashadduallaillahaillolloh, waas’haduanna muhamadarosullulloh, artinya aku bersaksi tiada tuhan selain alloh dan aku bersaksi nabi muhamad itu utusan alloh.
2. Rukun iman diantaranya :
Iman kepada Alloh
Iman kepada malaikatnya alloh
Iman kepada kitab – kitabnya alloh
Iman kepada rosul – rosulnya alloh
Iman kepada hari akhir
Iman kepada kodho dan kodhar.
3. Rukun islam diantaranya
Shahadat
Sholat
Jakat
Puasa
Munggah haji bagi orang yang mampu.
4. Riwayat nabi Muhamad SAW :
Rasullulloh dilahirkan di kota mekah yang lahir pada tanggal 12 robiul awal tahun gajah, ayahnya bernama abdulloh dan ibunya bernama siti aminah, sejak kecil nabi muhamad telah ditinggalkan oleh kedua orang tuanya dan dibesarkan oleh pamannya bernama abu mutholib, rosul menikah dengan seorang janda kaya bernama siti khodijah, bersama siti khodijahlah rosul berjuang menyebarkan agama islam sampai kekayaan siti khodijah habis dipakai memperjuangkan agama Alloh. Nabi muhamad pertama kali menerima wahyu pada usia 40 tahun di Gua Hiro yaitu Surat Al-alaq ayat 1 – 5, yang isi kandungannya memerintahkan untuk membaca, karena pada masa itu orang arab terkenal dengan zaman jahiliyah yaitu zaman kebodohan, maka ayat yang pertama turunpun perintah untuk membaca agar supaya manusia mau belajar keluar dari kebodohan itu. Dengan adanya rosullulloh dan segala perjuangannya hingga menjadikan mekah sebagai kota yang maju. Akhirnya rosullulloh wapat pada usia 63 tahun dan sebelum beliau wapat ada satu ayat yang terakhir diturunkan yaitu surat al-maidah ayat 3 dengan terjemahan ayat ” Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. Dengan kata lain Rosul adalah panutan kita semua, yang ajarannya kita pegang teguh dan beliau adalah contoh yang patut kita teladani dalam berbagai hal kehidupan.

















MATERI PENEGAK LAKSANA


 Rajin dan aktif mengikuti pertemuan Ambalan
Indikator yang menjadikan penilaian Rajin dan Aktif mengikuti pertemuan ambalan adalah :
Selalu hadir dalam kegiatan latihan mingguan yang diselenggarakan oleh Ambalan.
Selalu mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh ambalan.
Menjalankan tugas piket di sekretariat pramuka dengan baik dan penuh tanggung jawab.
Tidak pernah terlambat bila ada pertemuan kepramukaan yang diselenggarakan oleh dewan ambalan.
Selalu patuh dan taat terhadap adat ambalan yang telah ditetapkan dalam Mubal
Selalu datang 5 menit sebelum acara dimulai dalam berbagai kegiatan.

 Tri Satya dan Dasa Darma
1. Dasadarma adalah ketentuan moral. Karena itu, Dasadarma memuat pokok-pokok moral yang harus ditanamkan kepada anggota Pramuka agar mereka dapat berkembang menjadi manusia berwatak, warga Negara Republik Indonesia yang setia, dan sekaligus mampu menghargai dan mencintai sesame manusia dan alam ciptaan Tuhan Yang Mahaesa.
2. Republlik Indonesia adalah Negara hukum yang berdasarkan falsafah Pancasila, Karena itu, rumusan Dasadarma Pramuka berisi penjabaran dari Pancasila dalam kehidupannya sehari-hari.
3. Dasadarma yang berarti sepuluh tuntunan tingkah laku adalah sarana untuk melaksanakan satya (janji, ikar, ungkapan kata haaati). Dengan demikian, maka Dasadarma Pramuka pertama-tama adalah ketentuan pengamalan dari Trisatya dan kemudian dilengkapi dengan nilai-nilai luhur yang bermanfaat dalam tata kehidupan.

Penjelasan masing-masing Darma
1. Darma pertama: Takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa
1. Pendahuluan
Apa yang tercantum di dalam Trisatya tentang menjalankan kewajiban terhadap Tuhan dan yang terdapat dalam Dasadarma pertama sudah harus sedikit dibedakan bahwa:
Di dalam Trisatya, ungkapan itu merupakan janji (ikrar) seseorang yang diresapkan dalam hati atau dirinya sedangkan dalam hati atau dirinya sedngkan yang ada di dalam Dasadarma pertama adalah perwujudannya secara kongret dalam tingkah laku ataupun sikapnya,
Atau dengan kaata lain yang ada di dalam Trisatya itu merupakan sesuatu yang ada di dalam batin dan yang terdapat di dalam darma adalah yang tampak lahiriah. Oleh karena itu yang terdapat di dalam Dasadarma bukanlah suatu pengulangan, tetapi penekan
2. Pengertian
1.Takwa
1. Pengertian takwa adalah bermacam-macam, antara lain: bertahan, luhur, berbakti, mengerjakan yang utama dan meninggalakan yang tercela, hati-hati, terpelihara, dan lain-lain.
2. Pada hakekatnya takwa adalah usaha dan kegiatan seseorang yang sangat utama dalam perkembangan hidupnya. Bagi bangsa Indonesia yang berketuhanan Yang Mahaesa, yang menjadi tujuan hidupnya adalah keselamatan, perdamaian, persatuan dan kesatuan baik didunia maupun dikhirat, Tujuan hidup ini hanya dapat dicapai semata-mata dengan takwa kepada Tuhan Ynag Mahaesa, yaitu:
1. Bertahan terhadap godaan-godaan hidup, berkubu dan berperisal untuk memelihara diri dari dorongan hawa nafsu.
2. Taat melaksanakan ajaran-ajaran Tuhan, mengerjakan yang baik dan berguna serta menjauhi segala yang buruk dan yang tidak berguna bagi dirinya maupun bagi masyarakat serta seluruh umat manusia.
3. Mengembalikan, menyerahkan kepada Tuhan segala darma bakti dan amal usahanya untuk mendapatkan penilaian; sebagaimana Tuhan menghendaki sikap ini merupakan sikap seseorang kepada pribadi lain yang dianggap mengatasi dirinya, bahkan mengatasi segala-galanya, sehingga seseorang menyatakan hormat dan baktinya, serta memuji, meluhurkan dan lain-lain terhadap pribadi lain yang dianggap Mahaagung itu,
2. Tuhan
Di sini kita dapat mencoba memahami pengertian kita tentang Tuhan baaik berpangkal dari kemanusiaan yang antara lain dianugerahi akal budi, maupun dari wahyu Tuhan sendiri yang terdapat dalam kitab suci yang diturunkan kepada kita melalui para Nabi/ Rosul.
1. Dari segi kemanusiaan (akal budi), Tuhan adalah zat yang ada secara mutlak yang ada dengan. Zat yang menjadi sumber atau sebab adanya segala sesuatu di dalam alam semesta (couse prima atau sebab pertama).
Karena itu, Dia tidak dapat disamakan atau dibandingkan dengan apa saja yang ada. Dia mengatasi, melewati, dan menembus segala-galanya.
2. Dari wahyu Tuhan sendiri yang dianugerahkan kepada kita melalui firman atau sabdaNya di dalam Kitab suci, kita dapat mengetahui bahwa Dia adalah pencipta Yang Maha Kuasa, Maha Murah, lagi Maha Penyayang Tuhan menjadikan alam semesta termasuk manusia tanpa mengambil suatu bahan atau menggunakan alat. Hanya kaarena afirman-Nya, alam semesta ini menjadi ada. Yang semula tidak ada menjadi ada, dari tingkat yang paling rendah sampai tingkat yang paling tinggi dan luhur. Dari yang tiada bernyawa kepada yang bernyawa dan berjiwa, Dari hasil karya Tuhan itu, kita dapat mengenal segala macam sifat Tuhan yang melebihi dan mengatasi apa yang terdapat di dalam alam semesta ini, terutama dari wahyu Tuhan sendiri. Kita juga dapat memahami kegaiban Tuhan. Oleh karena itu, kita tidak dapat membandingkan zat kodrat sifat Ilahi dengan yang ada dalam ala mini. Hal ini juga termasuk dengan sifat Tuhan Yang Mahaesa. Namun sebagai insane manusia, kita akan berusaha memahami apa arti esa pada Tuhan itu.
3. Esa= satu/tunggal.
Maksudnya bukanlah “satu” yang dapat dihitung. Satu yang dapat dihitung adalah satu yang dapat dibagi atau disbanding-bandingkan. Maka, satu atau esa pada Tuhan adalah mutlak. Satu/tunggal yang tidak dapat dibagi-bagi dan dibandingkan.
“Tiada Tuhan selain Allah”.
3. Berbicara tentang pengertian taakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa tidak dapat dipisahkan daari pengertian moral, budi pekerti, dan akhlak.
Moral, budi pekerti atau akhlak adalah sikap yang digerakan oleh jiwa yang menimbulkan tindakan dan perbuatan manusia terhadap Tuhan, terhadap sesamamanusia, sesame makhluk, dan terhadap diri sendir. Akhlak terhadap Tuhan Yang Mahaesa meliputi cinta, takut, harap, syukur, taubat, ikhlas terhadap Tuhan, mencintai atau membenci kare Tuhan. Akhlak terhadap Tuhan Yang Mahaesa mengandung unsure-unsur takwa, berimankepada Tuhan Yang Mahaesa, dan berbudi pekerti yang luhur.
Akhlak terhadap sesame manusia atau terhadap masyarakat mencakup berbakti kepada orang tua, hubungan baik antara sesame, malu, jujur, ramah, tolong menolong, harga menghargai, memberi maaf, memelihara kekeluargaan, dan lain-lainnya. Akhalakterhadap sesame manusia mengandung unsur hubungan kemanusia mengandung unsure hubungan kemanusiaan yang baik akhlak terhadap sesama akhluk Tuhan yang hidup ataupun benda mati mencakup belas kasih, suka memelihara, beradab, dan sebagainya,
Akhlak terhadap sesame makhluk Tuhan mengandung unsure peri kemanusiaan.
Akhlak terhadap diri sendiri meliputi: memelihara harga diri, berani membela hak, rajin tanggungjawab, menjauhkan diri dari takabur, sifat-sifat bermuka dua sifat pengecut, dengki, loba, tamak, lekas putus asa, dan sebagainya.
Akhlak terhadap diri sendiri mengandung unsure budi pekerti yang luhur, berani mawas diri, dan mampu menyesuaikan diri.
3. Pelaksanaan
1. Sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka yang mengarahkan anak didik menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur, dan juga karena falsafah hidup bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila, maka sudahseharusnyalah iman kepada Tuhan dari masing-masing anak didik itu diperdalama dan diperkuat.iman anak didik kepada Tuhan itu bellum cukup kalau hanya kita berikan pengajaran lisan/tertullis tanpa ada perwujudan kongkret dalam tingkah lakkku kehidupan anak didik.
Maka, apa yang diimani dari agama dan kepercayaan tentang Tuhan haruslah dijabarkan dalam sikap hidupnya yang nyata dan dapat dirasakan oleh llingkungannya, karena itu akan terdapat kepicangan apabila Gerakan Pramuka hanya dapat mengemukakan ajaran tentang takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa ini, tetapi kurang memberikan bimbingan dan kesempatan kepada peserta didik untuk melaksanakan darmanya yang pertama ini. Untuk mewujudkan cita-cita Gerakan Pramuka, dalam hal ini banyak caran dan metode yang dapat dilaksanakan, sesuai dengan tingkat umur dan kemampuan anak didik dan kepercayaan masing-masing.
Cara atau metode dapaat berlainan, tetapi tujuannya kiranya hanya satu, ialah terciptanya manusia Indonesia yang utuh dan sempurna (Pancasilais).
Segala macam ketentuan moral/kebaikan yang tersimpan dalamajaran agama (seperti tertera dalam darma-darma yang berikut)seharusnyalah dikembangkan dalam sikap hidup anak didik. Darma-darma itu merupakan bentuk-bentuk perwujudan kongret dari takwanya kepada Tuhan di samping doa, sembahyang, dan bentuk peribadatan lain.
Sebagai Contoh.
Sikap cinta dan kasih saying, setia, patuh, adil, jujur, suci,dan lain-lain adalah merupakan pengejawantahan dan perwujudan dari ketakwaan seseorang kepada Tuhan. Sulit untuk mengatakan bahwa sebenarnya tidak jujur orang mengarahkan dia itu takwa kepada Tuhan, tetapi dalamhidupnya dia bertindak dan bersikap membenci, curang, tidak adil, dan sebagainya terhadap sesamanya.
2. Maka dari itu, dalam prakteknya, mengembangan ketakwaan kepada Tuhan dapat dilaksanakan dalam segala kegiatan kepramukaan mulai dari bermain dampai kepada bekerja sama dan hidup bersama.
Dalam kegiatan permainan, kita sudah dapat menamkan sifat-sifat jujur, patuh, setia dan tabah.
Kalau anak sudah dibiasakan bermaian seperti itu, maka dia akan berkembang menjadi pribadi yang baik, berwatak luhur dan berkepribadian.
Akhirnya, akan berguna bagi sesame manusia, masyarakat, bangsa dan negaranya. Semua ini tiada lain didasarkan pada takwanya kepada Tuhan.
3. Menuntun anak untuk melaksanakan ibadah,
4. Menyelenggarakan peringatan-peringatan hari besar agama.
5. Menghormati orang beragama lain.
6. Menyelenggarakan cermah keagamaan.
7. Menghormati orang tua.


2. Darma kedua: Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
a. Pengertian
1. Tuhan Yang Mahaesa telah menciptakan seluruh alam semesta yang terdiri dari manusia, binatang, tumbuhan-tumbuhan, dan benda-benda alam.
Bumi, alam, hewan, dan tumbuh-tumbuhan tersebut diciptakan Allah bagi kesejahteraan manusia.Karena itu, sudah selayaknya pemberian Allah ini dikelola, dimanfaatkan, dan dibangun.
Sebagai makhluk Tuhan yang lengkap dengan akal budi, rasa, karsa dan karya, serta dengan kelima inderia manusia patut mengetahui makna seluruh ciptaana-NYa.
Wajar dan pantaslah Pramuka, secara alamiah, melimpahkan cinta kepada alam sekitarnya (benda alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan), kasih sayang kepada sesama manusia dan sesama hidup serta menjaga kelestariannya.
Kelestarian benda alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan perlu dijaga dan dipelihara kaarena hutan tanah, pantai, fauna, dan flora serta laut merupakan sumber alam yang perlu dikembangan untuk menunjang kehidupan generasi kini dan dipelihara kelestariannya untuk kehidupan generasi mendatang.
Di samping itu, sebagai Negara kepulauan pemanfaatan wilayah pesisir dan lautan yang sekaligus memelihara kelestarian sumber ala mini dengan menanggulangi pencemaran laut, perawatan hutan, hutan bakau dan hutan payau, serta pengembangan budi daya laut menduduki tempat yang penting pula.
2. Yang dimaksud dengan cinta dan kasih saying apabila manusia dapat ikut merasakan suka dan derita alam sekitarnya khususnya manusia. Kelompok-kelompok manusia ini merupakan bangsa-bangsa dari Negara yang terdapat di dunia ini. Bila kita ingindan mau mengerti dan bergaul dengan bangsa lain maka rasa kasih sayanglah yang dapat mendekatkan kita dengan siapa pun. Dengan demikian, akan terciptalah perdamaian dan persahabatan antar manusia maupun antar bangsa.
Khususnya sebagai seorang Pramuka menganggap Pramuka lainnya baik dan Indonesia maupun dari bangsa lain sebagai saudaranya kaarena masing-masing mempunyai satya dan darma sebagai ketntuan moral. Pramuka Indonesia yang bertujuan menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur sudah sepantasnyalah jika ia berusaha meninggalkan watak yang dapat menjauhkan ia dengan ciptaan Tuhan lainnya dengan memiliki sifat-sifat yang penuh rasa cinta dan kasih saying.
3. Darma ini adalah tuntunan untuk mengamalkan sila kedua dari Pancasila
b. Pelaksanaan dalam hidup sehari-hari.
1) Membawa peserta didik kea lam bebas kebun raya agar mengetahui dan mengenal berbagai jenis tumbuhn-tumbuhan, Anjurkanlah kepada meereka memelihara tenaman di rumah masing-masing. Hal ini dapat dijadikan persyaratan untuk mencapai tanda kecakapan khusus.
2) Begitu pula halnya sikap kita terhadap binatang, perkenalakan peserta didik dengan sifat masing-masing jenis binatang untuk mengetahui manfaatnya. Anjurkan juga memelihara dengan baik binatang yang mereka miliki.
 Kasih sayang sesama manusia tidak lepas dari perwujudan kerendahan diri manusia sebagai makhluk terhadap keagungan pencipta-Nya. Ketakwaan kita kepada Tuhan Yang Mahaesa wajib dihayati sepanjang hidup. Di samping itu, perlu membangun watak utama antara lain, tidak mementingkan diri pribadi, menghargai orang lain meskipun tidak sebangsa dan seagama. Demikian pula, bersaudara dengan Pramuka sedunia.
 Siapa pun yang kita kenal dan kita dekaaaaati lambaat-laun akan timbul rasa cinta alam dan kasih saying sesama manusia. Rasa inilah yang dapat menggugah rasa dekat dengan Alkhalik, karena tidak terhalang oleh rasa benci, marah dan sifat-sifat yang tidak terpuji, dengan demikian, kita menyadari keagungan Tuhan Yang Mahaesa.
3. Darma Ketiga : Patriot yang sopan dan ksatria
a. Pengertian
1. Patriot berarti putra tanah air, sebagai seorang warga Negara Reoublik Indonesia, seorang Pramuka adalah putra yang baik, berbakti, setia dan siap siaga membela tanah airnya.
2. Sopan adalah tingkah laku yang halus dan menghormati orang lain. Orang yang sopan bersikap ramah tamah dan bersahabat bukan pembenci dan selalu disukai orang lain.
3. Ksatria adalah orang yang gagah berani dan jujur. Ksatria juga mengandung arti kepahlawanan, sifat gagah berani dan jujur. Jadi, kata ksatria mengandung makna keberanian, kejujuran, dan kepahlawanan.
4. Seorang Pramuka yang mematuhi darma ini, bersma-sama dengan warga Negara yang lain mempunyai satu kata hati dan satu sikap mempertahankan tanah airnya, menjunjung tinggi martabat bangsanya.
5. Darma ini adlah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila ketiga.
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
1. Membiasakan dan mendorong anggota Pramuka untuk:
1. menghormati dan memahami serta menghayati lambing Negara, bendera sang Merah Putih dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
2. mengenal nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sepeerti kekeluaargaan, gotong-royong, rmah tamah, religious, dan lain-lain.
3. Mencintai bahasa, seni budaya, dan sejarah Indonesia.
4. Mengerti, menghayaati, mengamalkan dan mengamankan Pancasila.

2. Mengenal adapt-istiadat suku-suku bangsa di Indonesia.
3. Mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan diri pribadi. Selalu membantu dan membela yang lemah dan yang benar.
4. Membiasakan diri berani mengakui kesalah dan membenaarkan yang benar.
5. Menghormati orng tua, guru dan pemimpin.
4. Darma keempaat: Patuh dan suka bermusyawarah.
1. Pengertian
4. Patuh berarti setia dan bersedia melakukan sesuaaatu yang sudah disepakati dan ditentukan.
5. Musyawarah adalah laku utama seorang democrat yang menghormati pendapat orang lain. Orang yang suka bermusyawarah terhindar dari sikap yang otoriter dan semau sendiri. Dalam setiap gerak dan tindakan yang menyangkut orang lain, seorang lain baik dengan orang-orang yang terikat dalam pekerjaan atau dalam bentuk-bentuk organisasi.
6. Darma adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila keempat.
2. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
2. Membiasakan diri untuk menepati janji, mematuhi peraturan yang ditetapkan di gugusdepan dan mematuhui peraaaaturan di RT/RK, kampung dan desa, sekolah dan peratur perundang-undangan yang berlaku.
Misalnya, setia mengikuti latihan membayar iuran, menaati peraturan lalu llintas dan lain-lain.
4. Belajar mendengar pendapat orang, menghargai gagasan orang lain.
5. Membiasakan untuk merumuskan kesepakatan dengan memperhaaatikan kepentingan orang banyak
6. Membiasakan diri untuk bermusyawarah sebelum melaksanakan suatu kegiatan (misalnya akan berkemah, widyawisata dan lain-lain.



5. Darma kelima: Rela menolong dan tabah
a. Pengertian
1. Rela atau ikhlas adalah perbuatan yang dilakukan tanpa memperhitungkan untung dan rugi (tanpa pamrih). Rela menolong berarti melakukan perbuatan baik untuk kepentingan orang lain yang kurang mampu. Dengan maksud, agar orang yang ditolong itu dapat menyelesaikan maksudnya atau kemudian mampu merampungkan masalah seta tantangan yang dihadapi.
2. Tabah atau ulet adalah suatu sikap jiwa tahan uji. Meskipun seseorang mengetahui bahwa menjalankan tugasnya akan menghadapi kesulitan, tetapi ia tidak mundur dan tidak ragu.
3. Darma ini adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila sila kelima.

b. Pelaksanaan dalam Hidup sehari-hari
1. Membiasakan diri cepat menolong kecelakaan tanpa diminta
2. Membantu menyeberang jalan untuk orang tua, wanita.
3. Memberi tempat di tempat umum kepada orang tua dan wanita.
4. Membiasakan secara bertahap untuk mengatasi masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari di rumah, dan dimasyarakat..
6. Darma keenam : Rajin, terampil, dan gembira
a. Pengertian
1. Rajin
Manusia dibedakan dengan makhluk hidup yang lain kaarena ia diciptakan mempunyai akal budi. Dengan demikian harus mengmbangkan diri dengan membaca, menulis, dan belajar, Dengan perkataan lain, ia menjalani proses kodrati dalam mendidik diri.
Lebih-lebih lagi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah melejit demikian cepat, maka menjadi kewajiban kita semua untuk mendorong anak didik (juga orang dewasa) untuk selalu rajin belajar, selalu berusaha dengan tekun, senantiasa tetap mengembangkan dirinya, dan selalu tertib melaksanakan tugas.
2. Terampil
Setiap manusia haarus beeerupaya untuk dapat berdiri di atas kaki sendiri. Untuk hal itu, yang menjadi syarat utama adalah keahlian dan keterampilan serta dapat mengerjakan suatu tugas dengan cepat dan tepat dengan hasil yang baik.
3. Gembira
Manusia itu hidup dan menghidupi dengan mencari jalan bagaimana hidup yang baik. Untuk itu ia harus bekerja mencari nafkah, dan bersama-sama dengan orang lain ia bekerja sama.
Banyak kesulitan, rintangan, dan hambatan yang dihadapi. Dan tantangan ini akan diatasi dengan dorongan motivasi yang kuat. Suatu upaya untuk mendapat motivasi ini adalah manusia harus dapat berfikir cerah, berjiwa tenang, dan seimbang.
Hal ini dapat dicapai bila manusia selalu mencari hal-hal yang positip dan optimistis.
Sikap ppositip, optimis ini diperoleh dengan laku yang riang sehingga menimbulkan suasana gembira. Kegembiraan adalah perasaan senang dan bangga yang menimbulkan kegiatan dan bahkan rasa keberanian.
4. Rajin, terampil, dan gembira perlu selalu diterapkan dalam setiap usaha dan kegiatan.
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-haari
1) Rajin
1.Biasakan membaca buku yang baik.
2.Biasakan untuk membuaat karya tulis.
3.Selenggarakan diskusi-diskusi untuk belajar; mengolah pikiran, mengemukakan pendapat.
4.Tentukan jadwal harian yang tetap untuk belajar.
Belajar selama dua jam sehari adalah layak.
5.Atur kegiatan dengan menyesuaikan dengan kegiatan di sekolah, di rumah dan Gerakan Pramuka.
6.Membiasakan untuk menyusun jadwal kegiatan sehari-hari.
2) Bekerja
1. Jelaskan bahwa dibalik kesulitan, kegagalan, dan kekewaan selalu terdapat hal-hal yang baik dan berguna.
2. Biasakan bekerja menurut manfaat dan disesuaikan dengan kemampuan.
3. Jangan terlula cepat menegur, mengkertik atau menyalahkan orang lain.
4. Hargai dan atonjolkan suatu prestasi kerja.
5. Berikan beban dan tugas yang terus berkembang.
6. Berusaha untuk bekerja dengan rencana.
7. Bergembiralah dalam tiap usaha.
8. Selesaikan setiap tugas pekerja, jangan tunda sampai esok hari.
3) Terampil
1. Pilihlah suatu jenis kemahiran dan keahlian yang sesuai dengan bakat.
2. Latih terus-menerus.
3. Jangan cepat puas setelah selesai mengerjakan sesuatu.
4. Mintalah tuntunan dari orang yang lebih berpengalaman.
5. Jangan menolak tugas pekeerjaan apa pun yang diberikan pada Saudara.
Laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang ada.
7. Darma ketujuh: Hermat, cermat, dan bersahaja
a. Pengertian
1) Hemat
1. Hemat bukan beraaati “kikir” tetapi lebih terarah kepada dapatnya seorang Pramuka melakukan dan mengunakan suatu secara tepat menurut kegunaannya.
2. Secara rohaniah, dapat berarti suatu usaha memerangi hawa nad\fsu manusia dari keinginan berlebihan yang merugikan diri sendiri dan orang lain; (uang, mendisiplinkan diri sendiri).
Menghemat bukan berarti a social tapi untuk lebih memungkinkan dalam memberi kemungkinan usaha social ke pihak lain, (luang, tenaga, waktu dan sebagainya) yang lebih menguntungkan.
3. Secara material, dapat berarti memanfaaatkan sesua(materi) menurut keperluan sehingga usaha tidak berguna dapat dibendung sehingga dapat berguna bagi dia sendiri dan ornag lain.
2) Cermat
Cermat lebih berarti “ teliti” sikap lakku seorang Pramuka harus senantiasa teliti baik terhadap dirinya sendiri (introspeksi) maupun yang datangnya dari laur dirinya sehingga ia senantiasa waspada.
Hal ini dapat dilakukan melalui proses berfikir, mengitung, dan mempertimbangkan segala sesuatu, untuk berbuat. Seorang Pramuka harus cerdas, terampil agar ia senantiasa terhindar dari kekeliruan dan kesalahan.
Ia harus berusaha untuk berbuat sesuatu dengan terencana dan yang bermanfaat.
3) Bersahaja
Hal ini lebih berarti, sederhana kesederhanaan yang wajar dan tidak berlebih-lebihan sehingga dapat memberi kemungkinan penggambaran jiwa untuk (penampilan diri) dan menimbulkan kemampuan untuk hidup dengan apa yang didapat secaara halal tanpa merugikan diri sendiri dan ornag lain. Ia harus dapat menyerasikan antara keinginkan dan kemampuan, Bersahaja juga dapat berarti keberanian untuk menyatakan sesuatu yang sebenarnya.
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
15. Menggunakan waktu dengan tepat ke sekolah, tidur, makan, latihan dan sebagainya.
16. Tidak ceroboh.
17. Bertindak dengan teliti pada waktu yang tepat agar ia tidak dirusakkan oleh keinginan jahat dari luar.
18. Sadar akan dirinya sebagai suatu pribadi.
19. Berpakaian yang sederhana tanpa perhiasan yang berlebihan-lebihan
20. Meneliti sahulu sebellllum berbuat sesuaatu agar terjadi ketepatan di dalam pelaksanaannya.
21. Penggunaan listrik (siang hari dimatikan).
22. Pengguna air tidak terbuang percuma.
23. Memeriksa pekerjaan sebellllum diserahkan kepada Pembina.
24. Menggunakan uang jajaan dengan hemat.
25. Membiasakan anak belanja kewarung dan pasar dengan teratur.
26. Memberi anak tanggung jawab untuk tugs di rumah dan lain=lain.
27. Membiasakan untuk menabung
28. Bekerja berdasarkan manfaat dan rencana.
8. Darma kedelapan: Disiplin, berani dan Setia
a. Pengertian
1. Disiplin dalam pengertian yang luas berarti paaaaaatuh dan mengikuti pemimpin dan atau ketentuan dan peraturan.
2. Dalam pengertian yang lebih khusus, disiplin berti mengekang dan mengendalikan diri.
3. Berani adalah suatu sikap mental untuk bersedia menghadapi dan mengatasi suatu masalah dan tantangan.
4. Setia berarti tetap pada suatu pendirian dan ketentuan.
5. Dengan demikian, maka berdisiplin tidak secara membabi buta melaksanakan perintah, ketnetuan dan peraturan, sebagai manusia ciptaan Tuhan, seseorang harus berani berbuaaaat berdasarkan pertimbangan dan nilai yang lebih tinggi.
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-haaaari
1. Berusaha untuk mengendalikan dan mengaaaatur diri (self disiplin).
2. Mentaati peraaturan.
3. Menjalani ajaran dari ibadah agama,
4. Belajaaar untuk menilai kenyataan, bukti dan kebenaran suatu keterangan (informasi).
5. Patuh dengan pertimbangan dan keyakinan.
9. Darma kesembilan: Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
a. Pengertian dan Pelaksanaan dalan Hidup sehari-hari.
1.Yang dimaksud dengan bertanggungjawab ialah:
Pramuka itu bertanggungjawab atas segala sesuatu yang diperbuat baik atas perinnntah maupun tidak, terutama secara pribadi bertanggungjawab terhadap Negara, bangsa, masyarakat dan keluarga misalnya :
1. Segala sesuatu yng diperintahkan kepadanya, harus dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab.
2. Segala sesuatu yang dilakukan atas kehendak sendiri dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab.
3. Pramuka harus berani bertanggungjawab atas suatu tindakan yang diambil, di luar perintah yang diberikan kepadanya karena perintah tersebut tidak dapat atau sulit dilaksanakannya,
4. Seorang Pramuka tidak akan mengelakkan suaatu tanggungjawab dengan suatu alasan yang dicari-cari,
Tujuannya adalah mendidik dan memasukkan suaaatu tanggungjawab yang besar kepadanya.
2. Yang dimaksud dengan dapat dipercaya ialah: Pramuka itu dapat dipercaya, baik perkataannya maupun perbuatannya.
Misalnya:
1. Dapat dipercaya itu berarti juga jujur, yaitu jujur terhadap diri sendiri, terhadap anak didik dan terhadap orang lai n terutama yang menyangkut uang, materi dan lain-lain.
2. Pramuka dapat dipercaya atas kata-katannya, perbuatannya dan lain sebagainya, apa yang dikatakannya tidaklah suaaatu karangan yang dibuat-buat.
3. Apabila ia ditugaskan untuk melaksanakan sesuatu, maka ia dapat dipercaya bahwa ia pasti akan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya.
4. Dalam kehidupan sehari-hari dimana dan kapan pun juga Pramuka dapat dipercaya bahwa ia tidak akan berbuat sesuatu yang tidak baik, meskipun tidak ada orang yang tahu atau yang mengawasinya.
5. Selalu menepati waktu yang sudah ditentukan,
Tujuan adalah mendidik Pramuka menjadi oarnag yang jujur dan yang dapat dipercaya akan segalati ngkah lakunya.
10. Darma kesepuluh : Suci dalam pikiran Perkataan dan perbuatan
a. Pengertian
1. Seorang Pramuka dikatakan matang jiwanya, bila Pramuka itu dalam setiap tingkah lakunya sudah mengambarkan laku yang suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
2. Suci dalam pikiran berate bahwa Pramuka tersebut selalu melihat dan memikirkan sesuatu itu pada segi baiknya atau ada hikmahnya dan tidak terlintas sama sekali pemikiran ke arah yang tidak baik.
3. Suci dalam perkataan setiap apa yang telah dikatakan itu benar, jujur seerta dapat dipercaya dengan tidak menyinggung perasaan oeng lain.
4. Suci dalam peerbuatan sebagai akibat dari pikiran dan perkataan yang suci, maka Pramuka itu harus sanggup dan mampu berbuat yang baik dan benar untuk kepentingan Negara, bangsa, agama dan keluarga.
5. Dengan selalu melakukan pikiran, perkataan dan perbuatan yang suci akan menimbulkan pengertian dan kesadaran menurut siratan jiwa Pramuka sehingga Pramuka itu memukan dirinya sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka Antaranya: “…. Menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur, tinggi metal-moral budi pekerati dan kuat keyakinan beragamanya…”
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
1. Seorang Pramuka selalu menyumbangkan pikirannya yang baik, tidak berprasangka, dan tidak boleh mempunyai sikap-sikap yang teercela dan selalu menghargai pemikiran-pemikiran orang lain. Sehingga timbul salaing haarga menghargai sesame manusia dalam kehidupannya sehari-hari.
2. Seorang Pramuka akan selalu berhati-hati dan berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan diri aterhadap ucapannya, dan menjauhkan diri dari perkataan-perkataan yang tidak pantas dan menimbulkan ketidak percaayaan orang lain.
3. Seorang Pramuka akan menjadi contoh pribadi dalam segala tingkah lakunya dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang jelek yang terdapat dalam kehidupan masyarakat.
4. Setiap Pramuka mempunyai pegangan hidup yaitu agama, jelas di sini bahwa Pramuka itu beragama bukan hanya dalam pikiran dan perkataan belaka, tetapi keberagamaan Pramuka tercermin pula dalam perbuatan yang nyata.
5. Usaha agar Pramuka itu satu dalam kata dan perbuatannya







 Sejarah pendidikan Kepramukaan di Indonesia
Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai saham besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan kepramukaan nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepramukaan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka.
Organisasi kepramukaan di Indonesia dimulai oleh adanya cabang "Nederlandse Padvinders Organisatie" (NPO) pada tahun 1912, yang pada saat pecahnya Perang Dunia I memiliki kwartir besar sendiri serta kemudian berganti nama menjadi "Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging" (NIPV) pada tahun 1916.
Organisasi Kepramukaan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia adalah "Javaanse Padvinders Organisatie" (JPO); berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916.
Kenyataan bahwa kepramukaan itu senapas dengan pergerakan nasional, seperti tersebut di atas dapat diperhatikan pada adanya "Padvinder Muhammadiyah" yang pada 1920 berganti nama menjadi "Hisbul Wathon" (HW); "Nationale Padvinderij" yang didirikan oleh Budi Utomo; Syarikat Islam mendirikan "Syarikat Islam Afdeling Padvinderij" yang kemudian diganti menjadi "Syarikat Islam Afdeling Pandu" dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietishe Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia.
Hasrat bersatu bagi organisasi kepramukaan Indonesia waktu itu tampak mulai dengan terbentuknya PAPI yaitu "Persaudaraan Antara Pandu Indonesia" merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928.
Federasi ini tidak dapat bertahan lama, karena niat adanya fusi, akibatnya pada 1930 berdirilah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh dari Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij); PK-Pandu Kebangsaan).
PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938.
Antara tahun 1928-1935 bermuncullah gerakan kepramukaan Indonesia baik yang bernafas utama kebangsaan maupun bernafas agama. kepramukaan yang bernafas kebangsaan dapat dicatat Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI). Sedangkan yang bernafas agama Pandu Ansor, Al Wathoni, Hizbul Wathon, Kepanduan Islam Indonesia (KII), Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Tri Darma (Kristen), Kepanduan Azas Katholik Indonesia (KAKI), Kepanduan Masehi Indonesia (KMI).
Sebagai upaya untuk menggalang kesatuan dan persatuan, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI merencanakan "All Indonesian Jamboree". Rencana ini mengalami beberapa perubahan baik dalam waktu pelaksanaan maupun nama kegiatan, yang kemudian disepakati diganti dengan "Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem" disingkat PERKINO dan dilaksanakan pada tanggal 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta.


Masa Bala Tentara Dai Nippon
"Dai Nippon" ! Itulah nama yang dipakai untuk menyebut Jepang pada waktu itu. Pada masa Perang Dunia II, bala tentara Jepang mengadakan penyerangan dan Belanda meninggalkan Indonesia. Partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepramukaan, dilarang berdiri. Namun upaya menyelenggarakan PERKINO II tetap dilakukan. Bukan hanya itu, semangat kepramukaan tetap menyala di dada para anggotanya.
Masa Republik Indonesia
Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.
Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan "Janji Ikatan Sakti", lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.
Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,. Keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).
Masa perjuangan bersenjata untuk mempertahankan negeri tercinta merupakan pengabdian juga bagi para anggota pergerakan kepramukaan di Indonesia, kemudian berakhirlah periode perjuangan bersenjata untuk menegakkan dan mempertahakan kemerdekaan itu, pada waktu inilah Pandu Rakyat Indonesia mengadakan Kongres II di Yogyakarta pada tanggal 20-22 Januari 1950.
Kongres ini antara lain memutuskan untuk menerima konsepsi baru, yaitu memberi kesempatan kepada golongan khusus untuk menghidupakan kembali bekas organisasinya masing-masing dan terbukalah suatu kesempatan bahwa Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia dengan keputusan Menteri PP dan K nomor 2344/Kab. tertanggal 6 September 1951 dicabutlah pengakuan pemerintah bahwa Pandu Rakyat Indonesia merupakan satu-satunya wadah kepramukaan di Indonesia, jadi keputusan nomor 93/Bag. A tertanggal 1 Februari 1947 itu berakhir sudah.
Mungkin agak aneh juga kalau direnungi, sebab sepuluh hari sesudah keputusan Menteri No. 2334/Kab. itu keluar, maka wakil-wakil organi-sasi kepramukaan menga-dakan konfersensi di Ja-karta. Pada saat inilah tepatnya tanggal 16 September 1951 diputuskan berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi.


Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia
Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepramukaan putera, sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia.
Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta.
Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepramukaan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepramukaan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957.
Seminar Tugu ini meng-hasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepramukaan di Indonesia. Dengan demikian diharapkan ke-pramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan Novem-ber 1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik "Penasionalan Kepanduan".
Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.
Nah, masa-masa kemudian adalah masa menjelang lahirnya Gerakan Pramuka.
KELAHIRAN GERAKAN PRAMUKA
Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.
Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.
Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu.
Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).
Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
Kelahiran Gerakan Pramuka
Kelahiran Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu :
1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
2. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.
Gerakan Pramuka Diperkenalkan
Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya.
Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian.
Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang.
Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.
Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.
Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.
Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai.
Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka.
 Gerakan Kepramukaan Sedunia.
Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, 1st Baron Baden-Powell, OM, GCMG, GCVO, KCB (22 Februari 1857 – 8 Januari 1941) ialah tentara, penulis dan pendiri gerakan Pramuka dunia.
Kehidupan awal
Baden-Powell dilahirkan di Paddington, London pada 1857. Dia adalah anak ke-6 dari 8 anak profesor Savilian yang mengajar geometri di Oxford. Ayahnya, pendeta Harry Baden-Powell, meninggal ketika dia berusia 3 tahun, dan ia dibesarkan oleh ibunya, Henrietta Grace, seorang wanita yang berketetapan bahwa anak-anaknya harus berhasil. Baden-Powell berkata tentang ibunya pada 1933, "Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya."
Selepas menghadiri Rose Hill School, Tunbridge Wells, Baden-Powell dianugerahi beasiswa untuk sekolah umum Charterhouse. Perkenalannya kepada kemahiran pramuka adalah memburu dan memasak hewan - dan menghindari guru - di hutan yang berdekatan, yang juga merupakan kawasan terlarang. Dia juga bermain piano dan biola, mampu melukis dengan baik dengan menggunakan kedua belah tangan dengan tangkas, dan gemar bermain drama. Masa liburan dihabiskan dengan ekspedisi belayar atau berkanu dengan saudara-saudaranya.
Karir Ketentaraan
Pada tahun 1876, Baden-Powell bergabung dengan 13th Hussars di India. Pada tahun 1895 dia bertugas dengan dinas khusus di Afrika dan pulang ke India pada tahun 1897 untuk memimpin 5th Dragoon Guards.
Baden-Powell berlatih dan mengasah kemahiran kepanduannya dengan suku Zulu pada awal 1880-an di jajahan Natal Afrika Selatan di mana resimennya ditempatkan dan ia diberi penghargaan karena keberaniannya. Kemahirannya mengagumkan dan dia kemudian dipindahkan ke dinas rahasia Inggris. Dia sering bertugas dengan menyamar sebagai pengumpul rama-rama, memasukkan rancangan instalasi militer ke dalam lukisan-lukisan sayap kupu-kupunya.
Baden-Powell kemudian ditempatkan di dinas rahasia selama 3 tahun di daerah Mediterania yang berbasis di Malta. Dia kemudian memimpin gerakan ketentaraannya yang berhasil di Ashanti, Afrika, dan pada usia 40 dipromosikan untuk memimpin 5th Dragoon Guards pada tahun 1897. Beberapa tahun kemudian, dia menulis buku panduan ringkas bertajuk "Aids to Scouting", ringkasan ceramah yang dia berikan mengenai peninjau ketentaraan, untuk membantu melatih perekrutan tentara baru. Menggunakan buku ini dan kaidah lain, ia melatih mereka untuk berpikir sendiri, menggunakan daya usaha sendiri, dan untuk bertahan hidup dalam hutan.
Baden-Powell kembali ke Afrika Selatan sebelum Perang Boer dan terlibat dalam beberapa tindakan melawan Zulu. Dinaikkan pangkatnya pada masa Perang Boer menjadi kolonel termuda dalam dinas ketentaraan Britania, dia bertanggung jawab untuk organisasi pasukan perintis yang membantu tentara biasa. Ketika merencanakan hal ini, dia terperangkap dalam pengepungan Mafeking, dan dikelilingi oleh tentara Boer yang melebihi 8.000 orang. Walaupun berjumlah lebih kecil, garnisun itu berhasil bertahan dalam pengepungan selama 217 hari. Sebagian besar keberhasilan itu dikatakan sebagai hasil beberapa muslihat yang dilaksanakan atas perintah Baden-Powell sebagai komandan garnisun. Ranjau-ranjau palsu ditanam, dan tentaranya diperintah untuk menghindari pagar kawat olok-olok (tidak ada) saat bergerak antara parit kubu.
Baden-Powell melaksanakan kebanyakan kerja peninjauan secara pribadi dan membina pasukan kanak-kanak asli untuk berjaga dan membawa pesan-pesan, kadang menembus pertahanan lawan. Banyak dari anak-anak ini kehilangan nyawanya dalam melaksanakan tugas. Baden-Powell amat kagum dengan keberanian mereka dan kesungguhan mereka yang ditunjukkan ketika melaksanakan tugas. Pengepungan itu dibubarkan oleh Pembebasan Mafeking pada 16 Mei 1900. Naik pangkat sebagai Mayor Jendral, Baden-Powell menjadi pahlawan nasional.
Setelah mengurusi pasukan polisi Afrika Selatan Baden-Powell kembali ke Inggris untuk bertugas sebagai Inspektur Jendral pasukan berkuda pada tahun 1903.
Pulang ke Inggris
Setelah kembali, Baden-Powell mendapati buku panduan ketentaraannya "Aids to Scouting" telah menjadi buku terlaris, dan telah digunakan oleh para guru dan organisasi pemuda.
Kembali dari pertemuan dengan pendiri Boys' Brigade, Sir William Alexander Smith, Baden-Powell memutuskan untuk menulis kembali Aids to Scouting agar sesuai dengan pembaca remaja, dan pada tahun 1907 membuat satu perkemahan di pulau Brownsea bersama dengan 22 anak lelaki yang berlatar belakang berbeda, untuk menguji sebagian dari idenya. Buku "Scouting for Boys" kemudian diterbitkan pada tahun 1908 dalam 6 jilid.
Kanak-kanak remaja membentuk "Scout Troops" secara spontan dan gerakan Pramuka berdiri tanpa sengaja, pada mulanya pada tingkat nasional, dan kemudian pada tingkat internasional. Gerakan pramuka berkembang seiring dengan Boys' Brigade. Suatu pertemuan untuk semua pramuka diadakan di Crystal Palace di London pada 1908, di mana Baden-Powell menemukan gerakan Pandu Puteri yang pertama. Pandu Puteri kemudian didirikan pada tahun 1910 di bawah pengawasan saudara perempuan Baden-Powell, Agnes Baden-Powell.
Walaupun dia sebenarnya dapat menjadi Panglima Tertinggi, Baden Powell memuutuskan untuk berhenti dari tentara pada tahun 1910 dengan pangkat Letnan Jendral menuruti nasihat Raja Edward VII, yang mengusulkan bahawa ia lebih baik melayani negaranya dengan memajukan gerakan Pramuka.
Pada Januari 1912 Baden-Powell bertemu calon isterinya Olave Soames di atas kapal penumpang (Arcadia) dalam perjalanan ke New York untuk memulai Lawatan Pramuka Dunia. Olave berusia 23, Baden-Powell 55, dan mereka berkongsi tanggal lahir. Mereka bertunangan pada September tahun yang sama dan menjadi sensasi pers, mungkin karena ketenaran Baden-Powell, karena perbedaan usia seperti itu lazim pada saat itu. Untuk menghindari gangguan pihak pers, mereka melangsungkan pernikahan secara rahasia pada 30 Oktober 1912. Dikatakan bahwa Baden-Powell hanya memiliki satu petualangan lain dengan wanita (pertunganannya yang gagal dengan Juliette Low).
Pramuka Inggris menyumbang satu penny masing-masing dan mereka membelikan Baden-Powel hadiah pernikahan, yaitu sebuah mobil Rolls Royce.
Perang Dunia I dan kejadian-kejadian selanjutnya
Ketika pecah Perang Dunia I pada tahun 1914, Baden-Powell menawarkan dirinya kepada Jabatan Perang. Tiada tanggung jawab diberikan kepada beliau, sebab, seperti yang dikatakan oleh Lord Kitchener: "dia bisa mendapatkan beberapa divisi umum dengan mudah tetapi dia tidak dapat mencari orang yang mampu meneruskan usaha baik Boy Scouts." Kabar angin menyatakan Baden-Powell terkait dalam kegiatan spionase dan dinas rahasia berusaha untuk menggalakkan mitos tersebut.
Baden-Powell dianugerahi gelar Baronet pada tahun 1922, dan bergelar Baron Baden-Powell, dari Gilwell dalam County Essex, pada tahun 1929. Taman Gilwell adalah tempat latihan Pemimpin Pramuka Internasional. Baden-Powell dianugerahi Order of Merit dalam sistem penghormatan Inggris pada tahun 1937, dan dianugerahi 28 gelar lain dari negara-negara asing.
Dalam sajak singkat yang ia tulis, ia menjelaskan bagaimana mengucapkan namanya:
Man, Nation, Maiden
Please call it Baden.
Further, for Powell
Rhyme it with Noël.
Dibawah usaha gigihnya pergerakan Pramuka dunia berkembang. Pada tahun 1922 terdapat lebih dari sejuta pramuka di 32 negara; pada tahun 1939 jumlah pramuka melebihi 3,3 juta orang.
Keluarga Baden-Powell memiliki tiga anak – satu anak laki-laki dan dua perempuan (yang mendapat gelar-gelar kehormatan pada 1929; anak laki-lakinya kemudian menggantikan ayahnya pada 1941:

Peter, kemudian 2nd Baron Baden-Powell (1913-1962)
Hon. Heather Baden-Powell (1915-1986)
Hon. Betty Baden-Powell (1917-2004) yang pada 1936 menikah dengan Gervase Charles Robert Clay (lahir 1912 dan memiliki 3 anak laki-laki dan 1 perempuan)
Tidak lama selepas menikah, Baden-Powell berhadapan dengan masalah kesehatan, dan mengalami beberapa serangan penyakit. Ia menderita sakit kepala terus menerus, yang dianggap dokternya berasal dari gangguan psikosomatis dan dirawat dengan analisa mimpi. Sakit kepala ini berhenti setelah ia tidak lagi tidur dengan Olave dan pindah ke kamar tidur baru di balkon rumahnya. Pada tahun 1934 prostatenya dibuang, dan pada tahun 1939 dia pindah ke sebuah rumah yang dibangunnya di Kenya, negara yang pernah dilawatinya untuk berehat. Dia meninggal dan dimakamkan di Kenya, di Nyeri, dekat Gunung Kenya, pada 8 Januari 1941.
Pada 1938 Royal Academy of Sweden menganugerahkan Lord Baden-Powell dan semua gerakan Pramuka hadiah Nobel Perdamaian untuk tahun 1939. Tapi pada 1939 Royal Academy memutuskan untuk tidak menganugerahkan hadiah untuk tahun itu, karena pecahnya Perang Dunia II.
Pergerakan Pramuka dan Pandu Puteri merayakan 22 Februari sebagai hari B-P, tanggal lahir bersama Robert dan Olave Baden-Powell, untuk memperingati dan meraikan jasa Ketua Pramuka dan Ketua Pandu Puteri Dunia.
Mengenai ketertarikannya pada anak laki-laki
Dua penulis biografi Baden-Powell, Michael Rosenthal dari Columbia University dan Tim Jeal, menganggap bahwa ia adalah homoseksual yang tertekan. Buku Tim Jeal yang diriset selama lebih dari 5 tahun, diterbitkan oleh Yale University Press dan diterima dengan baik oleh New York Times, Washington Post dan penerbitan-penerbitan terkemuka lain.
Selain bukti-bukti lain, Jeal menyebutkan suatu contoh kejadian di bulan November 1919. Ketika mengunjungi Charterhouse, sekolahnya dulu, Baden-Powell tinggal bersama teman lamanya, A. H. Tod, seorang guru lajang dan pemilik rumah yang telah mengambil foto-foto telanjang murid-muridnya sebagai bagian dari kumpulan foto mengenai sekolah. Dalam buku hariannya, Baden-Powell menulis tentang hal ini: "Tinggal dengan Tod. Foto-foto anak laki-laki telanjang dan pohon-pohon yang diambil oleh Tod. Bagus sekali." Dalam surat-surat selanjutnya kepada Tod mengenai memulai gerakan Pramuka di sekolah itu, Baden-Powell menyebut bahwa ia akan segera berkunjung kembali dan menambahkan: "Mungkin saya ingin melihat kembali foto-fotomu yang indah itu."
Foto-foto Tod bertahan sampai tahun 1960-an, ketika mereka dihancurkan mungkin untuk "melindungi reputasi Tod." Namun R. Jenkyns mengatakan bahwa album tersebut mengandung foto-foto anak laki-laki telanjang dalam pose-pose yang, menurut pendapatnya, "dibuat-buat dan artifisial." Tidak ada alasan untuk mencurigai bahwa Tod atau Powell memiliki tujuan buruk, dan foto-foto tersebut dibuat sesuai dengan tradisi pada saat itu mengenai seni yang juga ditampilkan dalam lukisan-lukisan Henry Scott Tuke, foto-foto Baron Wilhelm von Gloeden, dan lain-lain.
Jeal juga menyebutkan bahwa Baden-Powell "...tetap memuji tubuh laki-laki ketika telanjang dan merendahkan tubuh wanita. Di Gilwell park, tempat perkemahan Pramuka di hutan Epping, ia selalu menikmati pemandangan anak-anak laki-laki berenang telanjang, dan kadang-kadang berbincang dengan mereka setelah mereka 'melepas baju mereka.'" (pembicaraan pribadi antara Jeal dan anggota-anggota Pramuka lama).
Walaupun menikmati keindahan anak-anak laki-laki, Baden-Powell tidak diketahui pernah bertindak dalam ketertarikannya dengan anak laki-laki. Sebaliknya, ia sangat teguh berpendapat untuk menekan keinginan seksual, terutama dalam komunikasinya dengan anak-anak laki-laki. Ia memasukkan larangan yang jelas melawan masturbasi dalam panduan-panduan Pramuka awal (sedemikian jelasnya sehingga Cox, penerbitnya, menolak untuk mencetak hal ini sebelum bahasanya diperhalus), dan sampai usia 80-an terus bersurat dengan anggota-anggota Pramuka dan memerintahkan mereka untuk mengendalikan keinginan mereka untuk "merusak diri sendiri." Ia percaya pada pendapat saat itu bahwa hal ini menyebabkan penyakit, kegilaan dan impotensi seksual. Pandangan-pandangannya tidak disetujui oleh semua orang. Dr. F. W. W. Griffin, editor The Scouter, menulis pada 1930 dalam buku untuk Rover Scouts bahwa godaan untuk bermasturbasi adalah "tahapan yang cukup alami dalam perkembangan" dan merujukkan anggota-anggota Pramuka kepada sebuah buku oleh H. Havelock Ellis yang berpendapat bahwa "usaha untuk mencapai hidup tanpa seks adalah kesalahan serius." (Tim Jeal, Baden-Powell: Founder of the Boy Scouts 1989, hal. 93-94)
 Perserikatan Bangsa - Bangsa
Perserikatan bangsa – bangsa dalam bahasa inggris disebut UNO atau UN (United Nations organization) didirikan di san fransisco tanggal 24 oktober 1945. tujuan PBB untuk memajukan kerjasama internasional dan mencegah terjadinya peperangan. Sekarang sdah lebih 157 negara menjadi anggota PBB di lake success New York AS, sedangkan badan – badan utama PBB terdiri atas :
1. Sidang umum
2. Dewan keamanan terdiri dari 15 anggota (5 anggota tetap, AS, Rusia, China, Inggris, Perancis) dan 10 anggota tidak tetap, 5 anggota tetap memiliki hak veto.
3. Dewan ekonomi dan sosial (ECOSOC)
4. Dewan perwakilan
5. Mahkamah internasional yang berpusat di Den Haag, Belanda.
6. Sekreariat Jendral.
Organisasi – organisasi PBB, antara lain : UNESCO, FAO, UNICEF, WHO, ILO, UPU, ICAO, UNHCR, WMO dan IMF.

 Pancasila
Negara kita, Republik Indonesia yang kita cintai ini, lahir pada tanggal 17 Agustus 1945, hari lahir negara republik indonesia tiap tahun kita peringati sebagai hari Proklamasi kemerdekaan bangsa indonesia, walayah negara kita meliputi wilayah dari sabang sampai merauke, wilayah itu juga dikenal dengan nama Nusantara. Segala sesuatu didalam wilayah itu di atur oleh pemerintah Republik Indonesia yang berpusat dijakarta. Negara indonesia didirikan oleh bangsa indonesia dengan dasar palsafah negara yaitu PANCASILA.
Dasar atau Palsafah suatu negara adalah ciri khas yang menunjukan kepribadian negara atau bangsa itu. Dasar atau palsafah itu terlihat pada pri kehidupan didalam negara itu.
Pancasila sebagai dasar negara republik indonesia wajib kita hayati dan kita amalkan sebagai watak bangsa, pancasila harus tercermin dan terwujud dalam sikap dan tingkah laku serta perbuatan kita dalam hidup sehari – hari.
Pancasila adalah dasar negara kita, seperti tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea 4. kemudian untuk memudahkan mengamalkanya didalamkegiatan sehari – hari berdasarkan TAP MPR No. II/MPR/1978 dikeluarkanlah pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila atau disebut juga Eka Prateya Pancakarsa





 Lagu Indonesia Raya
Sikap yang harus diperlihatkan setiap pramuka jika mendengar lagu kebangsaan adalah dengan sikap sikap sempurna, mendengarkan dengan hidmat dan mengikuti lagu dari awal sampai akhir. Lagu indonesia raya diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman seorang anggota organisasi kepemudaan yang aktif juga sebagai seorang wartawan. Lagu ini pertama kali dikumandangkan pada kongres pemuda II tahun 1928 dengan menggunakan alat musik biola. Pada waktu itu banyak peserta kongres yang sempat meneteskan air mata ketika mendengar lagu indonesia raya, lagu kebangsaan ini diatur dalam pasal 36 UUD 1945.

 Cara merawat dan mengebumikan jenajah
Cara merawat dan mengebumikan jenajah sebagai berikut :
1. Jenajah dimandikan
2. Jenajah di kapani
3. Jenajah di Sholatkan
4. Jenajah dimakamkan

 Barisan Dalam Gerakan Pramuka
Berdasarkan PP tentang Upacara dalam Gerakan Pramuka bahwa semua upacara dalam Gerakan Pramuka mengandung unsur-unsur pokok tertentu, salah satunya adalah bentuk barisan menurut golongannnya (S, G, T dan D)
Bentuk barisan yang digunakan oleh peserta upacara (Pada Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan) selalu disesuaikan dengan perkembangan jiwa peserta didik. Bentuk barisan tersebut adalah sbb :
1) Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Siaga adalah lingkaran, karena perhatian dan perkembangan jiwanya masih terpusat pada orang tua/Keluarga atau Pembina.


2) Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Penggalang adalah bentuk angkare, karena perhatian dan perkembangan jiwanya telah mulai terbuka.




3) Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega adalah bersaf, karena perhatian dan perkembangan jiwanya sudah terbuka luas.





 PPGD
Pertolongan pertama, penanganan darurat pada seorang atau lebih korban yang mengalami sakit atau cedera sebelum mendapatkan medis oleh orang yang terlatih. Pertolongan pertama dapat menyelamatkan jiwa manusia atau meningkatkan fungsi tanda – tanda pital kehidupan seperti denyut jantung, suhu tubuh, dan jalan pernapasan. Dalam tujuan khusus PPGD dapat mencegah sikorban lebih buruk keadaannya dan meringankannya dari rasa sakit dan penderitaan. Dalam keadaan kritis waktu beberapa menit saja dapat membuat perbedaan besar antara sembuh dan kematian.
Perlengkapan PPGD sangat tergantung pada kebutuhan penangan korban dan tingkat pengetahuan serta keterampilan dari si penolong. Mengenai apa yang harus dikerjakan saat melakukan prosedur PPDG adalah sangat penting, sebagai contoh memindahkan korban dengan ceroboh seorang yang cedera leher dapat menyebabkan si korban mengalami cedera saraf tulang belakang.
Yang pertama – tama harus dilakukan adalah melakukan evaluasi terhadap kondisi awal si korban. Salah satu metode dalam mengevaluasi kondisi korban adalah dengan metode ABC, yang berasal dari :
A. Airway : apakah jalan udara terbuka atau terhalang
B. Breathing : apakah korban bernapas.
C. Circulation : apakah ada pendarahan luar. Periksa perubahan kulit si korban dan suhu tubuh sebagai indikasi adanya masalah peredaran darah.
Pertolongan pertama gawat darurat ialah suatu istilah yang sudah tidak asing lagi bagi kita, dengan semakin kompleksnya kehidupan kita dan lingkungannya maka PPGD sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting. Tujuan utama PPGD adalah untuk menyelenggarakan pertolongan pertama sementara sebelum ada pertolongan dari ahlinya. Ada beberapa prosedur dalam P3k :
Perhatikan keadaan si korban (sadar, pinsan, dsb)
Jika mungkin, bawa korban lakukan apa saja yang bisa dikerjakan serta segeralah memberi berita pada dokter, puskesmas atau rumah sakit.
Tertibkan masyarakat disekitarnya, kalau ada yang melakukan tindakan buruk, juga untuk memberikan ruangan dan udara yang cukup bagi korban.
Jika keadaan memaksa dan ahli atau medis belum ada, lakukan prosedur gawat darurat.








 Administrasi gugusdepan
Agar pelaksanaan administrasi dapat teratur, tertib dan berkesinambungan diperlukan buku-buku catatan sebagai berikut:
a. Buku catatan pribadi pesertadidik
Buku tersebut dipegang oleh Ketua Gudep dan harus selalu dimutahirkan. Buku catatan pribadi berisi:
Nama Lengkap, nama kecil/nama panggilan.
Tempat dan tanggal lahir.
Agama.
Tanggal masuk mejadi anggota Gerakan Pramuka.
Sifat baik yang perlu dikembangkan.
Sifat kurang baik yang perlu dikurangi/dihilangkan.
Kepemimpinan yang pernah dialami/diikuti.
Peristiwa-peristiwa penting selama menjadi pesertadidik (sebutkan peristiwa penting, tanggal dan tempatnya, misalnya: dilantik menjadi Siaga, Siaga Mula, Bantu, Tata, Garuda, naik Golongan Penegak, dilantik menjadi Penegak Bantara, Laksana, Garuda dan seterusnya).
Observasi terhadap pribadi anggota (kecerdasan, gotong royong, disiplin, kegembiraan, suka menolong/membantu, loyalitas, kejujuran, inisiatif, kepribadian/mentalitas, kreatifitas, pengabdian dan sebagainya).
Kegiatan kepramukaan atau kegiatan lain yang pernah diikuti
Penyakit/ganggunan kesehatan yang pernah dan atau diderita
Mutasi anggota, dan sebagainya.
b. Buku registrasi pesertadidik berisi:
Nama Lengkap, jenis kelamin (putra/putri).
Tempat dan tanggal lahir.
Agama.
Nama Orang tua/Wali.
Pekerjaan Orang tua/Wali.
Alamat rumah.
Anak ke….., dari jumlah saudara putra/putri … orang.
Golongan darah.
Sekolah.
Bakat dan hobby.
Hal-hal yang perlu diperhatikan (kebiasaan, kesehatan, bahasa yang dikuasai dan lain-lain).
Pengalaman dalam kepramukaan.
Bagi pesertadidik penyandang cacat perlu dimasukkan jenis kecacatannya.
Lain-lain.
c. Buku registrasi Pembina dan anggota Mabi, berisi:
Nama
Alamat dan nomor telpon.
Tempat dan tanggal lahir.
Jabatan dalam masyarakat/pemerintahan dan jabatan dalam Mabi/Gudep.
Agama.
Status Perkawinan.
Nomor dan tanggal sertifikat/ijazah kursus-kursus yang pernah diikuti; KMD, KML, KPD dan KPL.
Pendidikan formal.



d. Catatan/notulen rapat/risalah rapat:
Catatan/notulen rapat dengan Pembina Gudep, berisi permasalahan gudep, progja dan sebagainya.
Catatan/notulen rapat dengan Dewan Kehormatan Gudep, berisi permasalahan yang dibahas dan keputusan terakhir rapat untuk bahan evaluasi.
Catatan/notulen rapat dengan Mabigus, setiap pertemuan harus dicatat dan dicek hasil-hasil rapat sebelumnya.
Log book (buku catatan) merupakan catatan peristiwa-peristiwa penting di dalam gudep, setiap kegiatan dan pengambilan keputusan yang penting harus tercatat pada buku tersebut. (Log Book berisi: catatan waktu, peristiwa, ilustrasi, gambar, tempelan/guntingan berita dan sebagainya).
Pencatatan diupayakan singkat, jelas, lengkap dan mutahir.
e. Buku Inventaris
Buku Inventaris merupakan buku catatan sarana pendukung yang berisi catatan alat-alat, peralatan atau perlengkapan yang meliputi:
Nama benda/alat/perlengkapan.
Jumlah masing-masing perlengkapan.
Kondisi masing-masing perlengkapan.
Asal usul barang tersebut.
Hal itu penting untuk pemeliharaan dan pengorganisasian secara terus-menerus, sehingga membantu mempermudah ketika akan mengadakan kegiatan dan mempermudah pemeliharaannya. Mengingat hal tersebut sering dilalaikan, maka hendaknya dijadikan tradisi oleh gudep/pembina/regu untuk melaksanakan pencatatan tersebut secara teratur, teliti dan berkesinambungan.
f. Buku agenda, verbal dan expedisi surat menyurat.
Semua surat-surat, baik yang diterima maupun yang dikirimkan harus dicatat dengan teliti. Arsip surat-surat harus diatur dalam tata naskah (berkas) dan setiap tahun diadakan penilaian dan pemilahan.
g. Buku Acara Kegiatan
Setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh gudep maupun satuan harus dicatat dengan baik, hal itu akan sangat berguna untuk bahan referensi bagi kegiatan yang akan datang.
h. Formulir untuk pelaksanaan kegiatan administrasi yang selalu berulang dan sama, sebaiknya untuk efisiensi dibuat formulirnya, misalnya:
Formulir peminjaman alat/perlengkapan.
Formulir laporan kekuatan.jumlah anggota.
Formulir permintaan ijin, dan sebagainya.
i. Pencatatan tentang pelaksanaan pelatihan (Program Kegiatan)
Berisikan sasaran setiap kegiatan yang dicapai oleh anggota yang merupakan bahan evaluasi sejauh mana berbagai sasaran-sasaran kegiatan telah dicapai. Salah satu hal yang menarik bagi anggota adalah bila mereka dapat mencapai sasaran, karena berarti ada kemajuan pribadinya. Setiap satuan harus memiliki catatan tersebut untuk mengukur keberhasilannya.
j. Buku Program
Buku tersebut sangat penting untuk merencanakan dan mengoperasikan program agar dapat sukses, susunlah program secara detail, tulis dan catat. Hal tersebut berguna pula untuk dipelajari guna pengembangan di masa depan.

k. Administrasi dana dan keuangan satuan.
Satuan diijinkan untuk mendapatkan dana dari gudep, Mabi, orangtua pesertadidik dan sponsor lain melalui gudep untuk kepentingan operasional satuan. Dana tersebut dicatat secara lengkap, kwitansi-kwaitansi dan tanda terima/pengeluaran uang harus tertib, lengkap dan dapat di cek sewaktu-waktu bila diperlukan.

l. Buku catatan pribadi setiap pembina:
Untuk mengembangkan anggota/pesertadidik secara individu tidak cukup hanya dengan mengandalkan ingatan untuk mengetahui kemajuan individu anggota tersebut. Oleh karena itu, setiap pembina perlu memiliki buku catatan pribadi, dan perlu mencatat informasi yang berkaitan dengan kemajuan yang dicapai.
M. Contoh Penomoran Surat : 01/ RP.DP/Mubal/ 2010
Cara penomoran Sangga Kerja : 01/ SK.RPDP/Mubal/2010
Cara Penomoran Sertifikat : 01/ S.RPDP/Mubal/2010
Cara Penomoran Piagam : 01/P. RPDP/Mubal/2010
N. Penggunaan Stempel
Stempel gugusdepan dibubuhkan pada tandatangan Pembina
Stempel satuan dibubuhkan pada tanda tangan pembina satuan
Stempel sangga kerja dibubuhkan pada tanda tangan sangga kerja.

II. Administrasi Keuangan
Untuk menjamin agar keuangan gudep terorganisasikan dengan baik, ketentuan dan prosedur keuangan harus dilaksanakan secara ketat (disiplin).
Prosedurnya adalah:
Semua penerimaan/pendapatan dimasukkan dalam rekening bank segera (pada kesempatan pertama).
Semua uang tersimpan dalam bank, hanya ada uang tunai pada kas kecil.
Semua dana melalui bank, pengambilan uang harus atas persetujuan Ketua Gudep yang ditandatangani sedikitnya oleh 2 orang anggota Pembina Gudep yang telah ditentukan.
Tanda terima atau kwitansi harus dibuat rangkap 2 (dua), pada setiap penerimaan/pengeluaran uang ditulis jumlah uangnya dan tanda terima atau kwitansi pembayaran harus disimpan.
Setiap Satuan, Ketua Gudep dan Mabi, boleh mengelola sendiri uang di bank (bank account).
Untuk satuan diatur oleh Dewan Ambalan.
Ketua Gudep harus mengawasi dan memeriksa apakah ketentuan administrasi dan prosedur dilaksanakan dengan baik dan benar.
Pemeriksaan
Setiap akhir tahun diperlukan adanya pemeriksaan keuangan meliputi semua pengoperasian dana di gudep maupun satuan dan di audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan Gudep bila dianggap perlu dibantu auditor yang independen.
Usaha Dana (Fundrising)
Dalam usaha dana perlu ada penjelasan bahwa Gerakan Pramuka memerlukan dukungan bantuan untuk pelaksanaan kegiatannya. Caranya dengan melakukan pendekatan kepada orang yang akan diminta bantuan dana tersebut yang dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Usaha dana bukanlah suatu pelatihan untuk meminta-minta.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam usaha dana:
 Cari identifikasi sumber-sumber dana.
 Pastikan bahwa alasan untuk memerlukan dana tambahan cukup kuat. Ingat bahwa orang merespon kebutuhan yang nyata. Kemukakan sejarah tentang keberhasilan Gerakan Pramuka dan harus mampu menunjukkan bahwa dana yang dikumpulkan akan sangat berguna untuk menambah peralatan dan melaksanakan kegiatan yang lebih banyak, misalnya untuk mengikuti jambore, lomba tingkat, dan kegiatan-kegiatan lain di tingkat kwartir.
 Pengumpulan dana
 Semua usaha dana harus dengan meminta, yang penting adalah siapa yang akan meminta dan bagaimana cara yang baik untuk meminta, tergantung dengan siapa yang akan dimintai.

 Ucapan terima kasih
 Proses yang terpenting pada usaha dana adalah ucapan terima kasih setelah menerima dana dan menyampaikan informasi tentang penggunaannya.
 Laporan Keuangan bulanan
 Bendahara membuat laporan bulanan kepada Ketua Gudep pada setiap akhir bulan.
 Harus diingat bahwa uang yang dikelola oleh gudep haruslah uang yang jelas dan halal.
Penghasilan dan Iuran
Penghasilan Gudep diperoleh dari:
 Iuran anggota yang besarnya ditentukan oleh Mugus.
 Bantuan Sekolah.
 Bantuan dari masyarakat yang tidak mengikat.
 Lain-lain sumber yang tidak bertentangan dengan Perundang-undangan Negara Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
Pelaksanaan iuran :
Para Pramuka, Pembina Pramuka, dan anggota Mabigus wajib membayar iuran bulanan kepada gudepnya, sesuai peraturan yang berlaku.
Gudep wajib membayar iuran bulan kepada Kwartirnya.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Free Web Hosting